Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35
P. 60


                                    60 BERITAINDONESIA, 12 April 2007LINTAS MEDIASejumlah menteri belakangan ini merasagelisah karena isu negatif yang menimpainstansi maupun pribadi mereka. Desakanreshuffle pun menambah kegelisahan itu.su perombakan kabinetmenjadi sorotan berbagai majalah ibu kota pertengahan Maret 2007.Majalah Gatra (15-21/3) memokuskan liputannya padaderasnya desakan mundur terhadap Menhub Hatta Radjasa.Menurut Gatra, memang bukan hanya Hatta yang didesakmundur. Nama Mensos Bachtiar Chamsyah, Menteri PDTSaifullah Yusuf juga disebutsebut layak diganti. Namunnama yang paling sering disebut adalah nama Hatta.Tuntutan pelengseran Hattadatang dari berbagai pihak.PKB misalnya, melalui KetuaUmumnya Muhaimin Iskandar menyebut, Menhub Hatta,Mensos Bachtiar Chamsyah,dan Menteri PDT SaifullahYusuf, layak diganti. “Tidakmemiliki sense of crisis dansense of emergency,” kataMuhaimin memberi alasan.Tuntutan yang sama jugadisampaikan Dekan FakultasISIP UI Prof.Dr.Gumilar Rusliwa Soemantri. “Ini hanyakonsekuensi politik. Kalauingin menciptakan tradisi yangbaik, Hatta memang harusmundur,” kata Gumilar. Demikian juga pendapat pengamatpolitik dari UI, Bonny Hargens. Berbagai kecelakaantransportasi publik sudah cukup membuktikan kegagalanHatta. Dan menurut Gatra,akibat maraknya kecelakaan,kini KNKT diplesetkan masyarakat menjadi, “Kalau NaikKapal Tenggelam”, “KalauNaik Kapal terbang Terbakar”,“Kalau Naik Kendaraan umumTabrakan”, “Kalau Naik Kereta-api Terguling”. Sindiranini menggambarkan betapatidak amannya semua angkutan di Indonesia.Isu perombakan kabinet juga jadi fokus laporan utamamajalah ekonomi dan bisnis,Trust (19-25/3). Menurut kabar yang diperoleh Trust,Menhub Hatta akan mentaldari posisinya, tapi tetap dalam orbit kekuasaan. Dia bisamenempati posisi sebagaiMenkominfo menggantikanSofyan Djalil. Sedangkan Sofyan jadi Menteri BUMN. HattaRadjasa disebut-sebut akanbersaing dengan SyamsulMuarif dan Theo L Sambuagajadi Menkominfo.Sofyan Djalil juga disebutakan bersaing dengan mantanDirut Pertamina MartionoHadianto mengisi kursi Menneg BUMN. Sementara Menneg BUMN Sugiharto diisukansudah tak punya pijakan lagi,sebab PPP yang pernah menyokongnya tidak lagi menganggapnya sebagai wakil PPPdi pemerintahan. MenteriESDM Purnomo Yusgiantorojuga diisukan akan diganti.Martiono Hadianto kembalidisebut-sebut sebagai penggantinya. Sedangkan MenhanJuwono Sudarsono, juga disebut akan diganti berkaitandengan kesehatannya yangbelakangan menurun. NamaMuladi, Andi Mattalata, danTheo L Sambuaga diisukansebagai penggantinya. MenteriPU Djoko Kirmanto juga diisukan diganti berkaitan dengankemunduran kwalitas infrastruktur setelah dia memimpinDepartemen PU. Djoko diisukan akan digantikan BambangSoeroso, anggota DPD dariBengkulu. Mentan Anton Apriyanto juga diisukan akan diganti karena dianggap gagalmelaksanakan program revitalisasi pertanian.Sedangkan majalah Investor(14-28/3) memfokuskanliputannya sekitar rencanapenciutan BUMN. Perusahaannegara yang kini 139 buah iturencananya akan dikelompokkan demi meningkatkan sinergi usaha, memangkas biayabirokrasi, dan mempermudahkontrol keuangan. MenurutSugiharto, rightsizing bisaberupa merger atau konsolidasi, pembentukanholding, divestasi,likuidasi, ataumembiarkanBUMN yangsehat tetapberdirisendiriatau standalone.Dalamrapat yangdipimpinWapres diKantor KementerianBUMN {19/2),akhirnya menetapkan skenariorightsizing ataupenciutan dari139 menjadi 102 BUMN tahunini. Selanjutnya akan terus berkurang menjadi 87, tahun berikutnya, dan tinggal 69 buahpada tahun 2009. Tahun 2007-2008, lima perusahaan diharapkan telah selesai direstrukturisasi. Kelimanya siapmenjadi BUMN “champion”dengan daya saing global.Dalam melakukan rightsizing itu, Trust menghimbauadanya auditing yang transparan dan jujur karena hasilauditing itulah yang kemudiandapat dijadikan salah satupatokan untuk memisahkanBUMN mana yang, sehat, bersinergi, dan mana yang hanyaparasit.Profitisasi mesti menjaditujuan pemerintah untuk jangka menengah agar ketikaBUMN yang telah ditata ulang,dilego ke pihak swasta adalahadded value atau nilai tambahnya, bukan aset-aset negara yang menjadi andalanbangsa di masa depan.Sementara Keterlibatan Hamid Awaludin dalam kasuspencairan uang milik TommySoeharto di BNP Paribas menjadi fokus liputan MajalahTempo (19-25/3). Berdasarkanpenelusuran Tempo, peranHamid dalam pencairan itusangat besar. Dialah yang mengurus semuasurat pencairan danatersebut, bahkan yang mengatur ke mana uang itu harus ditempatkan.Dari surat Hamid yang dikirim ke Bank Paribas cabangLondon dan cabang Guernsey,semakin memperjelas dugaanitu. Dalam suratnya tertanggal4 April 2005 , Hamid memintaagar uang Motorbike dikirimke rekening Menkum & HAM,yakni Bank BNI cabang Tebet.Hamid juga meminta agaruang dikirim dalam bentukdolar AS.Dalam wawancara denganTempo, Hamid mengaku hanya melanjutkan pendahulunya. tapi menghadapi pertanyaan Tempo, Hamid sempat kesal dan mengatakan,“Semuanya bermula dari(menteri) sebelum saya. Jangan tiba-tiba saya yang jaditertuduh. Terus terang, sayatrauma dengan Tempo garagara pemberitaan (korupsi)Komisi Pemilihan Umum. Secara psikologis saya trauma.”Dan ketika ditanya apakah adamenerima uang Tommy Soeharto itu, Hamid malah mengatakan, “Laa ilaaha illallah.Ya Robbi. Siapa pun yangmenuduh itu, keji banget. Mudah-mudahan Tuhan mengampuni dosanya.” „ MS, SHISiapa Saja yang akan Terpeleset? Siapa Saja yang akan Terpeleset?
                                
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64