Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 29
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 29BERITA KHASBERITAINDONESIA, 10 Januari 2008 29Segumpal Karetnderal Bea dan Cukai (DJBC)otan. Sejumlah kasus temuanau mengarah ke tindak pidanadipublikasikan secara luas di meassa.yang diperkirakan berpotensi merugikannegara hingga Rp 5,1 miliar.Sedangkan penyelundupan ribuanhandphone termasuk modus yang seringtercium oleh Bea dan Cukai. Sepertiterjadi pada 27 Desember 2007 lalu, danJuni 2007, melalui Bandara SoekarnoHatta.Pada pertengahan Mei 2007, KantorWilayah IV Bea Cukai berhasil mengamankan sembilan kapal motor pengangkut jenis barang terlarang sebabtidak dilindungi manifest. Penyelundupanini diperkirakan dapat merugikan keuangan negara sekitar Rp 31 miliar.Bea Cukai Bekasi pada awal April 2007juga berhasil menggagalkan penyelundupan dua kontainer tekstil impor asalKorea Selatan senilai Rp 2 miliar. Pencegahan dilakukan karena terdapat pelanggaran kepabeanan fasilitas KemudahanImpor Tujuan Ekspor (KITE).Berperan PentingBea Cukai sangat berperan pentingdalam perdagangan internasional sebagaifasilitator perdagangan atau Trade Facilitator. Pada posisi ini Bea Cukai seharusnya memberikan pelayanan kepadamasyarakat bercirikan save time, savecost, safety, dan simple.Kegagalan Bea Cukai menekan ekonomibiaya tinggi dapat mengakibatkan kegagalan ekonomi Indonesia untuk memanfaatkan peluang. Atau, gagal mengubahkan keuntungan komparatif menjadikeuntungan kompetitif. Secara substansial dapat pula mengakibatkan investor yang semula akan melakukan investasidi Indonesia, menjadi lari.Sebagai salah satu institusi yang menjaga keseimbangan fiskal, demikian pulasebagai pengawas keluar-masuk barangantar negara, Bea Cukai adalah lembagayang dibenci sekaligus dirindu. Dibenci,sebab institusi ini dicitrakan kerap memperlakukan pengguna jasa secara buruk.Tetapi sekaligus pula dirindu sebab tanpapintu Bea dan Cukai tak ada fulus dolarmengalir hasil aktivitas perekonomianinternasional.Wajah buram Bea Cukai dibeberkanoleh LPEM Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FE-UI) Jakarta,yang bersama Bank Dunia dan disponsoriPemerintah Kerajaan Belanda pernahmemaparkan hasil survei yang diberinama Investment Climate MonitoringActivity, Prelimenary Results.Pada April-Mei 2005 wawancara terhadap 600 pengusaha manufaktur tersebar di Medan, Makassar, Surabaya,Semarang, dan Jabotabek berhasil menyimpulkan Bea dan Cukai sebagai institusi negara paling korup. Sebanyak 82persen responden mengaku harus menyogok saat mereka berhubungan denganoknum-oknum Bea dan Cukai. Totalsogokan yang harus dirogoh mencapai 2,3persen dari total nilai impor.LPEM FE-UI menyebutkan besaranangka tersebut luar biasa. Jika mengacukepada total nilai impor non migas Indonesia selama tahun 2004, yang mencapai35 miliar dollar AS, itu berarti dalamsetahun mengalir uang sogok 800 jutadollar AS, yang jika dirupiahkan Rp 7triliun.Dalam sudut pandang dan perhitunganberbeda, Dirjen Bea Cukai Anwar Supriyadi mengakui sogok-menyogok benarterjadi di lingkungannya. Mengacu kepada Laporan Hasil Kajian Sistem Administrasi Impor pada Ditjen Bea Cukai,yang dilakukan oleh Direktorat MonitorKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK),Anwar menyebutkan pungutan liar dikantornya mencapai Rp 13,7 miliar perbulan.Dalam kajiannya, KPK melakukan observasi di Kantor Pelayanan Bea danCukai Tanjung Priok I, II, dan III pada 8Januari hingga 8 Maret 2007. Setiapproses pelayanan seperti proses pemeriksaan barang, pengangkutan ke kontainer, dan sebagainya diamati.Di titik-titik pengamatan, KPK mengidentifikasi jenis pungutan dan tindakkolusi yang terjadi antara aparat Bea danCukai dengan pengguna jasa. KPK menghitung besar pungutan siluman Rp 890 jutaper bulan, dan komisi Rp 12,795 miliar.Anwar Supriyadi yang mantan DirutPerumka, yang selama karirnya berhasilmengubahkan wajah PJKA yang burammenjadi Perumka yang berorientasi bisnisdan profit yang jasa-jasanya layak dijualke masyarakat pengguna, sesungguhnyatidak tinggal diam apalagi menutup mataterhadap fakta pungutan liar.Untuk memangkas pungutan liar, dialantas membentuk Kantor PelayananUmum (KPU) Bea dan Cukai, sebuahkantor modern untuk mereformasi pelayanan kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai.Kantor Wilayah Bea Cukai TanjungPriok adalah KPU pertama yang diresmikan sekaligus dijadikan percontohan.“Bea dan Cukai dituntut melakukanperbaikan indeks pelayanan publik danindeks persepsi korupsi. Selama ini citrakami begitu buruknya,” kata Anwar, yangoptimis bisa mengurangi pungutan liarhingga 25 persennya per tahun sehinggadalam lima tahun ke depan tidak akan adalagi pungutan liar.Tekad Anwar Supriyadi meniadakanpungutan liar hingga nol persen harusdibuktikan. Demikian pula soal penyelundupan yang dapat dikategorikansebagai kejahatan luar biasa terhadapkemanusiaan.Masalah penyelundupan sangat kompleks dan rumit sebab terdapat 30 institusi yang beroperasi di setiap pelabuhandi Indonesia. Kondisi Indonesia iniberbeda dengan ketentuan InternationalCustom Practice, yang hanya menyisakantiga instansi beroperasi di pelabuhan yaituuntuk menangani custom, imigrasi, dankarantina.Selain berjanji membenahi pungutanliar, terdapat sebuah janji lain Anwar yangharus pula dibuktikan dalam waktusegera. Yaitu berjanji mencegah masuknya barang-barang tekstil dari Chinasecara ilegal. “Mencegah masuknya cukaidan barang-barang dari China secarailegal merupakan prioritas yang kinitengah kami giatkan,” kata Anwar. HTilustrasi: dendy