Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 31


                                    BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008 31LINTAS MEDIAOptimisme Indonesia 2008Walau harga minyak dunia masihmengancam, para pelaku ekonomi optimisperekonomian Indonesia 2008 tetapmembaik.udah menjadi kelaziman, setiap akhirtahun, selalu adaprediksi kondisi ekonomi tahun berikutnya. Demikian halnya pada akhir tahun2007. Pemerintah, pengamat,dan para pelaku ekonomi sudah memprediksi tahun 2008.Secara umum mereka optimiswalau di tengah ancaman harga minyak dunia, lemahnyaperekonomian dunia, sertaimbas persiapan Pemilu 2009.Pemerintah misalnya, meramalkan pertumbuhan ekonomi bakal naik dari tahun 2007menjadi 6,8%. Topik ini olehbeberapa majalah terbitan ibukota dijadikan sebagai laporanutama pada edisi akhir tahun.Majalah Tempo (17-23/12)salah satu di antaranya menyebutkan, kondisi makroekonomi sepanjang tahun2007 memang sudah menunjukkan banyak perbaikan. Target pertumbuhan ekonomi 6,3persen tercapai. Inflasi dannilai tukar rupiah cenderungstabil. Suku bunga acuan (BIRate) bisa terus diturunkan,investasi meningkat, kinerjaekspor bagus, cadangan devisaIndonesia relatif kuat, dansituasi politik juga stabil.Menurut Tempo, laju perekonomian Indonesia sebenarnya sudah mendekati kecepatan tinggal landas. Sayangnya,tingginya harga minyak bumidan melambatnya laju ekonomi dunia menjadi penghambat. Tanpa persiapan yangmatang, bukan tak mungkinperekonomian Indonesia malah terhempas. Ini menjaditantangan berat bagi pengendali ekonomi nasional padatahun 2008 ini. Kesempatannaik memang terbuka, tapiancaman juga menghadang.Dan, karena ancaman tersebuttak bisa dihilangkan oleh Indonesia sendiri berhubung karena berasal dari luar, makatak ada pilihan lain kecualimemaksimalkan kondisi didalam negeri. Beban subsidimisalnya, mau tak mau harusdiminimalkan. Sedangkan pelaksanaan pembangunan infrastruktur harus dipercepat.Majalah Gatra (27/12 2007-2/1 2008) juga mengangkattopik yang sama sebagai laporan utama dengan menurunkan pendapat pemerintahdan beberapaCEO. Daripihakpemerintah, Menneg Perencanan Pembangunan/KetuaBappenasPaskahSuzettamengatakan, walauada tiga risiko ekonomimenghantuilaju pertumbuhan ekonomi dunia yaitu tingginya harga minyak mentahdunia, imbas kasus subprimemortgage (kredit macet bidang poperti di AS), dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, namunIndonesia akan bisa mengeloladan mengamankannya denganbaik.Dirut PT Indosat Tbk, Johnny Swandi Sjam juga menyatakan optimis. Menurutnya, pertumbuhan pasar telekomunikasi masih akan tumbuh teruskarena capex (belanja modal)-nya meningkat dan caveragenya meluas. Optimisme jugadatang dari Deputy PresidentPT RGM Indonesia, BennySetiawan. Tapi menurutnya,kuncinya adalah suku bungabisa dijaga stabil. Dan di bidang pertambangan migas,CEO Medco, Hilmi Panigorojuga secara pribadi menyatakan optimisme pada tahun2008 karena secara geologi,Indonesia masih menarik. DiPapua, Makassar, masih banyak cadangan minyak dangas. Tinggal bagaimana memperbaiki iklim investasi.MajalahbulananIn,vestor (Januari 2008)juga menyoroti prediksi tahun2008 khusus mengenai investasi di bursa saham. Disebutkan, para pemodal di bursasaham pada tahun 2007 bisalah berpesta karena instrumensaham mampu memberikanreturn atau imbal hasil ratarata 50%. Bahkan, sepanjangtahun 2007, Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru bergantinama dari Bursa Efek Jakarta(BEJ) pada 3 Desember lalu itubeberapa kali mencetak rekorindeks baru. Tahun 2008 jugamenurut prediksi beberapapelaku perdagangan saham,indeks BEI masih berpeluangnaik. Walau begitu, kemungkinan mengalami penurunanjuga mungkin terjadi. Faktorfaktor domestik yang perludiwaspadai bisa mempengaruhi perdagangan saham adalah rencana kenaikan hargaBBM, inflasi, nilai tukar rupiah, dan kebijakan suku bunga. Sedangkan faktor eksternal adalah harga minyak global. Namun, berinvestasi dibursa saham harus pintar memilih, karena tidak semuasaham bisa memberi imbalhasil. Ada beberapa sahamyang bahkan mengalami penurunan harga.Sementara SWA (18/12-2007 s/d 8/1-2008) menurunkan laporan utama mengenaijual-beli brand atau merek.Menurut SWA, di era ekonomisekarang, brand menjadiaset terpenting yang memukau konsumen danmenentukan sukses ataugagalnya perusahaan. Karena itu,brand-brand kuatmenjadi rebutan pebisnis dan diperjualbelikan sebagai jalanpintas meraih sukses.Brand adalah representasi sebuah produk–baik mutu, harga nilai,maupun gengsinya.Brand adalah pukau, daya pikat, pesona sekaliguspembeda produk yang satudari yang lain. Brand inilahyang memikat orang hinggamengagumi, memburu danmembeli sebuah produk ataukarya. Stephen King, CEOWPP Group, London, mendefinisikan produk sebagaibarang yang dihasilkan pabrik,sementara merek adalah sesuatu yang dicari pembeli.“Produk amat mudah ditiru, sementara merek selalu memilikikeunikan dan nilai tambah yangsangat signifikan. Produk, cepatusang, sementara merek yangsukses akan bertahan sepanjang zaman,” katanya. Makauntuk memperoleh merek yangbagus, orang tak ragu membelimerek itu. „ MSS
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35