Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 57
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 57oleh Materazzi, yang berakhir dengankartu merah untuk Zidane.“Ada sesuatu yang dikatakan kepada Zidane. Ia biasanya pribadi yangtenang dan tidak berbahaya,” kataBeckenbauer, seperti dilansir Reuters.Dia juga sepakat bahwa dikeluarkannya Zidane sangat merugikan Perancis.“Timnya menjadi lemah. Kita semua tahu bagaimana sensitifnyaPrancis jika kehilangan sang kapten,”kata pria yang pernah merebut PialaDunia sebagai pemain dan pelatih itu.Pelatih Perancis Raymond Domenech mengatakan, dia memahami,jika Zidane lepas kontrol dan membuatnya diusir secara dramatis padafinal Piala Dunia yang dimenangiItalia itu. “Ada saat dimana Andaberbuat salah... Saya tidak mengatakan bahwa saya membolehkannyatetapi saya bisa memahaminya.Tindakan itu terlalu buruk, geraktubuh yang sungguh tidak perlu.Kami menyesalinya dan dia jugamenyesalinya,” kata Domenech.“Kami sangat kehilangan Zidanepada 10 menit terakhir. Ketidakhadirannya membuat pertandinganberat sebelah,” kata Domenech. “Ya,bisa dikatakan kartu merah untukZidane itu membunuh momentumkami. Pada perpanjangan waktu,Italia jelas mengharapkan adu penalti,” lanjutnya.Di pihak lain Marco Materazzi, akhirnya blak-blakan mengakui bahwadia telah menghina Zidane. Materazzisengaja melakukannya karena diamerasa jengkel dengan ulah Zidane yang terlalu arogan.Seperti dikutip surat kabar Italia LaGazzetta dello Sport , Selasa (11/7),Materazzi menyatakan dia merasakesal dan terhina dengan sikap Zidane.“Saya memegang kausnya.... hanya untuk beberapa saat, lalu dia balik menghadap saya dan memaki, menatap saya dengan penuh arogan keatas dan ke bawah. ’Jika kamu menginginkan kaus saya, kamu bisa mendapatkannya nanti.’ (kata Zidane).Itu benar, saya lalu membalasnyadengan penghinaan,” ujar Materazzi.Apakah dia menghina adik perempuan atau ibu Zidane? Materazzimembantahnya. “Itu hanyalah jenispenghinaan yang biasa Anda dengarratusan kali dan hanyalah sepintas lalu. Saya tidak menyebut diaseorang teroris, saya bukan orangyang dungu. Saya bahkan tidak tahuapakah itu teroris Islami, satusatunya teroris buat saya hanyalahdia,” ujar Materazzi sambil menunjukanak perempuannya berusia 10 bulan yang tertidur pulas disampingnya saat berada dalam pesawat.“Saya jelas-jelas tidak menyebut ibuZidane, bagi saya seorang ibu adalah suci,” tambahnya membela diri.Lain hal dengan kesaksian yangdiberikan oleh seorang ahli pembacagerak bibir di Inggris belum lama inimengungkapkan hasil analisisnyatentang apa yang diucapkan MarcoMaterazzi pada Zidane sebelum insiden tanduk kepala di partai final PialaDunia 2006.Jessica Rees, yang dikenal memilikikemampuan sebagai saksi ahli dalampengadilan kriminal, sengaja dipanggil surat kabar The Times untuk meneliti rekaman pertandingan di manaZidane tampak menanduk dada Materazzi sebelum ia diganjar kartu akibattindakannya yang emosional danspontan itu.Dengan bantuan seorang penerjemah bahasa Italia, Jessica bisamemastikan bahwa kata yang diucapkan Materazzi sebelum insiden itu adalah penghinaan terhadapZidane. “Setelah melewati penelitian yangmelelahkan terhadap rekaman videotersebut, dan berkat bantuan seorangpenerjemah bahasa Italia, Rees mengklaim bahwa Materazzi menyebut Zidane: ’the son of a terrorist whore’ sebelum ia menambahkan ’so justf*** off for good measure,’ ungkap TheTimes dalam laporannya.Materazzi sendiri Senin kemarin telah membantah bahwa dirinya menyebut Zidane seorang teroris sepertiyang dituduhkan kelompok antirasisme Paris, SOS Racism.Sementara itu, surat kabar Inggrislainnya The Daily Mail, yang jugamenggunakan jasa seorang ahli pembaca bibir, dalam sebuah laporannyaSelasa menyebutkan kesimpulanyang sama seperti yang diutarakan Rees.Sedangkan koran The Independent,yang memakai jasa seorang ahli yangbekerja di televisi Globo Brasil menyimpulkan bahwa Materazzi mengatakan pada Zidane bahwa saudaraperempuannya seorang ”pelacur”Agen Zidane Alain Migliaccio sepertidikutip BBC Five Live Sport, Senin (10/7) menyatakan Pemain Terbaik PialaDunia itu belum mau menuturkanrahasia tersebut padanya. Namunmisteri itu dipastikan akan terkuakpada pekan depan. “Dia bilang padasaya bahwa Materazzi telah mengungkapkan sesuatu yang serius,namun ia tidak mengatakannya padasaya. Zidane tak ingin membicarakannya, tetapi itu semua akan terungkap pekan nanti,” ungkap Migliaccio.“Dia adalah seseorang yang secaranormal bisa melupakannya. Tetapipada Minggu malam ada sesuatu yangmeledak di dalam dirinya. Dia sangatkecewa dan sedih. Dia tak ingin mengakhirinya dengan cara seperti itu,”tambahnya. Dan memang itulah adanya. Karena Zidane adalah juga manusia biasa. SBan ProvokasiZidane, pemain yang telah memenangkan semua kejuaraanbergengsi di dunia, adalah seorang juara sejati. Gelar yang telahdia persembahkan kepadaPerancis dan klubnya antara lain: Piala Dunia (1998) Piala Eropa (2000) Liga Champions (2001/2002) Piala Toyota (1996, 2002)Liga Domestik: Seri A (1996/1997, 1997/1998) La Liga (2002/2003) Runner Up Piala Dunia (2006)Zidane tiga kali terpilih sebagaiPemain Terbaik Dunia (1998,2000, 2003) dan sekali sebagaiPemain Terbaik Eropa (1998) sertasebagai Pemain Terbaik PialaDunia 2006.GELAR YANG DIRAIH ZIDANEBERITA OLAHRAGA