Page 42 - Majalah Berita Indonesia Edisi 36
P. 42
42 BERITAINDONESIA, 26 April 2007BERITA DAERAHHidup Turun-Temurundengan Singkong PahitBertahan dari gempuran modernisasi, warga KampungCirendeu hidup turun-temurun dengan makanan utama:nasi singkong. Mereka patuh dan menghormati adatistiadat peninggalan para leluhur.iang itu, Jum’at (30/3), mendungmenggantung di langit KampungCirendeu, sekitar 10 kilometer sebelah selatan Kota Cimahi, JawaBarat. Sekitar 505 warga Cirendeu yangmasih menganut ajaran Penghayat, kedatangan sekitar 60 tamu dari berbagaidaerah di seluruh Indonesia. Para tamu inidatang atas undangan Badan KetahananPangan, Departemen Pertanian yang inginmenyosialisasikan makanan pokok alternatif selain beras. Dalam acara yang bertema Apresiasi Pemasyarakatan KetahananPangan ini tampak hadir Sekretaris BadanKetahanan Pangan Hermanto, WalikotaPekalongan Mohamad Basyir Ahmad, Sekretaris Direktorat Jenderal DepartemenPerdagangan Eddy Suseno, Asisten II Walikota Cimahi Hendra WS, Direktur Umbiumbian Deptan, Camat Cimahi Selatan,dan Biro Bina Produksi Setda Jabar.Para tamu itu disuguhi beragam menukhas Cirendeu. Mereka pun dengannikmat menyantap rasi (nasi singkong),dendeng kademen (dari kulit singkong),sayur lodeh rebung, ranggining, penyeumdan awug bersama daging ayam, telordan ikan asin, ditingkahi tembang-tembang Sunda tradisional, seperti cacanran,pupu kembang, panglipur, malikuarnidan ngawangbulan.Kisah tentang makanan pokok wargaKampung Cirendeu bisa ditelusuri puluhan tahun ke belakang (1924). Merekamengonsumsi makanan pokok yang diwariskan turun-temurun oleh nenek moyangmereka, tepung rasi yang diolah darisingkong karet beracun. Semula, menurutpenuturan warga, nenek moyang merekasudah mengonsumsi makanan ini sejakzaman Belanda.Menurut Emeh Sunarya, salah seorang sesepuh di kampung tersebut, mereka mengonsumsi rasi sebagai wujud rasa cinta pada tanah leluhur Pasundan. Mereka percaya,bilamana dilanggar bisa menimbulkanbencana kekeringan dan kelaparan.“Biar tak punya sawah kami bisa hidup.Biar tidak makan nasi, kami bisa kuat,”kata Emeh.Pohon singkong karet, saat itu, tumbuhliar di kampung tersebut. Mungkin jugabelum diolah dengan semestinya, sehingga banyak warga yang keracunan. Namunlama kelamaan, mereka pun faham bahwaracun yang ada di dalam singkong karetharus dikeluarkan.Seiring dengan perkembangan zaman,umbi singkong itu diolah agar konsumennya terbebas dari ancaman keracunan.Ampas singkong dari pembuatan aci ataukanji dijemur sampai kering kemudian digiling sehingga berbentuk berasan. Hasilgilingan tersebut bisa disimpan di dalamkarung-karung plastik selama 3 bulan.Bahan makanan inilah yang dimasak jadinasi singkong. Sebagai pendamping, nasisingkong disantap bersama daging, ayam,ikan dan telor, juga sayur-sayuran. Sedangkan makanan bayi dan Balita adalahasi dan bubur terigu. Mereka diperkenalkan dengan makanan pokok tersebutketika menanjak dewasa.Dari pembuatan kanji, mereka menghasilkan rata-rata 8 ton sebulan, kerupuk kanji 2 kuintal sebulan, juga ranggining, opaksingkong, peyeum mutiara dan awug.Kontur Desa Cirendeu berbukit-bukit,ditumbuhi alang-alang. Tetapi di bagianyang subur ditanami singkong karet. Didesa itu memang tidak terlihat sawah.Mereka juga beternak sapi dan kambing.Mayoritas warga menganut agama peninggalan nenek moyang mereka, yaituajaran Penghayat. Mereka sangat patuhpada para tetua dan sesepuh.Kampung Cirendeu masuk wilayahkelurahan Leuwigajah. Kampung inidihuni oleh 505 jiwa (70 KK), terdiri dari259 pria dan 246 wanita. Komposisi umurwarga: 230 orang dewasa (di atas 21tahun), remaja (7-21 tahun) sebanyak 230orang, sedang anak-anak (di bawah 7tahun) hanya 72 orang. Tingkat pendidikan: 4 orang di Perguruan Tinggi, 54orang di SLTA, 195 orang di SLTP dan 154orang di SD. Mata pencaharian mereka,bertani/beternak 96 orang, PNS/pensiunan 6 orang, buruh bangunan 25 orangdan pegawai swasta 50 orang.Pasangan suami-istri Suparsah (54) danKartifah (52) sampai sekarang masihmengonsumsi rasi. Mereka termasuk diantara 70 KK yang tidak pernah menyanSTim Ketahanan Pangan seluruh Indonesia berbincang dPeserta Apresiasi Pemasyarakatan Ketahanan Pangan disuguhi rasi.