Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 36
P. 40


                                    40 BERITAINDONESIA, 26 April 2007BERITA NASIONALSembilan “Resi” dampingi SBYAmandemen kelima UUD Prioritas?Wacana tentang perlu tidaknya dilakukanamandemen kelima UUD 45 terus bergulir. Presiden SBY bahkan telah meminta kepada DewanPertimbangan Presiden (Wantimpres) mengkajidan menelaah masalah ini. Sementara IkatanAlumni Lemhannas (IKAL) menilai perubahankelima UUD 45 itu harus menjadi prioritas.Alasannya, masih banyak masalah yang munculdari beberapa kali perubahan konstitusi tersebut.Soal amandemen UUD 45 ini mengemukadalam Konvensi Nasional IKAL X bertema “ApaAda yang Salah Dalam Perubahan UUD 45” diJakarta, Rabu (4/4) lalu. Sebelumnya, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mendapat dukungansejumlah anggota DPR mengusulkan dilakukanamandemen UUD 45 terkait dengan peran DPD.Anggota IKAL Bambang Kesowo mengatakan, akibat perubahan yang telah dilakukan, dimasyarakat muncul banyak perbedaan penyikapan. Ada yang mengajak dikembalikan saja kekonstitusi lama, merombak total, menolak adaperubahan baru, dan ada yang berpikiranperubahan perlu sebatas kebutuhan.Menurutnya, jika berbagai penyikapan yangmuncul tadi tidak dapat dikelola dengan baik,dikhawatirkan akan berdampak pada kondisikebangsaan dan kesatuan nasional. GubernurLemhannas Muladi setuju amandemen kelimaUUD dengan alasan tuntutan zaman. Namunsoal waktunya, dia berpendapat jangan dilakukan sekarang atau menjelang Pemilu 2009.Karena bisa menimbulkan gejolak ekonomimaupun instabilitas politik. „ SPSelain memiliki Staf Khusus dan UKP3R,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kinipunya Dewan Pertimbangan Presiden. Anggota lembaga baru ini diharapkan tetap kritis.residen Susilo Bambang Yudhoyonoyang senang denganangka sembilan, kinipunya sembilan orang “resi”yang siap mendampinginyauntuk memberi nasehat danpertimbangan dalam menjalankan pemerintahan.Mereka adalah tokoh-tokohsenior yang punya keahlian danbanyak pengalaman di bidangnya. Yakni Ali Alatas untukbidang hubungan internasional, Sjahrir (ekonomi), TB Silalahi (pertahanan dan keamanan), Rachmawati Soekarnoputri (politik), Adnan BuyungNasution ( hukum), Emil Salim(lingkungan hidup), Ma’rufAmin (agama), Subur Budisantoso (sosial-budaya), danRadi A Gani (pertanian).Kesembilan tokoh tersebutdilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden(Wantimpres) 11 April di Istana Negara, Jakarta. Lembaga baru ini dibentuk berdasarkan UU No.19/2006,sedangkan penunjukan kesembilan anggota ditetapkanmelalui SK Presiden No 28/M/2007 tanggal 26 Maret 2007.Wantimpres berkantor di bekas gedung Dewan Pertimbangan Agung yang berlokasi disebelah Istana Merdeka. Tiapanggota dilengkapi dengan sekretaris dan staf. Ketua dewanditunjuk secara bergantian.Meski memiliki latar belakangdan keahlian berbeda, paraanggota dewan ini akan memberikan masukan yang bersifatmenyeluruh kepada Presiden.Mereka akan melakukan kajiandan analisis berbagai kebijakanpemerintah. “Sehingga ketikapresiden nanti mengambil satukeputusan sudah cukup komprehensif karena telah melaluipertimbangan,” ujar SekretarisKabinet Sudi Silalahi.Sebelum dilantik, PresidenSBY dalam pertemuannya dengan anggota dewan di kantorpresiden, mendiskusikan mekanisme dewan serta berbagai persoalan bangsa, termasuk amandemen UUD 45. Presiden bahkan memberikan tugas pertamakepada dewan untuk mengkajisecara mendalam soal perlu atautidaknya dilakukan amandemenkelima UUD, lengkap denganberbagai pertimbangannya.Sejumlah harapan dilimpahkan kepada anggota dewan baruini. Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap para tokoh itu tetapmempertahankan daya kritisnyadan mampu menyuarakan kepentingan masyarakat yang sebenarnya. “Sehingga presidendapat membuat kebijakan yangmenyentuh kebutuhan dan kepentingan rakyat,” ujarnya sebagaimana ditulis Kompas (4/4).Sekretaris F-PD DPR SutanBathoegana, seperti diberitakanSuara Pembaruan (3/4) menilai komposisi Wantimpres inisudah tepat, karena tokoh-tokoh yang duduk telah mewakiliberbagai kelompok kepentingan maupun keahliannya. “Tinggal bagaimana mereka beranimenyampaikan yang benar itubenar dan yang salah itu salah,walaupun hasilnya pahit. Bangsa ini harus mempunyai tokohtokoh yang bukan ABS (AsalBapak Senang-red),” tegasnya.Sedangkan Ketua Komisi IDPR Theo Sambuaga berharappresiden akan memperolehberbagai masukan pemikirandan pengalaman untuk bisalebih baik lagi mengendalikanroda pemerintahan serta memimpin bangsa ini menghadapi berbagai tantangan secara lebih optimistik. „ SPPPresiden SBY berdiskusi dengan Anggota Wantimpres di Kantor Kepresidenan. foto: presidensby.info
                                
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44