Page 59 - Majalah Berita Indonesia Edisi 16
P. 59
BERITAINDONESIA, 6 Juli 2006 59(BERITA MEDIA)Judul di atas dipilih olehmajalah berita mingguanTempo Edisi, 5-11 Juni 2006.Pascagempa di Yogya dansekitarnya 27 Mei lalu, kinimenyisakan kepedihan mendalam bagi para korban. Tempo mengingatkan gempa yang terjadi di Yogyakartadan sekitarnya tidak hanya menebar mautsecara massif, tetapi juga secara tiba-tibamengirim peringatan betapa tidak siapnyanegeri ini menghadapi petaka alam nandahsyat.Peringatan lain kawasan Yogyakartadan sekitarnya bakal terus terancam mautkarena berdiri di atas patahan bumi. Kalaudemikian apakah yang harus dilakukanuntuk masa mendatang? Dan kini darimana mereka harus memulai kehidupanyang baru pascagempa?Dalam sejarah Yogyakarta sudah mengalami empat kali gempa. Pertama tahun1867, 372 rumah roboh dan lima orangmeninggal dunia. Kedua tahun 1943,2.800 rumah hancur dan 213 orangmeninggal dunia. Ketiga tahun 1981,dinding hotel Ambarukmo retak-retak.Dan keempat tahun 2006, yang menelankorban 6.234 orang meninggal, ribuanluka-luka dan 70 ribu bangunan rusak.Berita lain yang tak kalah hangat adalahmengenai kerusuhan di Negara TimorLeste. Perdana Menteri Mari Alkatirimenolak mundur dan kerusuhan punmakin berlarut.Majalah Investor, edisi 2-26 juni2006 menulis Prayogo Pangestu MasihAmpun, Gusti…Gempa dahsyat berkekuatan 5,9 skala Richter itu merenggutribuan jiwa, dan melumpuhkan roda kehidupan dan perekonomianYogyakarta dan Jawa Tengah. Kini setelah terbelah, Kota Gudegkembali bangkit.Ada, sebagai laporan utamanya dan jugafoto sampul. Dalam laporannya, Investormenulis Manuver Bisnis Prayogo. Krisismoneter dan keruntuhan Orde Barumemang sempat membuat bisnis PrayogoPangestu goncang.Tapi bukan berarti, pengusaha asalKalimantan itu lantas bangkrut. Terbuktimeski diwarnai perseteruan dengankongsinya, Henry Pribadi, pundi Prayogoterus menggelembung. Bahkan seharisetelah gempa dahsyat melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah, nama PrayogoPangestu terpampang pada running textdi sebuah stasiun televisi swasta. Diatercatat sebagai salah satu penyumbangdengan nilai sumbangan Rp 1 miliar. Itumenandakan bahwa Prayogo masih ada.Dia mampu bersaing dengan Freeport Indonesia, Gudang Garam, Aneka Tambang,yang telah berkomitmen untuk menyumbang dengan nilai yang sama kepadakorban gempa bumi.Majalah SWA, edisi 14 Juni 2006menulis ‘Jalan menjadi No. 1’. Swa mengisahkan The Brightest and The Best, GroupKalbe Farma, yang cikal bakalnya didirikan 40 tahun yang lalu, dan kini berhasilmenduduki peringkat pertama di pentasbisnis farmasi nasional. Inilah sebagianbagaimana orang-orang pintar dan terbaik membangun kerajaan bisnis. Tentusaja perjuangan iti tidak mudah. Sosokyang paling berperan dalam sejarahperjalanan Kalbe Farma adalah Boenjamin Setiawan. Dia mengaku tak memiliki kiat khusus untuk menyebarkannilai-nilai tersebut yang ada dalam limafalsafahnya yaitu ‘Djitu’. Disiplin danDedikasi. Jujur dan Jeli, Inovatif danInisiatif, Tulus dan Tanggung Jawab sertaUlet dan Unggul.Dia memberikan itu setiap ada kesempatan dan selalu mengingatkan manajemen terhadap nilai-nilai tersebut padasetiap rapat.Majalah TRUST, edisi 5-11 Juni 2006menulis judul utama sampul ‘YayasanSoeharto Dibobol’. Uang Yayasan DanaMandiri (Damandiri) senilai Rp 100 miliardibobol Bank Lippo Cabang Cimahi,Kabupaten Bandung. Kendati hanya dilakukan oleh oknum bank, bendaharaDamandiri Bambang Trihatmodjo tak mautahu. Dia pun melaporkan Bank Lippo keMabes Polri. Sejauh ini para pembobolyang terdiri dari tujuh orang kini sudahditahan di Mapolda Jabar. Berita lainadalah heboh PHK rahasia di Bank Mandiri. Tak tanggung-tanggung kabarnyasebanyak 1.797 karyawannya di PHK. ■ SB