Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 21


                                    BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008 21BERITA UTAMAbahkan sempat membisikkankepada warga desa untuk menjawab positif pertanyaan yangdiajukan Presiden SBY.Karena sempat ragu denganjawaban yang berbeda, Presiden kemudian menanyakanKepala Desa Sinargalih, Noerkasih. Namun beberapa penjelasan yang disampaikan Noerkasih sempat dibantah warga.Terutama yang berkaitan dengan soal pelayanan kesehatan, secara serentak wargamenyatakan tak pernah mendapatkan pelayanan kesehatangratis.Presiden sempat menariknafas dan menengok ke kiridan ke kanan mencari MenteriKesehatan Siti Fadilah Supari.Karena tidak ada, Presidenkemudian meminta MenkoKesra Aburizal Bakrie untukmengecek pelaksanaan Askeskin. Presiden agaknya kecewakarena setelah satu tahun dicanangkan, hasilnya belumterlihat seperti yang diharapkan.Kendati begitu, Presiden tetap bersyukur karena salah satujanjinya membuat Indonesialebih aman dari waktu - waktusebelumnya sudah terasakan.Tak seorang pun wargaSinargalih membantah soalmakin amannya keadaan sekarang ini.Dalam jumpa pers yang digelar setibanya di kediaman Cikeas, Presiden menegaskan kebijakan dasar pemerintah yangingin membuat pelayanan kesehatan dan pendidikan menjadi murah, berkulitas danbahkan gratis. “Pungutan-pungutan pemerintah daerah kerakyat kecil dengan retribusitentu bukan kebijakan dasarkita,” kata Presiden saat itu.Jadi Acuan DaerahRencana besar pemerintahuntuk meningkatkan kesejahteraaan rakyat tertuang dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun2004 – 2009. RPJM ini menjadi acuan kepala daerah dalam menyusun program kerjamereka.Presiden SBY sangat optimismengenai program tersebut.“Saya melihat peluang danharapan yang lebih baik ditahun ini (2007) dan Insya Allah di tahun-tahun mendatang,” ujarnya saat menyampaikan pidato awal tahun 2007lalu.Pemerintah memang telahmenyiapkan program yangprorakyat, termasuk penyediaan anggaran yang mencapai triliunan rupiah. Misalnyauntuk meningkatkan kesejahteraan jutaan rakyat yang hidup dari sektor pertanian danperikanan, telah dicanangkanrevitalisasi pertanian danperikanan di waduk Jatiluhur.Ditindaklanjuti dengan targetpeningkatan produksi gabahsetara beras sebanyak dua jutaton hingga akhir 2007. Kegiatan ini ditopang dengan pemberian bibit unggul dan benihunggul secara gratis kepadapetani dan peternak yang total anggarannya mencapai Rp1 triliun. Untuk mempercepatswasembada gula juga dilakukan revitalisasi pabrik-pabrik gula.Tak hanya itu, untuk menciptakan lapangan kerja, selainmendorong pertumbuhan industri di dalam negeri, jugadidorong investasi baru diberbagai bidang. Utamanya dibidang infrastruktur pelabuhan, jalan tol, bandar udara,waduk dan pembangkit listrik.Untuk mengurangi jumlahrakyat miskin, sejumlah program dikeluarkan dan dilanjutkan. Seperti bantuan langsung tunai, permodalan untukUKM, bantuan operasionalsekolah (BOS) serta jaminanasuransi kesehatan bagi keluarga miskin atau Askeskin.Mengantisipasi naiknya harga minyak yang berakibat makin bengkaknya subsidi BBM,pemerintah melakukan konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji yang dilakukan dengan memberikan jutaan tabung dan kompor gasgratis kepada keluarga miskindi berbagai daerah.Namun semua yang diupayakan pemerintah ini seakanbelum dirasakan hasilnya olehmasyarakat luas. Beberapakendala memang dihadapi dilapangan, terutama terkaitdengan hambatan di birokrasitermasuk aparatnya. Ketakutan dituding korupsi selalu jadialasan untuk melepas tanggung jawab.Alhasil, banyak anggaranyang disediakan untuk program prorakyat yang tidakterserap. Menurut catatan,hingga akhir Oktober 2007,penyerapan APBN untuk pembangunan hanya 30,7% atauRp 20,9 triliun dari total anggaran sebesar Rp 68,1 triliun.Hal serupa juga terjadi didaerah-daerah. Rata-rataAPBD yang terserap hanyasekitar 30 % saja. Kondisi seperti ini jelasmenghambat upaya pemerintah untuk menyatakan “telah”berhasil. Karena hampir 70persen rakyat yang mendapatdukungan anggaran pembangunan yang prorakyat tidakatau belum tersentuh.Awal tahun 2008 PresidenSBY dan Wapres Jusuf Kallaberencana berkeliling lagi kesejumlah departemen. Tujuannya, selain menggerakkan birokrasi juga untuk mengevaluasi target-target pencapaianprogram pemerintah. “Kalaunanti presiden melihat langsung, tentu presiden ingin tahucapaian apa saja yang sudahdan yang belum dilakukan sesuai dengan arahan presiden,”kata Jurubicara Presiden, AndiMalarangeng seperti dikutipKompas (27/12).Di sisi lain, Ketua Kadin MSHidayat mengisyaratkan pasangan SBY-JK masih pantasdipertahankan sebagai capres/cawapres pada Pilpres 2009.Namun jika duet ini dipertahankan, maka koalisi antarparpol pendukung harus memiliki visi dan program yangsama, yakni program pembangunan ekonomi kerakyatan.“Sampai saat ini, duet SBYJK masih yang terbaik. Kalaukembali ke Mega, banyak yangbilang ekonomi akan munduratau setback lagi. Sedangkanfigur capres yang baru belumkelihatan visi ekonomi yangakan dilaksanakan,” kata Hidayat seperti dikutip InvestorDaily (26/12). „ SPProgram pembangunan prorakyat belum maksimal. foto: berindo wilson
                                
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25