Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 16
P. 24
24 BERITAINDONESIA, 6 Juli 2006BERITA UTAMATak ada kata-kata yang palingtepat untuk menggambarkankucuran fulus alias uang daribisnis, hiburan, pariwisata danperjudian di tengah-tengahgemuruh pertandingan sepakbola Piala Dunia di Jerman saat ini.Sungguh luar biasa. Selaku tuan rumah,Jerman mengeruk keuntungan yang sangat besar dari lebih kurang satu jutapengunjung asing, mulai 9 Juni lalusampai 10 Juli nanti. Bayangkan berapabesar yang mereka belanjakan untukpenginapan, makanan, busana, hiburandan rekreasi.Tidak berlebihan bilamana ada perkiraan yang sangat fantastis bahwa PialaDunia 2006 Jerman menjadi sebuah pestayang bernilai tak kurang dari Rp 318 triliun(setara 34 miliar dolar AS). Upacarapembukaannya saja ditonton oleh 1,5miliar manusia dari 200 negara. Denganmenjual hak siaran ke stasiun-stasiun TVlokal di seluruh dunia, misalnya SCTVmembayar ±Rp 100 miliar, maka dari itusaja FIFA dan Jerman meraup fulus Rp 60triliun. Belum lagi dari iklan sponsor dankarcis masuk. Diperkirakan 36 miliarpenonton di seluruh dunia dapat dijaringoleh total 64 pertandingan. Jadi tidaksalah jika setiap stasiun televisi lokalberani membeli hak siaran tunggal selamasebulan senilai Rp 100 miliar.Sebanyak 1-1,3 juta turis asing diperkirakan menghuni 8 kota yang menjaditempat-tempat pertandingan, mulai dariMuenchen di selatan sampai ke Hanoverdi utara Jerman. Selama lima hari ratarata berada di Jerman, jutaan turis asingitu masing-masing diperkirakan menghabiskan uang belanja 1.000 euro untukmembeli barang konsumsi termasukcindera mata, di luar biaya karcis masuk,sewa hotel, dan tiket pesawat terbang pp.Selama Piala Dunia, lima juta kamar hotel direservasi oleh tamu asing dan domestik, yang sudah mengantongi 3 jutatiket masuk stadion. Harga tiket bervariasimulai 35 euro (Rp 385.000) hingga 600euro (Rp 6,6 juta). Jerman, secara arifmengalokasikan hanya 750.000 tiketuntuk warganya untuk 64 pertandingan.Sisanya untuk tamu-tamu asing.Putaran uang selama Piala Dunia bisamengundang decak kagum. Kata FranzBeckenbauer, Ketua Panitia PelaksanaPiala Dunia Jerman 2006, diperkirakanJerman akan memperoleh keuntunganekonomi hingga 12,8 miliar dollar AS.Setelah Piala Dunia 2006, Jermanmematok target peningkatan produkdomestik bruto (PDB) minimal 0,5%.Ekonom lain menyebutkan, Piala Dunia2006 akan memberikan pendapatan kotorbagi Jerman hingga 34 miliar dollar AS,setara Rp 318 triliun.Sebagai perbandingan sebelumnya padaPiala Dunia 2002 Korsel-Jepang, Korselberhasil meraup keuntungan 4,1 miliardollar AS, dan PDB negeri ginseng ini naik0,74% dibanding setahun sebelumnya.Perusahaan-perusahaan lokal Korea jugamengalami peningkatan citra, yang berujung pada peningkatan laba yang takterhitung akumulasinya.Sihir Piala Dunia turut pula mengubahpeta bisnis perdagangan saham internasional. Pasar saham dunia dibuatnyasepi transaksi ‘berganti’ menjadi pasartaruhan bola.Pada Piala Dunia 1998, misalnya, volumeperdagangan saham di Bursa Efek Jakarta(BEJ) turun dari 266,92 juta menjadi 255,1juta. Lalu, sepuluh hari setelah selesaiterjadi rebound besar menjadi 351,89 jutaPiala Dunia Pesta FulusSejak Joao Havelange memimpin FIFA 30 tahun lalu, turnamensepakbola Piala Dunia bergeser dari pentas olahraga ke ajangbisnis. Uang mengalir ke pundi-pundi FIFA lewat penjualan karcis,iklan sponsor dan penjualan hak siaran televisi. Tuan rumahJerman seperti kejatuhan durian runtuh. Gaji para pemainmeroket.