Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35
P. 54
54 BERITAINDONESIA, 12 April 2007BERITA MANCANEGARAChina Sedang Membangun KerajaaTampaknya, China tengah berusahamembangun kembali kerajaan Mongolmodern. Pembangunan sistem pertahananselama satu setengah dekade terakhirberhasil menempatkan China menjadisalah satu dari empat negara terkuat dibidang pertahanan.enyikapi postursistem pertahanan militerChina dewasaini, wajar jika banyak negarayang merasa was-was. Kecurigaan itu relevan dengankondisi riil kekuatan militerChina yang mengalami peningkatan sangat signifikansejak tahun 1990-an. Dewasaini, China menjadi salah satunegara dengan kekuatan militer yang harus diperhitungkandi dunia.Walau tidak mengembangkan persenjataan nuklir seperti Korea Utara, India, Pakistan, dan Iran –seperti yangdituduhkan Amerika Serikat,langkah-langkah China memperkuat sistem pertahanan militernya dewasa ini, tidakurung memancing kecurigaandari berbagai negara, khususnya negara-negara di kawasanAsia Timur. Bahkan, AmerikaSerikat menyebut China sebagai ancaman baru bagi perdamaian dunia.Kekhawatiran AS itu, tentudapat dibenarkan. Selain tidakcukup beralasan untuk mengembangkan sistem persenjataan militer, langkah-langkah China memperkuat sistempertahanan militernya akandengan sendirinya mendorongterjadinya perlombaan senjatadi kawasan Asia. Alhasil, kawasan Asia yang sebelumnyaadem ayem akan memanasdan menjadi kawasan yang hiruk pikuk dengan perlombaansenjata.Senjata Antisatelit danKapal IndukChina mulai memperlihatkan keseriusan membangunkekuatan militernya sejak tahun 1990 melalui peningkatanalokasi anggaran belanja militer yang terus membesar setiap tahunnya. Menurut laporan AP, AFP, dan BSW,seperti dikutip Harian Kompas, Senin (5/3), China terusmenerus meningkatkan anggaran militernya.Tahun 1994, misalnya, anggaran militer China mengalami peningkatan sebesar18%, dan tahun 1995 mengalami kenaikan drastis hingga21%. Mungkin, jika dinominalkan, kenaikan anggaran militer tahun 1994 dan 1995 tersebut tidak cukup banyak,mengingat PDB dan APBNChina saat itu masih tergolongrendah.Namun setelah mengalamipertumbuhan ekonomi ratarata sebesar 8%-10% per tahundalam satu dekade terakhir,kenaikan beberapa persen sajadari anggaran militernya akanmenghasilkan jumlah anggaran yang sangat besar. Olehkarena itu, peningkatan anggaran militer sebesar 12,6%tahun 2005 dan 14,7% padatahun 2006, sudah barangpasti menghasilkan jumlahanggaran yang sangat besar.Tidak mengherankan jikasistem pertahanan China sudah mampu memiliki senjataantisatelit. Bahkan sepertidilaporkan surat kabar Hongkong Wen Wei Po yang dikutipHarian Kompas, Kamis (8/3),China akan memiliki kapalinduk pertama dalam tigatahun ke depan. “Sepengetahuan saya, proses pembangunannya berjalan lancar danjika kita bisa lebih cepat, makakita bisa menyelesaikan pekerjaan itu pada 2010,” kataseorang pejabat militer seniorChina.Hingga kini, masyarakatinternasional masih terus bertanya-tanya ke arah manaChina akan membawa modernisasi pertahanan militernya. Yang pasti, tahun 2007 iniChina kembali meningkatkananggaran militernya sebesar17,8%. Persentase ini menghasilkan angka tambahan anggaran militer China untuk tahun 2007 saja sebesar 350,92yuan atau 44,94 miliar dolarAS atau setara dengan 400triliun rupiah. Artinya, tambahan angggaran militer Chinadalam satu tahun anggaran inilebih dari setengah jumlahAPBN Indonesia.Memicu KekhawatiranMasyarakat InternasionalLangkah-langkah Chinayang terus meningkatkan anggaran militernya telah memicukekhawatiran masyarakat internasional. Amerika Serikatsendiri menganggap Chinatelah membangun angkatanbersenjata yang mengancamkeamanan kawasan. Dalamkunjungannya ke Australia,seperti dilaporkan HarianKompas, Rabu (28/2), WakilPresiden Amerika Serikat DickCheney mengatakan pembangunan militer China tidakkonsisten dengan niatnya untuk menjadi kekuatan globalyang damai.Uji coba persenjataan antisatelit oleh China pada 11Januari 2007, menurut Cheney merupakan pertanda akansemakin sulitnya mencegahChina untuk mengembangkansenjata angkasa luar. NamunMModernisasi pertahanan militer China dikhawatirkan dunia internasional.