Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 52
P. 54


                                    54 BERITAINDONESIA, 27 Desember 2007Golden Compass vs The Chronicles of NarniaSeperti Langit dan BumiBERITA HIBURANKedua film ini memang sama-samabercerita tentang anak-anak dan hewanhewan yang mampu berbicara. Namun, biladitelusuri lebih jauh, keduanya memilikiperbedaan yang mencolok.eorang anak gadisberusia 12 tahun bernama Lyra Belacquamelakukan perjalanan mendebarkan untuk menyelamatkan sahabatnya darikaum The Gobbler. Denganmenggunakan kompas ajaibnya (kompas emas), Lyra melintasi dunia yang penuh fantasi. Lyra ditemani seekortentara beruang kutub danPantalaimon (seekor daemon)yang bisa berubah wujud. Itulah sepenggal gambaran FilmGolden Compass yang beredarawal Desember 2007.Sedangkan dua tahun yanglalu di bulan yang sama, diputar sebuah film yang mengisahkan petualangan empat orang anak bersaudara di sebuah dunia lain, dunia Narnia.Di sana mereka bertemu dengan binatang-binatang buasyang dapat berbicara, manusiakerdil, manusia berbadan kuda, dan raksasa yang dikutukmenjadi es oleh seorang penyihir jahat bernama Jadis. Dibawah bimbingan seekor singasakti bernama Aslan yang relamemberikan nyawanya demipenduduk Narnia, mereka punbersama-sama menumpas kekuatan jahat Penyihir PutihJadis. The Chronicles of Narnia judul film ini.Menurut sejumlah kalangan, kedua film ini menyajikan‘spirit’ yang bertolak belakangibarat langit dan bumi. Baik itudari segi pengarangnya, latarbelakang, dan maksud pembuatannya. Sebenarnya, Golden Compass dan The Chronicles of Narnia diadaptasi darinovel yang sudah laris di mana-mana. Film Golden Compass yang dibintangi NicoleKidman dan Daniel Craig,merupakan adaptasi dari novellaris, Northern Lights (GoldenCompass di Amerika), karyaPhillip Pullman. Sang pengarang mengaku seorang ateisdan agnostik, yang tidak percaya pada agama dan Tuhan.Northern Lights sendiri merupakan jilid pertama darinovel trilogi karya Pullman,His Dark Materials, yang sukses memenangkan berbagaipenghargaan di dunia sastra.Sedangkan The Chroniclesof Narnia diadaptasi dari bukukarangan penulis Kristen kelahiran Inggris, CS Lewis. Meskikarya-karyanya berbentukcerita atau novel namun saratdengan nilai-nilai kemanusiaan dan gambaran iman Kristen. Awalnya CS Lewis samaseperti Phillip Pullman yangateis. Namun justru ketika iaberada pada pencapaian hiduppaling tinggi termasuk menjadi profesor Bahasa InggrisAbad Pertengahan dan Renaisans di Cambridge University, Lewis memilih percayaakan adanya Tuhan.Kedua film (buku) ini menjadi topik pembicaraan menarik karena pendapat yangdilontarkan oleh Pullman sendiri. Sebagai seorang ateis yangmilitan dan seorang humanisyang sekuler yang menentangCS Lewis dan karyanya “Chronicles of Narnia”, Pullmanmenyatakan motivasinya untuk menulis tiga seri novel HisDark Materials terutama untuk menandingi perlambanganKristus yang digambarkanLewis dalam serial Narnia,yang disebut Pullman sebagai‘propaganda agama’ melaluibuku anak-anak. Di sisi lain,Northern Lights disebut-sebutsebagai “ateisme bagi anakanak”.Jalan hidup yang dipilihPullman memang tidak tanggung-tanggung. Pullman punmemberikan jawaban khususperihal keyakinannya. “Sayasungguh tidak tahu apakahTuhan itu ada atau tidak. Takseorang pun tahu atau dapatmembuktikan. Saya pikir halyang normal jika menjelaskanS
                                
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58