Page 11 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35

BERITAINDONESIA, 12 April 2007 11HIGHLIGHT BERITA 14 - 27 MARET 2007akibatkan laba operasional turun menjadiRp 3,398 triliun dari Rp 3,651 triliun.Selain itu, total pendapatan meningkat5,61% dari Rp 11,589 triliun menjadi Rp12,239 triliun, sedangkan beban bersihlain-lain naik menjadi Rp 1,375 triliundari 1,299 triliun sehingga mengakibatkan laba sebelum pajak tergerus 5,85persen menjadi Rp 2,022 triliun dari Rp2,353 triliun.25/03/2007HUT Ke-50 Uni Eropa, MomentumKeluar dari Krisis KonstitusiUni Eropa (UE), kini genap berusia 50tahun. Organisasi yang pada awal berdirinya bernama Masyarakat EkonomiEropa (MEE) berdiri berdasarkan Traktat Roma 25 Maret 1957 dengan 5 negarasebagai anggota, yakni Jerman, Belgia,Italia, Luksemburg, dan Belanda. Di usianya yang ke-50, Uni Eropa memiliki 27negara sebagai anggota. Dalam memperingati HUT ke-50, Uni Eropa pantasberbangga dengan sejumlah keberhasilan yang telah diraihnya, terutama keberhasilan meningkatkan standar hidupmasyarakat Eropa ke level yang tinggi,yang sebelumnya tidak pernah tercapai.Namun, dibalik keberhasilan itu, UniEropa masih memiliki ganjalan serius,yakni kegagalan menyepakati konstitusiUE, setelah masyarakat Perancis dan Belanda menolak rancangan konstitusi UEdalam satu refrendum tahun lalu. Oleh karena itu, HUT ke-50 ini, dimanfaatkan para pemimpin UE untuk keluar dari krisiskonstitusi dengan sebuah kesepakatanyang tertuang dalam Deklarasi Berlin.26/03/2007Dukungan RI Terhadap ResolusiPBB atas Irak DisesalkanKeputusan Indonesia mendukung drafresolusi sehingga menjadi Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1747, yangmemuat sanksi tambahan kepada Iran,mendapat reaksi keras dari berbagaikalangan di dalam negeri. PengurusBesar Nahdlatul Ulama (PBNU) danPimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,juga bereaksi sangat keras. Bahkan sejumlah anggota DPR Komisi I berencanaakan menggunakan hak interpelasi untukmempertanyakan kebijakan tersebut.Selasa, Menteri Luar Negeri HassanWirajuda mengatakan dukungan Indonesia terhadap resolusi PBB adalah untuk semakin mendorong solusi damai atas masalah nuklir Iran. Ia mengharapkan agarresolusi itu dilihat sebagai kelanjutan dariresolusi Dewan Keamanan (DK) PBB no1737 yang tidak dilaksanakan Iran, yaituresolusi yang meminta Iran menghentikanaktivitas pengayaan uraniumnya. Ditambahkannya, langkah RI menyetujui resolusi DK PBB dimaksudkan menjadikan kawasan Timur Tengah sebagai kawasanyang bebas senjata pemusnah massal,termasuk nuklir. Itu sekaligus menjadipenegasan bahwa ketentuan-ketentuandalam perjanjian larangan penyebarluasan senjata nuklir (Traktat Nonproliferasi Nuklir/NPT) juga mengikat semua.27/03/2007Mantan Presiden Habibie PenuhiPanggilan KKPMantan Presiden Habibie memenuhipanggilan Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia-Timor Leste,Selasa, untuk mendengarkan keterangandan kesaksiannya, sehingga memberipemahaman yang utuh tentang berbagaikebijakan politik menjelang jajak pendapat, termasuk dinamika hubungan dankoordinasi dengan pihak internasional,khususnya PBB.Pertemuan yang dilaksanakan secaratertutup di kantor The Habibie Center,Kemang, Jakarta Selatan, dihadiri KetuaBersama KKP Benjamin Mangkudilaga,Gubernur Lembaga Ketahanan NasionalMuladi dan sejumlah anggota KKP.Habibie menyetujui diberlakukannyaotonomi khusus (otsus) bagi provinsiTimtim pada Juli 1998. Desember 1998,ia menyetujui diselenggarakannya jajakpendapat bagi rakyat Timtim untukmenerima atau menolak Otsus. Hasiljajak pendapat, 98,5% menolak Otsus,sehingga Timtim berpisah dari RI.Penyelenggaraan jajak pendapat diwarnai tindak kekerasan dan beberapakejadian digolongkan sebagai pelanggaran HAM berat berdasarkan penyelidikan dan penyidikan Komisi PenyelidikanPelanggaran HAM di Timtim, KejaksaanAgung RI, serta unit kejahatan berat pada Jaksa Penuntut Umum Timor Leste.Sehari sebelumnya, Senin (26/3), KKPtelah meminta keterangan dari mantanUskup Carlos Felipe Ximenes Belo. Belomengungkapkan pascapengumuman hasil jajak pendapat pada 4 September 1999banyak rumah dan perkantoran dibakar,diselingin rentetan bunyi tembakan.Sekitar 5.000 orang terpaksa mengungsi.