Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 20
20 BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008BERITA UTAMATahun Penentuan SBY – JKKinerja Kabinet Indonesia Bersatu ditahun 2008 akan menentukan ‘nasib’pasangan SBY-JK. Rakyat akan menilaisejauhmana realisasi janji yangdisampaikan SBY-JK pada masakampanye beberapa tahun lalu.ersama Kita Bisa”merupakan jargon yang digunakan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) dan Jusuf Kalla (JK)pada masa kampanye Pilpres2004 lalu. Begitu pasangan initerpilih dan dilantik menjadipresiden dan wakil presidenperiode 2004-2009, jargon inikemudian diwujudkan dalamprogram kerja Kabinet Indonesia Bersatu. Dengan agendautama mengubah Indonesiamenjadi lebih aman, lebih adildan lebih sejahtera.Kepemimpinan SBY-JK sejak dilantik pada 20 Oktober2004 kini telah memasukitahun ke empat. Bahkan tahun2008 bisa dibilang akan menjadi tahun penentuan, apakahperubahan yang diinginkan itutelah diwujudkan secara maksimal.Karena apapun hasil yangakan dicapai dalam masa kepemimpinan lima tahunan yangpertama ini akan menentukanpeluangnya untuk maju dandipilih kembali menjadi presiden periode lima tahun kedua(2009-2014).Pada tahun pertama dankedua, Presiden SBY banyakmenekankan aspek pertumbuhan (pro growth), penciptaaan lapangan kerja (pro job),dan upaya pengentasan kemiskinan (pro poor). Namun sejaktahun 2007 sebagaimana disampaikan dalam pidato awaltahun yang disiarkan langsungoleh TVRI pada 31 Januari2007, SBY mengenalkan kebijakan baru yang prorakyat.Kebijakan yang didukung anggaran triliunan rupiah melaluiAPBN itu mencakup bidangpendidikan, kesehatan danpengentasan kemiskinan.Kebijakan prorakyat ini merangkum semua keinginan Presiden SBY untuk mewujudkanperubahan seperti yang dijanjikan pada masa kampanyedulu. Presiden juga ingin lebihbanyak menciptakan lapangankerja dan mengurangi jumlahrakyat miskin.Namun sepanjang tahun2007 langkah prorakyat itumasih belum menunjukkanhasil maksimal. Presiden SBYbahkan sempat terkejut saatberdialog dengan warga masyarakat di Desa Sirnagalih, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.SBY singgah di desa itu dalamperjalanan kembali dari Cibadak menuju kediaman pribadinya di Cikeas.Dalam pertemuan denganpara petani di kantor kelurahan yang berlangsung sekitar 30menit, Presiden SBY yang didampingi Ny. Ani Yudhoyonodan Menko Kesra AburizalBakrie ingin mengecek sejauhmana rakyat merasakan kebijakan prorakyat tersebut.Ada tiga pertanyaan pokokyang diajukan presiden kepadapara buruh tani yang umumnya wanita itu. Yakni terkaitdengan pelayanan kesehatan,pendidikan murah dan gratisserta revitalisasi pertanian.Rakyat yang semula telihatragu dan takut, akhirnya maubersuara setelah diminta presiden untuk berterus terang.Saat ditanya apakah warga didesa ini sudah mendapat layanan asuransi kesehatan bagikeluarga miskin (Askeskin),mereka menjawab belum. Begitu pula ketika ditanya apakah mendapat pelayanan pendidikan murah atau bahkangratis, mereka menjawab tidak. Demikian pula saat ditanya apakah mendapat hargajual gabah yang baik, masyarakat di desa ini kembali menjawab tidak.Untuk mengecek kebenaranjawaban itu Presiden sampaibeberapa kali bertanya. Beberapa petugas kelurahan yangmengenakan pakaian seragmmulai terlihat panik atas jawaban warga desanya. Mereka“BPasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan Mufidah Jusuf Kalla.