Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 16
P. 26
26 BERITAINDONESIA, 6 Juli 2006BERITA UTAMASekarang, di tengah keasyikanmenonton siaran langsungpertandingan Piala Dunia,luangkan waktu Anda untukmemejamkan mata sejenak.Bayangkan di antara kesebelasan yang berlaga, ada tim Indonesiadengan kostum merah-putih, memainkanputaran final Piala Dunia tahun 2020, diJakarta. Siapa tahu mimpi saat ini—katakanlah 150 juta pecinta bola di seluruhtanah air—bisa jadi kenyataan di tahun2020. Sepasang pengantin baru memulaiimpian mereka dengan memberi namaUcok Del Pierro kepada bayi mereka yanglahir pada laga Piala Dunia 2002 di KoreaSelatan-Jepang. Sang istri, masih muda,baru menikah tiga bulan. Di sela-selakeasyikan menonton pertandingan PialaDunia berdua selama sebulan, sang istrimengalami telat datang bulan, alias hamil.Sang suami, seorang karyawan swasta,secara spontan memberi nama sementarabagi jabang bayi yang masih dalam kandungan istrinya: Ucok Del Pierro, kombinasidari nama Ucok Baba dan Alessandro DelPierro.Saat itu pemegang hak tayang siaranlangsung Piala Dunia 2002 adalah RCTI,menampilkan si cebol Ucok Baba sebagaimaskot kuis sepakbola bersama DickDoang. Sedangkan Alessandro Del Pierroadalah ujung tombak tim Italia yangnamanya sedang melambung di turnamentersebut.Mungkin karena bawaan bayi, sang ibumuda yang sesungguhnya tak begitumenyukai tontonan sepakbola, sabanmalam selama sebulan penuh begadang didepan teve menonton sepakbola, menemani suaminya. Sang suami yang sesungguhnya penggila bola malah tertidur,sebab memilih-milih tim favoritnya.Benar adanya. Januari 2003 lahirlah sibayi laki-laki dan nama Ucok Del Pierrodiresmikan untuknya oleh kedua orangtuanya. Dia tumbuh sehat dan terlihatmenyukai tontotan sepakbola di teve,gambar bintang-bintang bola di koran danmajalah. Kata pertama tatkala dia mulaibisa berucap adalah “goool”.Dan memang, ketika tumbuh menjadianak-anak, dia sangat menyukai permainan sepakbola. Di rumahnya yang takseberapa luas di kawasan Tangerang, tiadahari terlewatkan tanpa menyepak si bolabundar berbahan sintetis. Ini sebuah kisahsungguhan. Impian lahirnya seorangbintang sepakbola ternyata harus dimulaisejak janin berada di dalam rahim ibunya.Tetapi dia harus dibina dan dilatih secarakelanjutan sampai benar-benar terbentukmenjadi bintang sepakbola.Hal ini berlaku pada bintang sepakbolalegendaris Argentina, Diego ArmandoMaradona. Si anak emas dari Buenos Airesini, sedari kecil di kampungnya VillaFioritto, dibentuk oleh orangtuanya supaya menjadi bintang sepakbola. Ia kemudian jatuh ke tangan pelatih pertamanya Fransisco Cornejo, lalu Caesar LouisMenotti (1982), sehingga menjadi bintangyang mampu mengantar Argentina menjadi juara dunia pada turnamen PialaDunia Meksiko 1986. Semua orang yangberada di sekitar Maradona mengertibahwa profesi sepakbola sangat menjanjikan. Begitu Maradona sudah menjadibintang yang melegendaris, seluruh pihakyang memberikan andil ikut menikmatikesuksesan Maradona.Sebagai sebuah kisah sukses, seorangbintang bisa dilahirkan dengan usahabersama, membangun karakter dan keterampilannya bermain sepakbola. Usaha inimembutuhkan kerjasama, kedewasaan,kesediaan untuk mendengar, memberi,menerima, dan saling mengisi demi kesuksesan bersama.Pernah BerjayaDalam hal sepakbola, Indonesia memang bukan Argentina atau Brasil. TetapiIndonesia tidak berangkat dari nol samasekali. Di tahun 1950-an, Indonesia pernahmengukir prestasi gemilang di olimpiadeAustralia dengan menahan imbang kesebelasan tuan rumah. Nama legendarispenjaga gawang Saelan dan penyerangRamang menjadi idola setiap penggemarsepakbola Indonesia. Di era 1980-an, timPSSI senior sejajar dengan tim KoreaSelatan, dan sering menjuarai kejuaraansepakbola di tingkat Asia.Demam sepakbola terjadi di seluruhpenjuru tanah air. Setiap tanah kosongdijadikan ajang bermain sepakbola. Setiapdesa diharuskan membangun lapangansepakbola. Turnamen antar kecamatan,kabupaten, provinsi dan nasional diadakan secara teratur pada setiap musimkompetisi yang berjalan sepanjang tahun.Para pencari bibit sepakbola bertebaran diseluruh tanah air. Sekolah sepakboladiadakan di setiap daerah.Sekarang, kenapa terjadi titik balik?Pertama, tidak mudah bagi anak-anak danpemuda memperoleh tanah kosong untukMulailah Dengan MimpiMelahirkan bintang sepakbola berkelas dunia bisa bermula darimimpi. Bila demam Piala Dunia 2006 masih bermakna, bersamasama mimpi jutaan penggemar sepakbola Indonesia, satu generasilagi (tahun 2020) akan lahir para bintang sepakbola kaliber pialadunia.