Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 12 April 2007 43BERITA TOKOHMustafa AbubakarDirut Bulog Berobsesi BesarDikenal pandai membangun jaringan, begitu DepartemenKelautan dan Perikanan dibentuk ia langsung ditunjukmenjadi Irjen (1999-2006). Lalu menjadi Pejabat GubernurAceh. Doktor lulusan IPB Bogor (2004) seangkatanPresiden SBY ini kemudian diangkat menjadi Dirut Bulog.Ia berobsesi besar melakukan apa yang tak pernahdilakukan pendahulunya.epada setiap pemimpin yangberhasil menunaikan tugassudah selayaknya diberikanpenghargaan yang setimpal. DrIr Mustafa Abubakar, M.Si mantan Pejabat Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam(2005-2007) merasakan nikmatnya dihargai sebagai pemimpin yang berhasil.Setelah vakum beberapa lama usai menyerahkan tongkat kepemimpinan baru diBumi Serambi Mekkah kepada gubernurterpilih Irwandi Yusuf, 8 Februari 2007,Mustafa lalu diangkat menjadi DirekturUtama Perusahaan Umum (Perum)Bulog.Ia pegawai negeri sipil (PNS) yangmeraih puncak karir tertinggi sebagaipejabat eselon satu, terakhir menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP),sebelum kemudian ditugaskan menjadiPejabat Gubernur Aceh.Di Bulog, nama Mustafa Abubakarmuncul begitu saja untuk menggantikanWidjanarko Puspoyo yang sedang tersangkut kasus hukum. Kepastian terjadipenggantian kepemimpinan tertinggiBulog diperoleh setelah Kejaksaan Agungmenahan Widjan, ditahan Selasa (20/3)di Lapas Cipinang, Jakarta.Dalam waktu singkat, berhembus kabarnama Mustafa mantan konsultan BankDunia (1979-1989) ini sangat dijagokanuntuk naik pada rapat umum pemegangsaham (RUPS), berlangsung Rabu (21/3),bersamaan dengan penggantian seluruhanggota Dewan Pengawas. Ia dijagokanoleh Partai Golkar pimpinan Jusuf Kalla,yang juga Wakil Presiden RI.Ketua Partai Golkar, BurhanuddinNapitupulu, misalnya, menyebut Mustafayang alumni Institut Pertanian Bogor(IPB) itu pantas memimpin Bulog. “Beliausudah teruji sebagai pemimpin Aceh,” ujarBurnap, sapaan akrab Napitupulu kepadaKoran Tempo. Jusuf Kalla lebih lagi dalammenilai Mustafa. Ia menyebut Mustafamemiliki kompetensi, pengalaman, danbisa bekerjasama dengan pemerintah.Sementara itu Direktur Standarisasidan Akreditasi, Setia Mangunsong, salahseorang koleganya di DKP, menyebutMustafa merupakan pejabat yang pandaimembangun jaringan kerja secara luas.Sebagai Irjen DKP, misalnya, kata Setia,Mustafa terpilih sebagai Ketua KelompokInspektur Jenderal departemen-departemen. Bahkan, sebagai insan kelautanperikanan, Mustafa pernah pula duduk sebagai Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia. Selama mahasiswa pun (tamat S-11977, S-2 2002) pria yang pernah menjadiKetua Umum Taman Iskandar Muda(TIM) di Jakarta, ini dikenal sebagaiaktivis mahasiswa.Bersamaan dengannya, dilantik pulaDewan Direksi dan Dewan Pengawas baruPerum Bulog. Dewan Direksi selengkapnya terdiri Mustafa Abubakar (DirekturUtama), Bambang B Prasetyo (DirekturOperasional), Saean Ahmadi (DirekturKeuangan), dan Agus Syaifullah (DirekturSDM dan Umum). Dewan Pengawas terdiri Sulatin Umar (sehari-hari Staf KhususDepartemen Dalam Negeri) sebagai ketua,dibantu empat anggota yakni Bayu Krisnamurti (deputi di Kementerian Koordinator Perekonomian), Ardiansyah Parman (deputi di Departemen Perdagangan), Kaman Nainggolan (Kepala Badan Ketahanan Pangan, Deptan), dan A.Pandu Djajanto (Staf Ahli KementerianNegara BUMN).Berobsesi BesarMustafa naik saat Bulog sedang disorottajam sebagai sarang korupsi. Banyak petinggi Bulog harus mendekam di balik jeruji besi karena kasus korupsi, dan sebanyak itu pula tokoh lain yang juga pernah terjerambab karena “bermain api” dengan Bulog. Nama-nama mereka sangatdikenal masyarakat sebab ramai diistilahkan sebagai Buloggate.Bulog memutar uang tahunan dalamjumlah cukup besar tetapi rawan sekaliuntuk bisa dimainkan. Berbagai kelompokkepentingan selalu berusaha untuk menempatkan orang-orangnya sebagai petinggi di sini.Tapi Mustafa dengan tegas menyebutdirinya tak ingin tersandung batu yangsama dua kali. Usai dilantik, kepada persayah tiga orang anak ini berujar, secarainternal moral karyawan dan staf Bulogsedang turun. Situasi itu masih diperparah oleh beratnya beban eksternal.“Kami ingin segera melanjutkan kepemimpinan yang efektif dengan memanfaatkan seluruh potensi sumberdaya yangada dalam jajaran Bulog dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras. Memberikan pelayanan semaksimal mungkinkepada masyarakat,” ujar pria kelahiranPidie, Aceh, 15 Oktober 1949 ini.Doktor program studi pembangunankelautan perikanan dari IPB Bogor iniberjanji akan menciptakan kepemipinanyang baru untuk memberikan kesejukan.Ia akan memecahkan masalah secaratenang, melihat masalah secara komprehensif, kemudian bekerja sekeras-kerasnya menyelesaikan masalah berat.Ia juga berjanji akan memperbaikikinerja Perum Bulog dengan menerapkantata kelola perusahaan yang baik danbenar (good corporate governance).Ke dalam, menurutnya, harus adamanajemen yang sehat, bersih, dan jugaefektif. Ke depan, agaknya Mustafa hanyaakan mengarahkan haluan hidup di Bulog.Sebab ia punya obsesi besar di sini, yangselama ini jarang dimiliki petinggi Bulogsebelumnya, yakni sesedikit mungkinmelakukan impor beras, tetapi sebanyakmungkin mengandalkan produksi berasdalam negeri.“Impor adalah pelengkap dari kebutuhan dalam yang tidak cukup,” ujarnya. „ HTK
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47