Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 46
P. 14
14 BERITAINDONESIA, 20 September 2007BERITA UTAMA14 BERITAINDONESIA, 20 September 2007Betul-betul menjadi sebuah ironi nasional sekaligus tragismanakala berbagai komponen bangsa “sepakat” untuksama-sama melanggar konstitusi tentang anggaranpendidikan. Konstitusi, yang mewajibkan pemerintahuntuk mengalokasikan anggaran ke sektor pendidikanminimal 20 persen dari APBN dan minimal 20 persen dariAPBD, di luar gaji guru dan pendidikan kedinasan.Semakin ironis lagi setelah mengetahui fakta bahwaDepdiknas sendirilah yang telah kehilangan orientasipendidikan. Depdiknas belum mampu menyerap paguanggaran kendati persentasenya masih jauh dariketentuan dan amanat konstitusi.epartemen yang gedung perkantorannya terlihat mewahhingga lebih mirip pusat perbelanjaan atau mall, ini terbukti tak mampu menyerap dana triliunanrupiah yang sudah disiapkan. Wakil KetuaKomisi X DPR Prof. Anwar Arifin mengatakan, tahun 2007 dari total pagu anggaran Rp 44 triliun, yang tak terserapmencapai Rp 4 triliun. Bahkan terdapatratusan miliar rupiah dana untuk tunjangan sertifikasi guru terpaksa hangus, sehingga harus direalokasikan kembali ketahun anggaran berikutnya. Ketidakjelasan grand design atau cetak biru sistempendidikan nasional semakin memperburuk citra pendidikan sebab anggaranyang dikelola menjadi dinilai belumbenar-benar sesuai target, tak tepatsasaran, maupun tak tepat jumlahnya.Kelemahan kinerja Depdiknas ini kemudian dijadikan sebagai sasaran empuksekaligus kambing hitam oleh para penentu dan pengambil keputusan anggaran, untuk membenarkan perilaku mereka yang tidak konstitusional. Sebabkeputusan mereka itu nyata-nyata sudahmelanggar ketentuan yang tertuang dalamPasal 31 UUD 1945 Ayat (4), dan Pasal 49Ayat (1) UU No. 20/2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Sisdiknas). Keduanya bicara soal alokasi anggaran pendidikan.Memang, secara absolut, anggaran untuk sektor pendidikan pada tahun 2008mengalami peningkatan. Namun secarapersentase justru menurun dari 11,3persen tahun 2007, menjadi 10,9 persentahun 2008.Ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan dan Pengantar Nota KeuanganRAPBN Tahun 2008 di hadapan SidangParipurna DPR RI Kamis 16 Agustus2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan bahwa untuk sektorpendidikan anggarannya mencapai Rp61,4 triliun, atau 10,9 persen dari totalbelanja pemerintah pusat yang besarnyaRp 564,6 triliun. Departemen PendidikanNasional (Depdiknas) direncanakanmemperoleh alokasi anggaran Rp 48,2triliun. Anggaran pendidikan lainnyaterdapat di Departemen Agama.Sebagai perbandingan, pada tahun2007 total belanja pemerintah pusatuntuk sektor pendidikan Rp 52,4 triliun,atau 10,6 persen dari total belanja pemerintah pusat sebesar Rp 493,9 triliun.Dengan demikian setelah dihitung-hitungterbuktilah rancangan anggaran pendidikan dalam RAPBN 2008 justru menurun dibanding tahun 2007. Pada tahun2007 anggaran untuk Depdiknas Rp 44,9triliun, dan Departemen Agama Rp 11triliun. Berarti, anggaran pendidikantahun 2007 mencapai Rp 55,9 triliun, atau11,3 persen dari total belanja pemerintahpusat tahun 2007 sebesar Rp 493,9 triliun.Ketidakpedulian menyediakan pendidikan bermutu yang bisa diakses semuawarga telah menenggelamkan citra bangsaini di forum internasional. Sebuah penelitian Program Pembangunan PBB(UNDP) menunjukkan, kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia berada diperingkat ke-109 dari seluruh 174 negaradi dunia yang diteliti. Posisi Indonesia iniberbeda jauh dengan negara tetanggaSingapura yang berada di peringkat ke-24,Malaysia (61), Thailand (76), dan Filipina(77).Hal termudah mencari penyebab keterpurukan itu tentu saja adalah alokasi anggaran pendidikan yang minim. Lagi-lagisebagai gambaran, Malaysia sudah menganggarkan 23 persen dari anggaran tahunannya untuk sektor pendidikan,Singapura 19 persen, Thailand 22 persen,dan Filipina 20 persen. Karena itu jangankaget apabila mengetahui fakta yang lebihburuk lagi. Hasil penelitian yang dilansiroleh PERC (The Political and EconomicsRisk Concultancy), sebuah lembaga konsultan berbasis di Singapura pada September 2001 lalu menunjukkan, kualitassistem pendidikan Indonesia berada diperingkat ke-12 dari 12 negara-negaraAsia yang diteliti oleh PERC.Padahal grand design sistem pendidikan nasional Indonesia sesunggguhnyaAnggaran Pendidikan 2008IRONI, JIKA DIKNAS KEDAnggaran Pendidikan 2008IRONI, JIKA DIKNAS KE