Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35
P. 64
64 BERITAINDONESIA, 12 April 2007BERITA LINGKUNGANMenantiBledukSebuahBerbagai teknologi terus dicoba untuk menanggulangisemburan lumpur di Sidoarjo. Apa yang mungkin terjadi dimasa depan?kankah Porong, Sidoarjo,tenggelam oleh lumpur? Belakangan ini pertanyaan itumembelit benak para penduduk yang kehilangan rumah dan lahannya, juga para ilmuwan yang berusahamenghentikan semburan lumpur panas didaerah itu.Saat ini, 600 hektar dari 59.159 hektarluas Sidoarjo sudah terbenam lumpur.Tepatnya di sekeliling pusat semburan diBanjar Panji. Tapi bukan tak mungkin,semburan lumpur yang berawal daripenggalian minyak dan gas PT LapindoBrantas Inc. itu akan menenggelamkanseluruh kawasan itu.Selagi para pakar disibukkan mencarisolusi terbaik untuk menghentikan semburan lumpur, pada 20 Maret 2007, sekitar pukul 12:00 WIB, semburan lumpursempat berhenti selama 30 menit.Diberitakan Republika, 21 Maret 2007,peristiwa itu sempat mengagetkan parapekerja yang sedang memperbaiki tanggulcincin di sekitar pusat semburan. MenurutJuru Bicara Timnas PenanggulanganSemburan Lumpur Panas (PSLP) RudiNovrianto, saat fenomena itu terjadi, semburan yang biasanya disertai gelombanglumpur di kawah berhenti total, hanyaasap putih saja yang ada, sementara gelombang lumpur dari perut bumi ituberhenti.Tapi sekitar pukul 12.30 WIB semburankembali muncul lagi. Hingga saat ini pekerjaan yang dilakukan Timnas PSLP adalah terfokus membuat kanal dari titik semburan menuju spill way dan perbaikantanggul cincin. Sejauh ini pembuatankanal lumpur itu tinggal mencapai 40persen.Sinar Harapan, 22 Maret 2007, mengulas upaya para ahli dari ITB yang memasukkan sekitar seribu buah pipa besi berdiameter 1,5 meter ke dalam mulut tumpahan lumpur. Kemudian bola-bola betonberdiameter 20 dan 40 sentimeter dimasukkan ke dalam pipa, dan menyalurkan bola-bola tersebut masuk ke dalamsemburan lumpur.Dengan cara tersebut bola-bola diharapkan akan memenuhi lubang semburanhingga ke mulutnya. Meski tidak berharapbola-bola tersebut menghentikan semburan, setidaknya bola-bola itu akan menurunkan laju semburan lumpur hinggakemudian menghentikannya.Di lain pihak, Brian Simpson dari ArupGeotechnic menyatakan kalau upaya tersebut termasuk usaha jangka panjangyang akan menimbulkan banyak persoalan. Salah satunya merupakan kemungkinan meletusnya semburan lumpurkarena satu-satunya lubang tempat iakeluar tersumbat.Bakal gersangMajalah Tempo edisi 12-18 Maret 2007mengulas penanggulangan semburanlumpur Lapindo ini dalam 11 halaman.Dalam salah satu bagian artikelnya yangberjudul “Selamat Datang Bleduk Sidoarjo,” majalah ini memberitakan prediksipakar dalam dan luar negeri tentang usiasemburan lumpur tersebut.Beberapa pakar yang berkumpul dalamlokakarya International Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano di Jakarta,tiga pekan lalu, masing-masing mengajukan prediksi. Lambok M. Hutasoit, ahlihidrologi dari ITB, membuat dua prediksi.Pertama, semburan bakal berlangsungselamanya jika air yang memasok semburan itu berasal dari Gunung Arjuna danGunung Penanggungan, 10 kilometer daripusat semburan.Tetapi jika berasal dari air yang terperangkap karena proses geologi ribuantahun lalu, semburan pasti akan berakhir.Sementara itu, tim peneliti Ikatan AhliGeologi Indonesia mengatakan, potensisemburan lumpur sebanyak1.155.000.000 meter kubik. Diasumsikandebit rata-rata yang keluar per hari 100ribu meter kubik, maka semburan lumpurakan berlangsung selama 31 tahun.Kelompok Riset Geodesi ITB pimpinanHasanuddin Z. Abidin memprediksiancaman amblesnya tanah dengan kecepatan rata-rata 2 cm per hari. Pada 31tahun mendatang, akan terbentuk kubangan raksasa berkedalaman 219 meter.Ada ancaman lain bagi Sidoarjo, yaknikrisis air tanah. Lambok menjelaskan, jikasemburan berasal dari sumber yang terisikembali, akan terjadi kegersangan disekitar pusat semburan dan pencemaranair tanah. Hal itu disebabkan, air yangtersembur berkadar garam tinggi danberpotensi mencemari sumur penduduk.Lahan mirip gurun itu akan sepertikawasan Bleduk Kuwu di Purwodadi,Jawa Tengah. Di Desa Kuwu ini terjadisemburan lumpur dengan volume kecilsejak ratusan tahun lalu dan kini menggenangi 45 hektar lahan. RHASemburan lumpur diprediksi berlangsung selama 31 tahun.foto: repro tempo