Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 34
34 BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008 L ENTERA34LenteraAl-Zaytun,Demi Masa Depan DuniaKampus Al-Zaytun selalu menempatkan dirinyasebagai bagian dari komunitas global. Hal inijuga terlihat dari semangat Perayaan Idul Adha1428 H yang diselenggarakan di sana. AlZaytun dengan penuh tekad menyatakanbergabung dalam satu gerbong negara-negarayang ingin menyelamatkan bumi dari dampakpemanasan global dan perubahan iklim.melanda termasuk siklus limatahunan banjir bandang yangmeluluh-lantakkan wibawa kotaJakarta sebagai ibukota negara,Syaykh Panji Gumilang menggagaspendirian kanal raksasa yangdisebutnya Tirta Sangga Jaya (TSJ).Sebagai bentuk kesungguhan, Syaykhberketetapan tidak akan berhentimemidatokan dan menyuarakan TSJke semua pihak.Kemudian, jauh hari sebelum parapemimpin dunia berkumpul di Baliuntuk membicarakan penanganandampak pemanasan global, Syaykh, diKampus Al-Zaytun sudah merancangdan mendirikan kawasan ini sebagai“Hutan Kota” yang rindang dan asridipenuhi berbagai tanaman danpepohonan. Jika ada peribahasa sediapayung sebelum hujan, Syaykh ASPanji Gumilang sudah menyediakanpayung sebelum panas sejak delapantahun lalu. Melalui perayaan IdulAdha kali ini, Syaykh dalamkhutbahnya menekankan pentingnyamenjaga kelestarian alam.Perlu Pemimpin Yang MampuKhutbah Syaykh Al-Zaytun AS PanjiGumilang, yang meminta agar seluruhummat manusia bersedia berkorbanmempertahankan ekosistem bumi,ditanggapi positif oleh para wali santriyang turut merayakan Idul Adha dikampus Al-Zaytun.Pengorbanan ummat yang tiadahenti yang dimintakan Syaykh, yaitumewujudkan kehidupan tamansurgawi di dunia berupa lingkunganhidup yang asri, menurut para walisantri sangat pas dengan kesediaanmereka yang menitipkan putraputrinya menempuh pendidikansistem satu pipa di Al-Zaytun.Karena didasari oleh pengorbananyang demikian, merujuk kepadakhutbah Syaykh, para wali santrimenjadi semakin bersemangat untukmendukung putra-putrinya belajar diAl-Zaytun. Mereka merasa yakinkalau output sistem pendidikan satupipa akan menghasilkan manusiayang berguna bagi masyarakatIndonesia dan dunia.Teguh, seorang wiraswasta yangmembuka bengkel Bayu Motor dikawasan Joglo, Jakarta Barat,misalnya, mengomentari khutbahSyaykh dengan mengatakan, dampakpemanasan global sudah terasakarena ketidakpedulian kita terhadapalam. Padahal bicara Indonesia,demikian Teguh, adalah bicara sebuahnegara kaya yang memiliki beragamsumber daya alam. Yang diperlukankini adalah kemampuan menata danmengelolanya. “Kita perlu seorangpemimpin yang mampu me-managesumber daya tadi,” kata Teguh yangmengharapkan tampilnya figurpemimpin yang bisa mengubahkansumber daya menjadi kekuatan.Mantan profesional yang pernahbekerja di sebuah perusahaan kabelitu menitipkan pendidikan tiga oranganaknya di Al-Zaytun. Mereka adalahrijal Bayu Iskandar, kini kelas 12,anggota klub sepakbola Red StudentUnited Al-Zaytun yang berencanaakan masuk Fakultas IT (InformationTechnology) Universitas Al-Zaytuntahun depan. Kedua, nisa Fathia AinulWardah, duduk di kelas 10, dan yangketiga nisa Rahmi Dini Rosida di kelas7.Teguh menyekolahkan ketigaanaknya karena melihat Al-Zaytunmempunyai program yang jelas dalammencerdaskan bangsa. “Al-Zaytunbegitu peduli terhadap kecerdasanbangsa ini yang penduduknya banyak,kekayaannya melimpah. Beliau(Syaykh) memang punya kecerdasanuntuk me-manage itu sehingga kamibegitu yakin pada programpendidikan yang dilaksanakanMa’had ini. Melalui Ma’had kaderPerayaan Idul Adha diKampus Al-Zaytun setiap tahun selalu unik dan berbeda. Para santrimenjalankan tugasnya memotonghewan kurban, lalu mencacahnyamenjadi potongan-potongan kecil,menimbang per hitungan 600 gram,membungkus dengan daun jatikemudian membagi-bagikannyakepada para mustahiq yangjumlahnya 2.145 kepala keluarga.Tidak lupa pula ditambah berasseberat lima kilogram.Karena sudah merupakan peristiwarutin tahunan, para santri cukupcekatan dalam bekerja, apalagimereka didukung seperangkatperalatan mekanis dan sistem kerjayang lebih baru, dan sokongan tenagadari “Pasukan Kuning”. Makamemotong lima ekor sapi dan 200lebih kambing bisa cepatdilaksanakan.Yang membuat perayaan kali iniberbeda adalah khutbah Syaykh AlZaytun, AS Panji Gumilang yangmeminta semua ummat untukbersedia berkorban menyelamatkanmasa depan bumi yang kita pijak danhuni bersama ini. Khutbah Syaykhsangat relevan denganpenyelenggaraan konferensi PBBtentang perubahan iklim di Bali, yangberlangsung 3-14 Desember lalu.Kepedulian Syaykh dalammempertahankan ekosistem ditandaimunculnya beragam gagasan hinggaaksi nyata demi memeliharakelestarian alam.Untuk mengatasi secarakomprehensif persoalan banjirJakarta, misalnya, yang tiap tahun