Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 47
P. 48


                                    48 BERITAINDONESIA, 04 Oktober 2007BERITA MANCANEGARALuciano Pavarotti, 1935-2007Ketika kabar kematiannya mengumandangdi seluruh dunia, namanya langsungdikenali jutaan orang termasuk merekayang tidak pernah melihat opera.iapa yang tidak mengenal manusia bertalenta seperti Luciano Pavarotti. Iamemiliki suara yang indahdengan sosok yang mudahdikenali, berewok hitam pekat,suka mengenakan tuksedo,dan menggenggam sapu tangan putih. Penduduk duniamakin mengenalnya setelah iatampil menyanyi bersama duapenyanyi tenor terkemukadunia, Placido Domingo danJose Carreras dalam ajangPiala Dunia di Italia 1990. Saatitu, Pavarotti sebagai duta opera Italia paling masyhur, kebagian aria Nessun dorma dariopera Turandot karya G Puccini. Konser tiga penyanyi tenor (The Three Tenors) inimenjadi rekaman musik klasikpaling laris sepanjang masa,didengar seperempat penduduk dunia.Kebesaran nama Pavarottitidaklah menghilangkan jatidirinya sebagai manusia biasa.Bahkan ia jauh dari kesan seorang bintang yang ideal danhidup penuh dinamika. Beratnya 160 kg meski sudah berusaha berdiet, penampilan fisiknya yang gembul jauh darikesan istimewa. Meski sudahsering tampil di hadapan ribuan penonton, ia masih seringgugup dan berkeringat di ataspanggung. Ia suka menghindari latihan persiapan sebelumpentas dan membatalkan konser hingga opera terbaik punmemasukkannya dalam daftarhitam. Bahkan ia berselingkuhdengan sekretarisnya yangberusia 26 tahun lalu menceraikan isterinya yang sudahmenemaninya selama 35 tahun. Ia juga mengakali pajakyang dibayarnya. Seperti yangdiungkapkan oleh penyanyiutama U2, Bono, “Beberapaorang bisa menyanyi opera,namun Luciano adalah operaitu sendiri.”Sepanjang karirnya, Pavarotti telah tampil di gedunggedung opera terkemuka dunia, dari La Scala (Milan) hingga Covent Garden (London),dan Metropolitan (New York).Karisma yang ia pancarkanmelalui suara tenornya yangindah anggun bahkan membuat rekan sejawat sekaligusrivalnya harus mengakui kehebatannya. “Saya selalu mengagumi kehebatan suara yangdiberikan Tuhan kepada dia.Seolah tidak pernah ada yangsalah. Dia bisa mencapai tingkat tertinggi nada tenor,” kataDomingo terkagum-kagum.Dengan lebih dari 90 rekaman,selain dari khazanah operajuga lagu-lagu Neapolitan seperti O Sole Mio (ciptaanEduardo di Capua) dan Mamma (Bixio, Cherubini) yangdiakrabinya sedari kanakkanak dan digarap apik olehHenry Mancini, juga lagu-laguNatal, membuat penggemarnya tersebar luas dari Beijinghingga Buenos Aires. Sedikitnya rekamannya terjual 100juta kopi sejak 1960.Namun, sosok tambun itutelah tiada. Tenor yang dikenalsebagai Raja C Tinggi ini tutupusia di kota kelahirannya,Modena, Italia Utara, Kamis(6/9) pukul 05.00 waktu setempat karena kanker pankreas yang ia derita sejak tahun silam. Akibat penyakityang terus menderanya, ia berulangkali membatalkan pertunjukannya. Dalam penampilan terakhirnya, ia masihsempat membawakan NessunDorma dalam pembukaanOlimpiade Musim Dingin diTurin, Februari 2006, sementara perpisahannya denganopera ia tandai dengan penampilan di opera Tosca di Metropolitan, New York, Maret2004.Mendiang Pavarotti adalahputra seorang tukang roti danpekerja pabrik cerutu. Lahir diModena, Italia, 1935, Pavarottimengenal dunia tarik suarasaat kanak-kanak. Orang tuanya sering memutar rekamanpenyanyi tenor hebat Italiaseperti Caruso dan Gigli. Sebelum menyeriusi dunia tariksuara, Pavarotti pernah berkeinginan menjadi pemain sepak bola profesional. Dia jugapernah menjadi instruktur disebuah SD selama dua tahun.Namun, sang ayah, penyanyitenor gereja, meminta diamengambil kursus vokal. Hasilnya, Pavarotti pernah memenangi kontes menyanyi pada 1961 dan mendapatkantawaran peran dalam sebuahopera Puccini lokal, La Boheme. Dia mulai terkenal padaawal 1970-an melalui produksiopera bertajuk La Fille duRégiment di Metropolitan Opera, New York. Penampilannyayang karismatis dan kekuatanvokalnya serta kemampuanmelewati nada-nada sulit menjadikan dia sebagai salah satuikon panggung opera.Dalam banyak hal, kebesaran Pavarotti mengangkat citraopera yang semakin surut.Pavarotti membuat operakembali populer dan diminati.Sekolah-sekolah seni danruang konser kembali dipenuhi oleh penyanyi-penyanyimuda yang antusias. Di antaramereka, banyak yang menjadipenyanyi tenor yang baik.Namun sayang, penyanyi tenorterbaik sekelas Pavarottihingga kini belum terlihat.Meski ada kekhawatiran, Pavarotti akan menjadi penyanyitenor terbesar yang terakhir diItalia, dunia masih berharapakan lahir Pavarotti-Pavarottiyang lain. Kalaupun harapanitu tak kunjung tiba, ratusantahun mendatang, orang masih akan memutar rekamansuaranya yang penuh dayamagis itu. „ MLPSPutera seorang tukang roti yang menjadi ikon panggung opera.foto: celebrific.blogspot.com
                                
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52