Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 34
P. 64
64 BERITAINDONESIA, 29 Maret 2007BERITA FEATUREPJalan PunJadi HijauGoldman Sach merangkul para pejuanglingkungan hidup, mengubah benci jadicinta—sehingga meraup USD 45 miliar.ercaya atau tidak.Ketertarikan Goldman Sach pada warna hijau meraup keuntungan luar biasa. Mobilmobil dicat hijau, jalan punberubah hijau. Kantor pusatnya “Menara Hijau” bernilai USD 2 miliar menjulangtinggi di Manhattan, tampaksangat bersahabat. Perjalanankarir para karyawan menjadilebih sehat karena mereka berpaling ke menu tanpa daging.Anda juga tidak akan mencium bau busuk gas beracunmmengotori rumah hijau,membunyikan alarm tandabahaya. Apa yang terjadi ketikadua nasabah Goldman, perusahaan saham Kravis Robert &Co, dan Texas Pacific Group,mengatakan mereka inginmembeli TXU Corp., sebuahperusahaan Texas yang telahmenjadi sebuah poster anakbagi pemanasan global.Apa yang akan dilakukan? Catfasilitas itu dengan warna hijaualami. Goldman memberi sarankepada para nasabahnya untukmelakukan kompromi denganpara pejuang lingkungan:Pertama, bikin rencana untukmenutup 11, kecuali tiga, pabrikyang berbahan bakar batu bara.Lakukan investasi USD 400 jutadengan inisiatif hemat sumberenergi, seperti energi angin. Iniakan memenangkan dukunganpara pejuang lingkungan yangmenyambut gembira perananperusahaan terkemuka WallStreet, M&A.“Goldman bertujuan menjadikan lingkungan sebagaikomponen utama bisnis,” kataFred Krupp, presiden kelompok penasihat lingkungan, Environmental Defense. Tux menerima tawaran pembelianUSD 45 miliar dari KKR andTexas Pacific, pekan lalu.Wall Street mengalami perubahan iklim. Bank-bank investasi global terkemuka, sepertiCiti, J.P. Morgan dan MerrilLynch tak pernah berfikir duakali tentang pengisian tankitanki pencemar terbesar bangsa yang sedang mengusahakandana tunai. Tetapi sekarang,banyak bank serupa yang tumbuh kaya karena mendanaipertambangan, pengeboranminyak dan pabrik SUV, menyarankan para nasabahnyauntuk menciptakan yang hijaudengan melakukan penghijauan. Sejak tahun 1990-an, parapejuang lingkungan menekanpara bankir membersihkanlangkah mereka, dan membujuk para nasabahnya melakukan hal yang sama.“Terkadang kami menolakmelakukan bisnis seperti itu,”kata Mark Tercek, pangeranhijau Goldman. “Tetapi yanglebih sering, kami memberirekomendasi bagaimana kamimelihat transaksi itu berlanjut.Biasanya nasabah kami terbuka untuk nasihat kami.”Pada era ketika Al Gore memenangkan hadiah Oscar untuk sebuah film tentang pemanasan global, tak seorang puningin melihat pukulan bagiBunda Alam (Mother Nature).Tampaknya Goldman Sachsedang mengarah ke penghijauan Wall Street. Kesemuanya dimulai tahun 2004, ketikaperusahaan tersebut mengajukan pinjaman untuk membebaskan tanah seluas 680.000are di Chili selatan, dekat Antarktika, di Tierra del Fuego.Goldman memutuskan untukmengubah tanah itu menjadipusat pelestarian alam, bekerjasama dengan Wildlife Convervation Society (MasyarakatPelestarian Satwa Liar).“Ini sangat mengejutkan,”kata Tercek. Sejak itu, Goldmanjadi penggemar hijau. Akhirtahun 2005, perusahaan inimenegakkan kebijakan, di antaranya, melarang perusahaanyang memperoleh proyek kucuran dana bank “mengalihkanatau merusak secara signifikanlingkungan alam yang kritis.”Goldman bertekad menghindari bisnis dengan pembalak kayu (illegal logger), danperusahaan itu telah menjanjikan pengurangan secara tidaklangsung sebesar 7% emisi gasrumah kaca. Goldman jugasedang merintis jadi pengembang sumber energi yang bisadiperbarui, setelah membeliHorizon Wind Energy.Perusahaan-perusahaanWall Street lainnya juga sedangberkembang menjadi daundaun baru. Sejumlah perusahaan besar resmi menerapkan kebijakan hijau. Pekan lalu,Lehman Brothers mendirikanGlobal Council on ClimateChange (Dewan Global untukPerubahan Iklim), nama yangdiberikan Theodore RooseveltIV, cucu presiden yang sangatmenghargai lingkungan.Perusahaan tersebut melaksanakan riset yang diberi nama, “Climatic Consequences”(Konsekuensi Iklim), sebuahlaporan 120 halaman dari Citi.“Kami mulai memberi perhatian sejak 2001, jauh sebelumlembaga keuangan lainnya diAS,” kata Pamela Flaherty,kepala Humas Global Citi.Inikah gema pesan hijau? SHfoto: repro newsweek