Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35
P. 46


                                    46 BERITAINDONESIA, 12 April 2007BERITA EKONOMIMenyoal Target Ekspor20 PersenTarget pertumbuhan ekspor yang ditingkatkan WakilPresiden Jusuf Kalla menjadi sebesar 20%, darisebelumnya ditetapkan Depertemen Perdagangan sebesar14,5% tahun 2007 dinilai tetap realistis, jika diikutiperbaikan iklim investasi.akil Presiden Yusuf Kallamengoreksi target pertumbuhan nilai ekspor menjadi 20% pada tahun2007. Sebelumnya, Departemen Perdagangan menetapkan target pertumbuhanekspor hanya sebesar 14,5% atau lebihrendah dari capaian nilai ekspor tahun2006 yang mencapai 17,55%.Tentu ada alasan mengapa DepartemenPerdagangan menetapkan target pesimistis. Secara umum, alasannya didasarkan pada kinerja perdagangan global yangdiprediksi mengalami penurunan padatahun 2007. Namun demikian, WakilPresiden Yusuf Kalla yang memasang target hingga 20%, juga memiliki alasan.Paling tidak, wakil presiden merasaoptimis dengan perbaikan iklim investasitahun 2007, yang akan secara langsungmendorong peningkatan ekspor.Langkah wakil presiden mengoreksi target nilai ekspor, merupakan doronganlangsung kepada Departemen Perdagangan agar memacu kinerjanya hinggamencapai target tersebut. Jika bertitiktolak dari data Badan Pusat Statistik (BPS)yang mengungkapkan nilai ekspor tahun2006 mengalami pertumbuhan hingga17,55%, maka target pencapaian nilaiekspor hingga 20% tahun 2007, masihtergolong realistis.Strategi Pertumbuhan EksporDalam upaya mencapai target nilaiekspor 20% pada tahun 2007, pemerintahtelah menetapkan 3 (tiga) strategi. Pertama, Sektor peningkatan ekspor difokuskan pada 10 komoditas utama. Kedua,pasar pertumbuhan ekspor akan difokuskan pada 15 negara tujuan ekspor. Ketiga,lokasi/wilayah sumber ekspor, perludikaji dan diatasi dengan program jangkapendek dan menengah untuk mengatasiberbagai kendala yang dihadapi.Menyangkut 10 komoditas utama yangmenjadi fokus ekspor, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, seperti dilaporkan Harian Kompas, Rabu (28/2)menyumbang 44,8% dari 79,5 miliar dolarAmerika Serikat total ekspor non-migasIndonesia. Oleh karena itu, Mari menyebutnya sebagai tulang punggung pertumbuhan ekspor. Kesepuluh komoditi ituadalah tekstil dan produk tekstil (TPT),elektronik, sepatu/alas kaki, komponenkendaraan bermotor, minyak sawit, karetdan produk karet, mebel, udang, kakaoserta kopi.Namun menurut Menteri Perdagangan, di samping kesepuluh komoditiandalan tersebut, masih ada komoditilain yang cukup penting dipertahankankinerja ekspornya, seperti batu bara,tembaga, nikel, timah, kertas dan pulp,plywood, dan alkohol yang menyumbang26,3 persen dari pangsa pasar eksportahun 2006.Sementara itu, Menteri PerindustrianFahmi Idris mengungkapkan optimisdengan target pertumbuhan nilai ekspor20%, dengan beberapa persyaratan. Iamenyebutkan, untuk mencapai target itudibutuhkan tingkat suku bunga perbankan yang kondusif, perbaikan infrastruktur, serta peningkatan peran berbagai pihak terkait termasuk atase perdagangan Indonesia.KendalaWalau pun demikian, harus tetap diwaspadai berbagai perubahan iklimperdagangan yang diperkirakan banyakberubah pada tahun 2007 ini. Dalam halini, pemerintah harus menyadari berbagaikendala yang sudah berada di depan mata,yakni minimnya investasi untuk menggenjot produksi pada satu sisi dan di sisilain terjadinya perlambatan kinerjaperekonomian dunia. Kedua kendala iniakan berpotensi mempengaruhi penurunan nilai ekspor.Hal lain yang tidak kalah pentingnyadisadari, pencapaian nilai ekspor yangcukup besar tahun 2006, lebih banyakdidorong kenaikan harga komoditi eksporIndonesia, khususnya harga komoditasprimer seperti crued falm oil (CPO) dankaret. Sementara pertumbuhan produktivitas nyaris tidak ada. Tahun 2007, momentum kenaikan harga-harga komoditidiperkirakan tidak akan muncul lagi.Bahkan harga-harga komoditas primerakan menurun seiring dengan meningkatnya pasokan.Untuk tetap dapat mencapai targetekspor 20%, ekonom Djisman Simanjuntak mengungkapkan perlunya investasi baru. “Agar ada investasi baru,pemerintah harus secepatnya menyelesaikan peraturan yang berkaitan denganinvestasi,” katanya seperti dikutip HarianKompas, Senin (5/3).Sementara di tempat terpisah, KetuaUmum Asosiasi Pengusaha IndonesiaSofyan Wanandi dengan tandas mengungkapkan adanya kendala besar untukmencapai target pertumbuhan eksporsebesar 20%. Ia mengungkapkan kendalautamanya terletak pada gejala perlambatan perekonomian dunia. „ MHWPeningkatan ekspor 2007 fokus pada sepuluh komoditas.
                                
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50