Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 12
12 BERITAINDONESIA, 7 September 2006BERITA TERDEPANMemburu Istri Kontrakmilih mobil atau rumah beserta uang belanja Rp 15 juta sebulan. Sedangkan wanita-wanita di luar kategori satu dan dua,tarifnya lebih murah—tanpa mobil, tinggal di rumah kontrakan berikut uang belanja Rp 10 juta sebulan. Biasanya, setelahmenikah, pria-pria Arab itu meninggalkanistrinya, kembali ke negeri mereka. Kalauterlalu lama ditinggalkan, istri merekadisambar pria Arab lainnya.Kawin kontrak sebenarnya fenomena lama yang merebak kembali. Pernah hebohdi Kalimantan tahun 1980-an, merebak diantara wanita-wanita Indonesia dan priapria asing dari Filipina, Taiwan dan KoreaSelatan, yang bekerja di perusahaanperusahaan kayu. Perkawinan berakhirtatkala kontrak kerja mereka selesai.Hari-hari ini, fenomena tersebut muncul kembali di kawasan Cisarua, JawaBarat. Kasus kawin kontrak masuk kantorpolisi ketika ada orang tua yang melaporkan bahwa putrinya dikawini oleh seorang pria Arab, tetapi seminggu kemudian diserahkan kepada temannya. Lantaspolisi merazia vila-vila yang terletak disejumlah kampung di desa Tugu, Cisarua,Bogor. Enam pasang pria Arab dan wanitaIndonesia yang mengaku kawin kontrakdiangkut dari dua vila di kampung Warung Kaleng, Tugu.Kampung itu, kira-kira dua kilometerdari pintu masuk Taman Safari, sejaklama menjadi “surga” bagi para turis priaArab. Mereka membawa wanita dari Jakarta, Bogor atau Sukabumi, kemudianmelangsungkan acara kawin kontrak di Warung Kaleng. Jangan heran kalaudi kampung itu ada Warteldengan petunjuk bahasaArab dan Inggris. Juga disitu bertebaran restoranmasakan Timteng.Kapolwil Bogor KombesSukrawadi mengatakankeenam pasangan itu diangkut dari Vila Aldita danVila GBI Warung Kalengkarena perkawinan mereka dicurigai melanggarkan UU Perkawinan. Diana, warga Salemba Jakarta, mengaku kepada polisibaru dua hari dia kawinkontrak dengan M.A. Muhana. Janda beranak satuini mengaku mau dikawinkontrak lantaran tergiurdengan tawaran mas kawin Rp 3 juta dari seorangperantara bernama Salim.Dia juga dijanjikan uangbelanja Rp 500.000 perhari selama usia nikah 20 hari. Dianaharus menghidupi anaknya yang masihberusia lima bulan. Muhana mengakupernikahan itu sekadar mengisi liburan diIndonesia. “Jadi kami tidak berzinah,”katanya kepada Koran Tempo (11/8).Isyarat untuk mempromosikan daya tarik wanita Indonesia di Timur Tengah semula datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (28/6). Seperti dikutip berbagai medialokal (Kompas, 30/6), bahkan kantorberita AP, Kalla menyatakan tidak keberatan jika banyak turis Timteng datang kePuncak, Jawa Barat, mencari janda danmelakukan pernikahan singkat. Dia punbisa memaklumi bilamana pria-pria Arabini meninggalkan istri dan anak-anak yangparasnya lebih bagus. Namun pernyataanKalla ini digugat oleh Kaukus ParlemenPerempuan dan delapan organisasi perempuan (30/6). Mereka meminta Kallamencabut pernyataan dan menyampaikanpermintaan maaf secara terbuka.Meskipun polisi sudah melancarkanrazia, para turis Arab masih berdatanganke kampung Warung Kaleng. “Kawin kontrak itu haram,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Ma’ruf Amin kepada tabloidMimbar Jumat, milik harian Republika(11/8). Alasannya, para pelakunya hanyalah budak nafsu, dan perbuatan tersebutmerupakan pelacuran terselubung.Di Saudi sendiri banyak tenaga kerjawanita Indonesia yang kawin kontrak dengan pria Arab. Di sana para TKW mendapat julukan “the five rial women.” SHagi sekali, dalamkeadaan setengah mabok, seorang pria Arabmenggedor pintu demipintu taksi yang sedangparkir di halaman depansebuah tempat hiburanmalam di kawasan Cikini,Jakarta Pusat. Satu tangannya menggenggam pasfotoseorang wanita. Dalam bahasa Indonesia yang terpatah-patah, dia menanyakan alamat wanita ituhampir pada semua sopirtaksi yang sedang menunggu tamu-tamu yang berhamburan keluar. Tak seorang pun menggubris.Seorang sopir taksi dibarisan terakhir, mengamati perilaku pria Arabitu sembari membuka jendela sedannya. Supriyoagak paham logat Arab,lantaran dia pernah bekerja di Arab Saudi. Lantaspria Arab itu naik ke dalam taxi, memperlihatkan foto tersebut kepada Supriyo.Di situ tertera alamat, sebuah kampungdi Krawang, Jawa Barat.Mereka pun sepakat segera berangkatke Krawang. Pria itu mengatakan kepadaSupriyo bahwa dia mendapat foto itu daritemannya, dan diberi izin untuk mengawini istri kontraknya. Wanita yang diburu,janda satu anak usia sekitar 27 tahun, akhirnya ketemu juga. Janda itu pun diboyong ke sebuah hotel di kawasan Cikini.Jauh sebelum isu kawin kontrak meluncur ke permukaan, fenomena kawin instanmerebak diam-diam di Jakarta, khususnyadi kawasan Krukut, Kampung Melayu,Cawang dan Bogor. Para calo beroperasidari rumah ke rumah untuk menawarkankepada orang tua yang bersedia menikahkan janda dan anak gadis mereka denganpria-pria gaek dari Timur Tengah. Jika tercapai kesepakatan, mas kawin diserahkan,lantas segera diadakan acara ijab kabul(perkawinan). Perkawinan itu dirayakandengan kenduri kecil di kalangan keluarga.Seorang saksi yang pernah hadir di salah satu acara pernikahan instan, dengannada jengkel mengatakan, “Pengantinpria membawa pengantin wanita masukkamar, bahkan sebelum acara selamatanselesai.”Katanya, ada tarif standar yang berlakudi kalangan mereka. Gadis belia berparascantik, tarifnya; sebuah mobil, sebuahrumah dan uang belanja Rp 25 juta sebulan. Janda cantik tanpa anak, boleh meKasus kawin kontrak meluncur ke permukaansetelah lama merebak secara diam-diam.Fenomena ini sangat melecehkan perempuanIndonesia.P