Page 36 - Majalah Berita Indonesia Edisi 31
P. 36


                                    36 BERITAINDONESIA, 15 Februari 2007LENTERA36Wapres Jusuf Kalla di Al-Zaytun...kedatanganJusuf Kallamempertegaskeyakinan bahwamereka sudahbergerak di jaluryang benar, dandiridhoi Allahuntuk membentukIndonesia yangkuat di masadepan, manusiayang toleran dancinta damai.Ingatan Kembali ke 27 Agustus 1999Kedatangan Wapres Jusuf Kalla kaliini mengingatkan kembali kenanganmasyarakat, wali santri, terutamaeksponen Yayasan Pesantren Indonesia(YPI) dan seluruh civitas akademikaKampus Al-Zaytun, akan kunjunganProf. Baharuddin Jusuf Habibie ke AlZaytun pada tanggal 27 Agustus 1999.Presiden Habibie ketika itu hadir untukmeresmikan pembangunan pendidikandan pembangunan ekonomi di KampusAl-Zaytun, yang sudah dilengkapisejumlah bangunan sarana dan prasarana pendidikan seperti asrama, gedungpembelajaran, dan sarana pendukungekonomi lainnya. Saat itu Presidenketiga Republik Indonesia itu disambuthangat oleh peserta didik yang masihberjumlah 1.459 peserta didik, ditambah135 guru tenaga pendidik.Kini, memasuki tahun pembelajarankedelapan tepatnya pada 20 Januari2007 jumlah siswa , guru dan karyawansudah mencapai 10.579 orang.Itu berarti semenjak kedatanganHabibie Agustus 1999, hingga kedatangan Wapres Jusuf Kalla terdapatpenambahan penghuni Kampus sebanyak 8.985 orang. Atau, rata-ratapenghuni bertambah sekitar 1.123 orangsetiap tahunnya. Jumlah ini masihbelum termasuk mahasiswa UniversitasTerbuka (UT) sebanyak 5.203 orang,yang tinggal di luar Kampus namunsecara berkala datang ke Al-Zaytununtuk melaksanakan tutorial khusus danujian semester.Masyarakat yang hendak bersentuhandengan Kampus Al-Zaytun di masamasa mendatang akan semakin meningkat pesat seiring pelaksanaan berbagaiprogram pembangunan pendidikan danekonomi.Wawancara Syaykh Panji GumilangSejumlah media massa cetak dan elektronikramai memberitakan kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Kampus Al-Zaytun, Sabtu20 Januari 2007 tepatnya 1 Muharam 1428 Huntuk merayakan Tahun Baru Hijriyah.Tulisan dan berita itu, baik hasil liputan danpandangan mata langsung, maupun kutipandari kantor berita, semua bernada positif danmembangun. Isu yang ditanyakan memang isulama, tetapi berhasil dikembalikan oleh Syaykhsecara kontekstual demi menegaskan bahwaAl-Zaytun adalah pusat pendidikan danpengembangan budaya toleransi dan pusatpengembangan budaya perdamaian. Berikut kutipan wawancara sejumlahwartawan dengan Syaykh, berlangsung di sisilapangan pendaratan helikopter (heliped) AlZaytun.Tanya: Ada tudingan Al-Zaytun terkaitdengan KW-9?Syaykh: Itu tudingan salah alamat. Di siniadalah pusat pendidikan pengembanganbudaya toleransi dan perdamaian. Tengoklahmoto Al-Zaytun yang begitu tegas. Jadi, orangmenuding, memang jaman demokrasi, salingtuding-menuding. Tapi Al-Zaytun tidak pernahada tuding-menuding.Jangan bicara lagi tentang itu. Di sini pusatpendidikan pengembangan budaya toleransidan perdamaian. Ini statement orang yangbertanggungjawab di sini.Tanya: Pengembangan pendidikan tahunini, akan diarahkan ke mana?Syaykh: Pengembangan pendidikan tahunini cukup bagus. Maka itu kita akan merambahke luar yaitu mengadakan pendidikan luarsekolah. Bentuknya adalah memberikanpendidikan untuk ngejar Paket A, B, C.Tanya: Kalau pejalanan universitasnya (Universitas Al-Zaytun, UAZ) sendiri bagaimana?Syaykh: Universitas sudah berjalan denganbaik. Ada Fakultas Pertanian, Kedokteran,Teknik, IT, Bahasa, dan Pendidikan.Tanya: Ada rencana pengembangan kedepan?Syaykh: Kita kembangkan dengan berbagaimacam kebutuhan ilmu.Tanya: Ada rencana membuat bandara disini?Syaykh: Oh, bukan bandara. Contohnyatadi itu, helipad, kalau dibesarkan sedikit. Kalaubandara, kan, Jakarta.Tanya: Apa komentar Bapak dengan adanyakonflik-konflik komunal di berbagai daerah?Syaykh: Oh, konflik itu, asal kita mampu memanage, menjadi rahmat. Jadi sekarang marikita tanamkan itu budaya toleransi danWagub Jabar Nu’man Abdul Hakim, Wapres Jusuf Kalla
                                
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40