Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 16
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, 6 Juli 2006BERITA UTAMAPemunculan Titiek Soeharto,sebagai presenter acara PialaDunia 2006 di SCTVmengundang beragam reaksi.Ada yang menilai kehadiranMbak Titiek itu, ‘salah alamat’apalagi menjadi komentatorsebuah perhelatan akbarsekelas Piala Dunia. Bahkan adayang mengkaitkannya dengansisi politik. Tapi, bagaimanasebenarnya?siapa pun. Titiek dipilih sudahsejak lama. “Tidak ada alasanapa-apa menunjuk Mbak Titiek,selain sebagai faktor surprisesaja,” tutur Budi Darmawankepada Investor Daily.Memang jika dilihat dari sisiharmonisasi sebuah tayangantelevisi, Mbak Titiek yang padahari pertama pertandingandidampingi dua komentator,Dali Taher dan Danurwindo,masih terlihat kaku di depankamera. Ketika memberikanprolog sebelum pertandingandimulai, dia harus membacabeberapa lembar kertas di tangannya. Begitu juga ketikamelontarkan pertanyaan untukdua komentator tersebut. Diaharus melihat dulu catatan dilembar kertas yang dibawanya.Dia mengaku memang tidakada persiapan khusus untuktampil membawakan acara itu. “Sayahanya penggila bola,” ujarnya kepadaIndopos. Penampilan Titiek saat itumemang mengejutkan. Sebab selama iniyang sering tampil adalah Mbak Tutut,kakak perempuannya dan itu pun bukansebagai presenter.Ketika kondisi Soeharto kritis, Titiekjuga lebih akrab menyapa wartawan,dibanding Mak Tutut. Titiek pula yangdiutus Soeharto menyampaikan bantuankepada para pengungsi Gunung Merapi,20 Mei lalu di Magelang, melalui YayasanDana Gotong Royong. Dalam kesempatanitu pula atas nama keluarga Cendana Titiekmeminta maaf atas kesalahan ayahnyaselama berkuasa. Putri keempat Soehartoini juga memberikan bantuan kepada parakorban gempa di Yogya dan Jawa Tengah.Di antara beberapa penampilan Titiekdi depan publik, yang paling mengejutkanmemang ketika dia menjadi presenteruntuk acara siaran langsung Piala Dunia.“Ini pengalaman pertama saya. Namunsoal bola saya sudah suka sejak SMP,”katanya. Alasan pihak SCTV, dipilihnyaTitiek sebagai presenter perhelatan kelasdunia itu karena Titiek suka menontonbola. Dengan kehadiran Titiek, SCTVberharap bisa merangkul segmen ibu-ibuuntuk ikut menyaksikan pesta akbarinsan sepak bola ini. Selain memang surprise! ■ ADKarikatur sebuah harianmenyoroti seputar reaksimasyarakat tentang TitiekSoeharto yang sedang menjadi presenter Piala Dunia distasiun SCTV.Mbak Titiek : “Selamat malam pemirsa.Saya menemani Anda menyaksikan PialaDunia 2006…”Seseorang mengomentari : “Mbak Titiekkok tiba-tiba jadi presenter bola. Apa adaagenda politik?”Seorang lainnya: “Memangnya nggakboleh, sah-sah aja kan?”Komentar-komentar masyarakat yangdimuat di beberapa media massa justrulebih pedas lagi, bukan sekadar ditujukankepada Mbak Titiek pribadi, tetapi jugaSCTV. Sampai ada yang menuding, SCTVyang sahamnya juga dimiliki keluargaCendana, sedang memainkan peran untukmemperbaiki citra Soeharto. “Mbak Titiektidak capable membawakan acara PialaDunia,” kata Ade Armando, AnggotaKomisi Penyiaran Indonesia yang jugapakar komunikasi Universitas Indonesia.Bahkan menurut Ade, SCTV telah terjebak dalam sebuah permainan yangmestinya tidak dilakukan oleh sebuahmedia besar bergengsi ini. “Sangat disayangkan, SCTV tanpa malu-malu melakukan propaganda untuk memulihkancitra keluarga Cendana yang dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi sasaranutama pemberantasan korupsi, kolusi dannepotisme (KKN),” katanya seperti dikutipInvestor Daily.Komentar serupa dicetuskan SukardiRinakit, peneliti dari Sugeng Sarjadi Syndicate (SSS) pada harian ini. “Jujur saja,penampilan Titiek mengganggu kenyamanan penonton. Masa membawakanacara piala dunia pakai blazer. Pakai kaosdong, biar sporty,” kata Sukardi.Sukardi menilai, setidaknya ada tigaskenario di balik penampilan Titiek sebagai presenter Piala Dunia. Pertama,sebagai bagian dari komunikasi politikkeluarga Cendana. Kedua, pertimbanganbisnis dimana Keluarga Cendana masihmemiliki nilai jual dalam meraup iklan.Ketiga, kemungkinan lobi-lobi keluargaCendana ikut menentukan kemenanganSCTV memperoleh hak siar Piala Duniadalam tender penayangan. PemunculanMbak Titiek bisa jadi kompensasinya,”jelas Sukardi.Faktor SurpriseSementara itu peneliti dari LingkaranSurvey Indonesia (LSI) Denny JA berpendapat, SCTV telah melakukan blunderbesar dengan memilih Titiek sebagai presenter. “Secepatnya di cut saja, daripadasemakin banyak penonton Piala Duniamerasa terganggu. Ini kesalahan marketing,” saran Denny. Menurutnya, keluargaSoeharto sebaiknya memfokuskan padakegiatan sosial saja bila ingin memperbaikicitranya.Menanggapi berbagai tudingan miringtersebut Kepala Humas SCTV Budi Darmawan menegaskan. Penunjukkan MbakTitiek sebagai presenter bukan pesananMbak Titiek di Pesta BolaTitiek Soeharto
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34