Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 28
P. 15


                                    BERITAINDONESIA, 04 Januari 2007 15BERITA UTAMAterlalu ramai. Mereka melihat ada duaruangan ujian teori. Ruang pertama, merupakan ruangan ujian teori yang menggunakan komputer. Pintunya setengahterbuka. Di sampingnya terdapat ruanganujian teori yang hanya diisi oleh kursikursi kayu khas ruang belajar mahasiswa.Seorang petugas perempuan bertubuhtinggi besar, berdiri di luar mempersilakan mereka bersama para pemohonlainnya, masuk. Terlintas dalam pikiranmereka, mengapa mereka tidak masuk kedalam ruangan ujian teori yang sudahmemakai komputer. Hanya segelintir orang yang masuk ke ruangan itu. Sedangkan ruangan ujian teori yang kedua,penuh dengan para pemohon.Saat di dalam ruangan, mereka melihatpetugas perempuan tersebut melangkahmasuk, membawa dua pemohon ke belakang ruangan. Di sisi kanan belakangruangan, petugas dan kedua pemohontersebut hilang. Sepertinya ada ruanganlain di situ. Setelah beberapa menit,petugas itu keluar dan dua pemohon tadilangsung duduk di kursi bagian belakang,bersiap-siap mengikuti ujian teori. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di situ.Tepat pukul 12.00 siang, ujian teoridimulai. Lembaran soal yang dilaminating dan kertas jawaban yang harusdiisi dengan pensil 2B sudah dalam genggaman. Waktu yang diberikan hanya 30menit untuk menjawab 30 pertanyaanyang ada dalam lembaran itu. Secaraumum, pertanyaan-pertanyaan yangdiajukan bisa dijawab dengan mudah.Setelah memastikan lembar jawabansudah diisi dengan benar dan menuliskankode registrasi, nama, dan alamat, lembaran itu dikumpulkan kepada petugaskurus hitam berambut cepak yang sejakawal ujian duduk di belakang meja dibagian depan ruangan tersebut. Petugasini pula yang memberikan briefing tentang cara menjawab soal dan mengisiformulir jawaban.Ada sedikit optimisme saat keluar dariruangan ujian teori bahwa mereka akanlulus. Mereka turun dari lantai dua, kemudian duduk di kursi yang disediakanuntuk menunggu pengumuman hasil ujianteori. Lima menit berlalu, suara petugasperempuan membahana melalui mikrofon.Ada satu kalimat yang masih lekat dalamingatan, “Bagi Anda yang mendapat nilai17 ke bawah dinyatakan tidak lulus, danharus mengulang, tanggal 24 November.Bagi Anda yang mendapat nilai 18 ke atas,dinyatakan lulus dan dipersilakan langsungmengikuti ujian praktek.”Satu per satu pemohon dipanggil dengan menyebut nama dan alamat lengkap.Saat menerima lembaran kecil berwarnakuning berbentuk persegi, raut wajahkeduanya berubah. Di atas kertas tersebuttertera angka 17. Dua hasil ujian teoriuntuk SIM A ditulis angka 17. Satu hasilujian teori untuk SIM C juga ditulis angka17. Bagaimana mungkin dua orang yangberbeda, dengan pikiran yang berbeda,dengan 30 soal yang berbeda, bisa mendapat hasil jawaban yang benar cuma 17.Dengan hati dongkol sambil sedikitmenyesal karena tidak menggunakan jasacalo dalam tadi, mereka melangkahkeluar. Pintu masuk yang mereka lewatitadi pagi sudah ditutup. Petugas-petugasyang sebelumnya berdiri di depan pintumasuk sudah tidak terlihat lagi batanghidungnya. Akhirnya mereka memutuskan pulang dengan perasaan kecewa.Saat keluar melewati gerbang kompleksSamsat, dan belok ke kiri, mereka dihadang oleh beberapa orang calo yangberdiri di pinggir jalan. Kaca mobil yangterbuka membuat mereka dengan leluasaberteriak menyodorkan jasa. “Ngurus apaPak? Hari ini langsung foto!” kata seorangperempuan muda berbusana hitamhitam. Terlintas dalam benak mereka,sebuah cerita yang sudah jadi pameo:“Kalau mengurus SIM tidak melalui calotidak akan pernah lulus.” Terbayang lagidalam pikiran mereka, menunggu duaminggu untuk mengikuti ujian teori yangkedua, dinyatakan tidak lulus lagi, danharus menunggu tiga bulan lagi untukmengikuti ujian ketiga. Kalau tidak lulusjuga bagaimana?Perempuan muda yang pandai merayuitu berhasil membuat mereka memarkir-DDI TANGAN PARA CALO I TANGAN PARA CALOBERITAINDONESIA, 04 Januari 2007 15foto: berindo wilson
                                
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19