Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 29
P. 54


                                    54 BERITAINDONESIA, 18 Januari 2007Anwar IbrahimPemberantasan Korupsi BelumBerkesanSaya tidak dapat menerima hujahsebahagian tokoh akademik dan orangpolitik bahwa isu korupsi ini terlalu beratsehingga menjadi cancer dan oleh karenadia so cancer sukar diperbaiki.Saya beri contoh pengalaman di Hongkong tahun 1960-an korupsi sudah sampai ke tahap yang sangat berbahaya danendemik. Tetapi kebijakan pemerintahpada masa itu memutuskan mengadakansuatu komisi independen mengenai korupsi, kemudian memperkuat dengansumberdaya dan dana yang cukup, tenagayang tegas dan terlatih. Dan hari ini atausejak 10 tahun lalu Hongkong dianggapnegeri yang bersih dari korupsi.Konkritnya, bagaimana penanganan korupsi menurut Datuk?Pertama, kesadaran bersama rakyatdalam budayanya bahwa langkah akuntabiliti adalah untuk membantu memperkuat usaha pemerintah Indonesia,LSM, dan badan-badan termasuk sepertiThe Habibie Center.The Habibie Center telah melaksanakanbeberapa program ke arah ini denganmenyebarkan informasi atau maklumatkepada umum, baik ke pemerintah, sektorswasta, LSM dan juga media. Dalammasalah akuntabiliti media juga tak lepasdari masalah akuntabiliti.Itu satu. Tapi secara konkrit kita bericontoh Hongkong. Di Malaysia semasasaya pangku Perdana Menteri, saya studilegislasi Undang-Undang Akta KorupsiBERITA WAWANCARADatuk Sri Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Menteriyang juga merangkap Menteri Keuangan Malaysia eraMahathir Muhammad ini lahir di Sungai Bakap, SeberangPerai Selatan, Malaysia 10 Agustus 1947. Kedatangannyaselama dua hari di Indonesia disambut hangat.alam kunjungan singkatnyaatas undangan The HabibieCenter (THC), untuk memberikan pidato kunci dalam“Dialog 21 Membangun Kembali Akuntabilitas Pelayanan Publik di Indonesiadalam Penciptaan Human Security”Selasa (19/12), banyak waktu Anwartersita untuk melayani pertanyaan wartawan. Para kuli disket ini sangat tertarikmenggali sosok kekinian Anwar yangkonsisten menggerakkan prinsip-prinsipakuntabilitas di segala bidang. Anwar punmenjawab keingintahuan itu secaraelegan.Anwar Ibrahim adalah Presiden Kehormatan AccountAbility, sebuah lembagapengkajian internasional berpusat di London yang memiliki komitmen meningkatkan akuntabilitas organisasi untukpembangunan berkelanjutan.Berbeda dengan reformasi yang terjadidi Indonesia, di Malaysia pergantiankepemimpinan nasional berlangsungmulus dari Mahathir Muhammad kepadaAbdullah Ahmad Badawi atau Pak Lah.Padahal, nama Anwar Ibrahim sudahlama disebut-sebut sebagai putra mahkota Mahathir untuk menjadi calonpimpinan nasional Malaysia.Tetapi pada tahun 1998 Anwar justrudipecat dari semua jabatan yang diemban,termasuk di partai politik UMNO. Ia laludipenjara dengan tuduhan melakukantindakan korupsi dan sodomi, sesuatuyang pada akhirnya tak terbuktikan dipengadilan.Selama empat tahun ditahan hinggadibebaskan September 2004 sosok baruAnwar terbentuk menjadi tokoh danpejuang reformasi, terlebih setelah istrinya Wan Azizah Wan Ismail dari luartembok penjara gigih berjuang menegakkan keadilan dengan mendirikan PartaiKeadilan Rakyat (PKR).Kendati bebas, Anwar harus menahandiri untuk tak melakukan kegiatan politikhingga tahun 2008, sesuai larangan yangdijatuhkan mahkamah kepadanya. Karena itu, sebelum pelaksanaan PemiluMalaysia yang akan berlangsung tahun2009 sudah beredar rumors, Pak Lah bisasaja menggelar Pemilu sebelum April2008 sesuai kewenangan yang dimiliki,untuk menutup pintu bagi Anwar.Larangan untuk tak boleh berpolitiktelah memisahkan Anwar dari peta politikdalam negeri Malaysia. Tak pernah adasedikitpun liputan media massa dan televisi kepadanya. “Saya pasti akan susahtampil di media. Orang tidak bolehmelihat saya di tv,” tulis Kompas (19/12)mengutip pernyataan Anwar.Tetapi larangan berlaku tidak efektif diIndonesia. Ketika melakukan kunjungandua hari di Jakarta (18-19/12) mediamassa Indonesia justru haus untuk memublikasikan berbagai pernyataan Anwar. Ia menyebut, reformasi dan keterbukaan politik di Indonesia akan memberiruang bagi pelaksanaan akuntabilitaspublik. Tetapi soal pemberantasan korupsi diakuinya masih belum berkesanbaginya. Berikut petikan wawancara wartawanmajalah Berita Indonesia HaposanTampubolon serta sejumlah wartawanlain, dengan Anwar Ibrahim berlangsungdi Hotel Grand Kemang, Jakarta, Selasa(19/12) lalu.Apa yang menjadi concern Andadalam pidato kunci membangunkembali akuntabilitas pelayananpublik tadi?Saya menekankan bahwa isu akuntabilitas itu sangat penting, sangat kritikal, bukan semata-mata kerana yang dibicarakan soal membuat beberapa koreksian kesalahan pemerintah. Tetapi keranaia juga melibatkan sektor swasta danLSM.Kritikalnya itu karena akuntabiliti iniakan membantu. Kalau lebih akuntabelnegara akan lebih kompetitif, pembangunan akan dapat lebih dipacu denganmeyakinkan, dan rakyat akan lebih memperoleh manfaat dari akuntabiliti.D
                                
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58