Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 36
P. 30
30 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006BERITA KHAS30 BERITAINDONESIA, 26 April 2007Mimpi untuk IndonesiYayasan Indonesia Forum,pimpinan pengusaha papanatas Chairul Tandjung,membangun mimpi indahuntuk Indonesia tahun2030. Mimpi tentang rakyatIndonesia yangberpenghasilan per kepalasebesar USD 18.000 atauRp 162.000.000 setahun;mimpi 30 perusahaan Indonesia masuk daftar 500perusahaan terkemukadunia versi Fortune; mimpiIndonesia jadi negaraterkaya ke lima di dunia.ungguh beruntung anak-anak Indonesia yang saat ini berusia 1-10 tahun. Kenapa? Soalnya merekalah yang akan benar-benarmenikmati “mimpi” pendapatan nasionalper kepala sebesar USD 18.000. Merekalah yang hidup dalam alam Indonesia yang gemah ripa loh jinawi (sejahteradan makmur). Tetapi jangan dulu ge-er(gede rumongso), sebab itu hanya mimpidalam buku: Visi Indonesia 2030 yangdipaparkan oleh penerbitnya, YayasanIndonesia Forum (YIF) di depan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono, belum lamaini. “Kita jangan malu bermimpi,” demikian tanggapan Presiden Susilo atasterbitnya buku Visi Indonesia 2030.Namun banyak pakar ekonomi yangberkomentar sinis. Kwik Kian Gie, bekasMenko EKUIN dan Kepala Bappenas,salah seorang di antaranya. Kwik menulissebuah artikel panjang yang dimuat dihalaman satu oleh harian Bisnis Indonesia (2/4).Kwik memberi komentar, betapa enaknya jadi orang Indonesia lantaran berpenghasilan USD 18.000 setahun ataukalau ditukar dalam rupiah, penghasilannya kurang lebih Rp 14 juta sebulan.Sayangnya, Kwik merasa bahwa padatahun 2030 dia kemungkinan sudah mati,karena usianya sekarang di atas 60 tahun.Dia mengutip ekonom kondang JohnMaynard, “in the long run we are alldead.” (Dalam jangka panjang kita semuamati).Kwik beruntung kebagian buku VI2030, dan para penyusunnya nama-namabeken. Menurut Kwik, mereka bukan orang-orang yang punya visi, sebagian pedagang, dan sebagian lainnya, lulusan universitas yang sepanjang karirnya teknokrat pragmatis yang miskin falsafah. Mereka berasal dari mashab liberalisme, diIndonesia semutlak mungkin dipeloporidan diemban kelompok Berkeley Mafia.Di dalam VI-2030 disebutkan: “Keseimbangan pasar terbuka dengan dukungan birokrasi yang efektif.” Kwikmempertanyakan pasar terbuka yangmenghasilkan: survival of the fittest(keunggulan bagi yang paling kuat). Kwikbertanya: “Kalau begitu, apa yang seimbang dan bagaimana mewujudkannya?”Dan satu hal yang sama sekali tidakdisinggung sebagai faktor penghambatutama, praktik korupsi yang begitudominan dalam kemerosotan bangsa Indonesia dewasa ini.Presiden Susilo, tulis Kwik, tidak perlubermimpi jika ingin bervisi sampai 2030bagi anak cucu bangsa. Gunakan Bappenas yang mempekerjakan 400 sarjana,75 di antaranya bertitel doktor (PhD),jebolan universitas terkemuka di seanterodunia. Mereka sudah lama berupayamerumuskan visi sampai 2030. Sangatbanyak kajian yang mereka rampungkan,tetapi belum berani dipublikasikan.Namun Dra. Hj. Novi Andayani Msi,seorang dosen, menulis sebuah artikelpanjang yang dimuat dua seri oleh harianIndo Pos (29-30/3), menanggapi VI-2030dengan memberi gambaran yang cukupoptimis. Dia menilai sesungguhnya banyak perusahaan dalam negeri yangmemiliki potensi untuk menjadi perusahaan kaliber dunia, misalnya Pertamina. Dengan omzet lebih dari Rp 367triliun setahun, perusahaan negara tersebut telah membulatkan diri dalam program transformasi agar bisa menjadiperusahaan kelas dunia.Rubrik opini Kompas (2/4) menurunkan artikel utama yang ditulis mantanCapres Salahuddin Wahid, berjudul: Visi2030, Mimpi Vs Realitas. Salahuddinmengulas kembali dasar pencapaian VI2030, yaitu realisasi pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62%, laju inflasi4,95% dan pertumbuhan penduduk ratarata 1,12% setahun. Dia menilai VI-2030punya arti strategis di tengah pesimismemenyongsong masa depan, dan erosikebanggaan sebagai bangsa Indonesia.Salahuddin juga mengutip pidato sambutan Presiden Susilo: “Bangsa yang besarpunya mimpi besar dan bisa mewujudkannya.”Salahuddin juga pernah membaca forecast (perkiraan) yang lebih optimistisyang dilakukan oleh sebuah lembaga di ASyang dia tidak sebutkan namanya bahwaIndonesia akan menjadi kekuatan ekonomi kelima dunia, tahun 2020. Kawannya, Ricky Sutanto, pengusaha, tahun2004 menulis buku berjudul: 2015, KitaTerkaya No.5, lengkap dengan berbagailangkah yang perlu dilakukan. Rickymengusulkan pembukaan pusat judi diBatam, dan mengarahkan daerah itumenjadi First ASEAN Economic ZoneS Ketua Yayasan Indonesia Forum Chairul Tandjung menyerahkan buku Visi Indonesia 2030.