Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35
P. 51
BERITAINDONESIA, 12 April 2007 51BERITA DAERAHKonferda PGRI Kukar Harus DiulangDemi masa depan para guru di KabupatenKutai Kartanegara, Konferda harus diulang.Konferda yang lalu tidak demokratis dan saratdengan kecurangan.Hasil Konferensi Daerah (Konferda) Kabupaten Kutai Kartanegara di Tenggarong yangmenetapkan Drs.H.Abdul Thalib, MM sebagaiKetua PGRI Kukar, kini digugat oleh sejumlahanggota DPRD setempat. Gugatan ini antara laindilontarkan Marwan, SP dari PAN, Ir.MartenApuy dari PDI-P, Zainuddinsyam dari PartaiGolkar serta H.Suriadi, S.Hut. dari PK Sejahtera.Mereka menilai proses pemilihan tersebutdiwarnai kecurangan termasuk dengan mengebiri calon lain, Drs.H.Sutopo Gasip, M.P.Mereka sangat memprihatinkan tindakkecurangan tersebut. Proses pemilihan tidak etisdan demokratis dan sangat bertentangan denganupaya memperjuangkan nasib dan kepentinganpara guru di masa depan. Mereka menengaraibahwa ajang pemilihan telah dimanfaatkan olehsejumlah oknum sebagai sarana untuk meraihkepentingan pribadi yang pada gilirannya akanmenghambat pelaksanaan Program PGRI dikabupaten ini.Marwan,SP mengungkapkan, bahwa demi masadepan PGRI Kabupaten Kutai Kartanegara, makaKonferda harus diulang. Konferda harus diselenggarakan secara demokratis tanpa intervensi daripihak luar. “Konferda tersebut sebenarnya ditolakoleh 9 PGRI Kecamatan, karena tidak mencerminkan azas demokrasi,” tegas Marwan SP.Zainuddinsyam melontarkan pendapat senada. Ia menilai Konferda yang lalu itu banyakdiwarnai tindakan tak terpuji. Sebagai contoh iamenunjuk diskualifikasi Sutopo Gasip, yangsangat diprotes oleh 9 PGRI Kecamatan.Menurutnya, Konferda harus diulang. “Jika tidak,PGRI Kukar bubar saja,“ tandasnya.Proses pemilihan ketua PGRI kabupaten KutaiKartanegara tidak fair karena itu harus diulang,tegas Marten Apuy. “Kalau proses pemilihannyatidak sesuai dengan mekanisme serta memaksakan Abdul Thalib sebagai ketua, apamungkin roda organisasi masih berjalan baik,”ia balik bertanya.Sementara Suriadi menilai, jika prosespemilihan sudah melanggar aturan, bagaimanamereka yang terpilih bisa memperjuangkanseluruh kepentingan para guru se Kukar, ujarnya.Drs.H.Sutopo Gasip, M.Pd, sebenarnya siapuntuk menang dan kalah. Tapi, ia tidak bisaterima hasilnya karena proses pemilihan tidaksehat,” ujarnya. SMB/SBRTobasa GelarNapak Tilas NomensenPotret bangsa Indonesia yang mampuhidup toleran dalam bingkaimultikulturalisme akan terepresentasikanpada 5-8 April mendatang di wilayahSumatera Utara.alah satu dari dua tokoh terpenting pembentukan karakterdasar warga Sumatera Utara, khususnya subetnisbangsa Batak yakni Doktor I.L.Nomensen seorang misionarisasal Jerman, akan ditelusurijejak pelayananannya dalamsebuah acara napak tilas.Satu tokoh lagi yang dimaksud adalah Raja Sisingamangaraja XII, Pahlawan Nasional yang gigih mempertahankan kemerdekaan sertamenjaga terpeliharanya nilainilai adat budaya Batak.Nomensen yang meninggaldunia di Sigumpar, Toba Samosir pada 23 Mei 1918 datanguntuk melayani dan membawakemajuan di bidang pendidikan, pertanian, kesehatan,industri dan perdagangan.Napak tilas perjalanan dilakukan secara besar-besaranmelibatkan 1o daerah kabupaten/kota yang pernah dilayani oleh Nomensen. Pesertasebuah tim inti berjumlah 300orang terdiri dari tokoh masyarakat, pimpinan gereja,setiap pejabat hingga kepaladaerah kabupaten/kota yangdilewati peserta, dan rakyatbiasa.Rute bermula dari Pangururan di Kabupaten Samosir,lalu bergerak menuju Pakkat diHumbang Hasundutan, Barusdi Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Padang Sidempuan,Bungabondar, Sipirok di Tapanuli Selatan, Tarutung di Tapanuli Utara, dan berakhir diSigumpar Kabupaten TobaSamosir (Tobasa).Setiap lokasi yang dilaluimemiliki sejarah, bahkan masih menyisakan buah karyaNomensen seperti gereja, sekolah, rumah sakit, hingga sumur sebagai sumber mata airyang masih bisa dirasakanmanfaatnya.Ketua Umum Panitia NapakTilas Nomensen, Monang Sitorus, sehari-hari menjabatBupati Toba Samosir, mengatakan, ada keunikan tatkala rombongan singgah diSipirok dan melakukan ibadahPerayaan Wafatnya Isa Almasih, atau biasa disebut Perayaan Jumat Agung.Kata Monang, di KomplekHKBP Sipirok masih terdapatbekas bangunan sekolah dansebuah rumahsakit yang kinidikelola oleh Pemkab TapanuliSelatan. Di gereja yang tergolong tua berusia sekitar 147tahun ini rombongan disambut oleh Walikota Padang Sidempuan, kemudian dilepasoleh Bupati Tapanuli SelatanDrs H Ongku PH, MM.“Walikota Padang Sidempuan Drs H Zulkarnain Nasution menyambut baik napaktilas ini, dan ia memang menyatakan ingin menunjukkanbahwa daerah kita adalah daerah yang selalu menjunjungtinggi Pancasila,” ucap Monang, tatkala beraudiensi dengan Pemimpin Umum harianSinar Indonesia Baru (SIB),GM Panggabean, di MedanSelasa (13/3).Napak Tilas diakhiri denganmelaksanakan Kebaktian Paskah Minggu 8 April, di GerejaHKBP DrI.L. Nomensen, Sigumpar diikuti sekitar 5.000jemaah dipimpin oleh EporusHKBP Pdt. Dr. Bonar Napitu- Spulu. HTMonang Sitorus: Ketua Umum Panitia Napak Tilas Nomensen