Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 16
P. 56


                                    BERITA KHUSUS56 BERITAINDONESIA, 6 Juli 2006Hasil ujian nasional atau UNtahun 2006 yang diumumkandi seluruh wilayah Tanah Air,Senin 19/6 secara serentakdisambut gembira, namunjuga air mata. Gembira bagimereka yang dapat memenuhi targetstandar nilai rata-rata kelulusan 4,50untuk semua mata pelajarannya. Namun,bagi yang tidak bisa memenuhi standarnilai, harus rela gigit jari karena dianggaptidak lulus.Dalam siaran pers, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, BambangSuhendro mengatakan bahwa angkakelulusan jenjang SMA dan sederajattahun ini mengalami kenaikan. Untuksekolah menengah atas (SMA), angkakelulusan naik dari 80,76% menjadi92,50%. Untuk madrasah aliyah (MA),dari 80,73% menjadi 90,82%. Untuksekolah menengah kejuruan (SMK) dari78,29% menjadi 91,00%. Sementara ituMadrasah Aliyah Al-Zaytun yang terdapatdi wilayah Indramayu, dari 1253 siswajurusan IPA dan IPS, lulus 100%. Jikadihitung dalam 1 kelas terdapat 40 siswamaka sekitar 31 kelas MA Al-Zaytun lulusujian nasional. (Lihat berita selengkapnya-red)Kendati mengalami kenaikan, adasekitar 14 sekolah di beberapa daerah diIndonesia yang semua siswanya tidaklulus atau kelulusannya 0%. Sekolahsekolah itu terdapat di di Provinsi DKIJakarta (6 SMA dan I SMK), Bali (3 SMA),Kalimantan Selatan (3 MA dan 1 SMA).Sedangkan di SMA N Tanjungsari Gunungkidul, semua siswa jurusan IPA yangberjumlah 12 orang tidak lulus ujiannasional. (Kompas, 20/6)Menurut Bambang, peningkatan presentase kelulusan itu mengindikasikanterjadinya peningkatan mutu pendidikansekolah menengah secara nasional. “Hasilini antara lain disebabkan oleh kenaikanbatas ambang rata-rata menjadi 4,50 dankebijakan satu kali ujian, tanpa ada ujianulangan,” ujarnya.Jerih Payah Yang Sia-siaKesedihan tentu saja tidak bisa disembunyikan di wajah-wajah merekayang tidak lulus. Media Indonesia memberitakan, sejumlah siswa SMA di Purwokerto, Jawa Tengah pingsan setelah tahumereka tidak lulus. Sementara itu di SMKKelautan Majene, Sulawesi Barat danSMA Dharma Kirti di Kabupaten Karangasem, Bali, semua siswanya tidak adayang lulus ujian nasional. Siswa perempuan paling tidak mampu menyembunyikan kesedihan. Mereka menangishisteris, bahkan ada pula yang pingsan.Lebih lanjut Media Indonesia mencatat, wajar jika mereka tidak bisamenerima hasil itu, karena jerih payahmereka selama ini akhirnya hanya sia-sia.Bukan hanya waktu yang sudah sia-sia,tapi juga biaya sekolah yang sudahmereka keluarkan. Kemudian munculpertanyaan, bagaimana dengan siswayang sehari-hari angka prestasinya bagus,karena sesuatu hal misalnya sakit saatujian sehingga nilai ujian nasionalnyajeblok di beberapa mata pelajaran?Apakah hanya nilai ujian nasional yangmenjadi patokan seorang siswa lulus atautidak lulus? Haruskah mereka mengulangkembali di bangku kelas III selama 1tahun lagi hanya karena satu atau duamata pelajaran yang diuji itu tidakmemenuhi standar nilai?Seperti yang dialami Bayu Taruna,siswa kelas III SMA Negeri 71, JakartaTimur. Sebelumnya anak pasangan Enidan Bambang Purwo Sedono ini telahdinyatakan lulus seleksi penelusuranminat dan bakat (PMDK) di UniversitasBrawijaya, Malang Fakultas TeknikPertanian. Artinya, Bayu telah terdaftarsebagai calon mahasiswa di universitasitu tanpa melalui tes. Namun, langkahnyaitu harus terhenti karena dia tidak lulusdalam ujian nasional 2006. Tentu, kenyataan itu bukan saja memukul Bayu,tapi juga kedua orangtuanya.Sungguh begitu menyedihkan, jikakelulusan hanya berdasarkan standarujian nasional. Sementara bagi yang lulusujian nasional pun mereka masih harusmelalui tahap seleksi untuk masuk perguruan tinggi. Padahal belum tentu jugasetelah mereka lulus ujian nasional ditingkat SLTA, menjadi jaminan ‘mendapat’ tempat di perguruan tinggi negeriyang dituju. Jadi, ke mana sebenarnyaarah pendidikan ini? ■ ADKelulusan UN 2006 Naik,Tapi Masih Banyak yang Tidak LulusMenurut catatan BadanStandar Nasional Pendidikan(BSNP), angka kelulusan hasilujian nasional atau UN tahun2006 untuk jenjang SMA dansederajat mengalami kenaikandari tahun sebelumnya. Namun,masih ada 14 sekolah yangseluruh siswanya tidak lulus.
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60