Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 38
38 BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008LenteraL ENTERA38Pesan hari rayakurban kali iniadalah suatuajakanmeningkatkankarya nyatapenyelamatanbumi tempattinggal segalamakhluk hidupdari kerusakan,kehancuran,akibat ulah dankeserakahanmanusia.pasca air bah. Langkah tersebutmembuat Nuh tampil sebagaipenyelamat generasi makhluk hidup,yang selalu memberi bimbingan denganajaran Ilahi.Nabi terakhir yang tercatat inginmelindungi ekosistem adalah NabiMuhammad S.A.W., yang demimelindungi Madinah dari terpaan terikpanas alam lingkungan menetapkanregulasi berupa larangan mutlak untukmenebang tegakan pohon apapun jenistegakan itu. Ketetapan yang tak kenaltawar-menawar ini disertai ancamansanksi keras, yaitu, barangsiapa beranimelanggar akan mendapat laknat dariAllah, para malaikat, dan manusiasejagat.Syaykh Al-Zaytun, A.S. PanjiGumilang selaku pemimpin yangberwawasan masa depan mengutarakanpelbagai peristiwa perusakan sekaliguspenyelamatan bumi tersebut dalamkhutbah ‘Ied Al-Adha 10 Dzu al-Hijjah1428 H, bertepatan hari Kamis 20Desember 2007 M. Syaykhmengingatkan seluruh ummat di duniasupaya peduli menyelamatkan bumi dansegala isinya dari kerusakan yang lebihdahsyat.Sebagaimana sudah diwujudnyatakan di Kampus Al-Zaytun, sebagaibukti ketaatan menerapkan ajaran Ilahi,Syaykh membangun “Hutan Kota”sebagai payung kota untukmenyelamatkan bumi sebelum panasakibat perubahan iklim tiba.Kini Al-Zaytun, yang kuat memegangmotto sebagai pusat pendidikan danpengembangan budaya toleransi danperdamaian, lingkungan kampusnyatertata asri sebab diteduhi aneka jenistegakan pepohonan.Sama seperti nabi Nuh a.s. yangmempersiapkan perahu untukmenghadapi ancaman air bah, yangberpotensi merusak keseluruhanperadaban manusia di muka bumiketika itu, di jaman modern sekarangSyaykh mempersiapkan “Hutan Kota”untuk menyelamatkan bumi dariancaman pemanasan global. Seandainyasaja “Hutan Kota” yang digagas hinggasudah diwujudnyatakan Syaykh sejakdelapan tahun lalu, diikuti oleh berbagaikota di Indonesia maka bencana longsordi sebagian pulau Jawa akhir Desemberyang menelan korban jiwa hinggaratusan orang barangkali saja dapatdiminimalisir dampaknya.Karena itu keberhasilan Al-Zaytunmewujudkan protipe “Hutan Kota”sudah seharusnyalah ditiru oleh semuapihak di semua kota di Indonesia, dandunia demi penyelamatan bumi.Karena itu Syaykh mengatakan, pesanhari raya kurban kali ini adalah suatuajakan meningkatkan karya nyatapenyelamatan bumi tempat tinggalsegala makhluk hidup dari kerusakan,kehancuran, akibat ulah dankeserakahan manusia.Jika ingin mewujudkan lingkunganhidup yang asri, sebagai simbolkehidupan taman surgawi di dunia,sesungguhnya diperlukan pengorbananyang tiada henti. Yakni, pengorbanandalam bentuk mempertajam konsistensitindakan menata generasi penerus yangtetap sadar terhadap cita-cita kesatuandan persatuan berbangsa dan bernegara.Pengorbanan dalam bentuk terciptanyacita-cita bersama Indonesia yang damai,asri, nikmat untuk dihuni oleh segalawarga bangsa tanpa kecuali.Pesan perdamaian Idul Kurban kali iniadalah, supaya kita dapat terusberkorban demi kemanusiaan yangpenuh keadilan dan berperadaban.Menurut Syaykh, gerakan utama yangharus kita lakukan segera adalahmenciptakan Payung Tanah Air berupaGerakan Penghijauan Nasional. Gerakanini harus didukung oleh kekuatanUndang-Undang yang jelas dan tegas.“Pemerintah bersama rakyat bahumembahu melaksanakannya.Ditetapkan target dari tahun ke tahun,dilindungi kelestarian hidup tumbuhnyategakan yang telah ditanam, pemerintahdan rakyat melaksanakanperawatannya,” ucap Syaykh, dalamkhutbah yang diberinya judul,“Berkorban Demi Kemanusian Yang AdilSyaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang menjadi imam pad