Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 59
P. 15
BERITAINDONESIA, 29 Agustus 2008 15BERITA UTAMAketidakadilan masih terlihat (terasa) merajalela. Para politisi masih banyak yang mempraktikkan moralitas rendah dengan mengutamakan memperkaya diri sendiri (korupsi), bahkan ada yangsambil main perempuan. Satu-dua orang telah ditangkap olehKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Pilkada beberapa bulan terakhir menunjukkan semakinbanyak golongan putih (golput), yaitu rakyat yang memilih untuktidak memilih tokoh yang diajukan partai politik untuk memimpin daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.Gejala meningkatnya golput, yang sempat menimbulkan polemikdi antara para elite politik negeri ini, menjadi indikasi bahwasebagian rakyat sudah tidak lagi percaya pada itikad baik politisidan janji-janji parpol.Reformasi Tanpa JiwaSehubungan demokratisasi (1999 dan 2004), belum juga menghasilkan tata pemerintahan yang baik (good governance) danbelum meningkatkan kesejahteraan rakyat secara bermakna, Forum Rektor Indonesia (FRI) merekomendasikan perlu dilakukanpengkajian kembali pilihan sistem demokrasi yang lebih tepatbagi masyarakat Indonesia yang berbasis budaya bangsa.Menurut Ketua FRI periode 2008-2009, Prof Dr Edy SuandiHamid, rekomendasi tersebut menunjukkan adanya sesuatuyang salah dengan demokrasi kita. Sehubungan dengan itu FRIakan melakukan pemikiran solutif dari persoalan ini.FRI juga merekomendasikan adanya upaya pencerahan danpendidikan politik bagi masyarakat luas. Sehingga diharapkanmasyarakat dapat dengan tepat memilih pemimpin masa depan yang visioner, memiliki rekam jejak yang terpuji, berani mengambil risiko dan melakukan terobosan baruyang inovatif.Selain itu, FRI juga merekomendasi agarvisi ke depan Bangsa Indonesia dijabarkankembali dan diimplementasikan sesuai potensi yang dimiliki sebagai negara kepulauan, negara agraris dan negara maritim.FRI juga berharap perlunya perubahan paradigma pembangunan ekonomi agar lebih berpihak dan terfokus pada ekonomirakyat.FRI juga mendorong pemerintah untuk menciptakan strategidalam bidang energi yang dapat menjamin ketersediaan energiuntuk kebutuhan dalam negeri dengan harga layak dan yangmendorong pemanfaatan SDM dalam negeri dalam pengelolaaneksploitasi SDA untuk kemakmuran rakyat.FRI juga merekomendasikan agar pemerintah bersamalegislatif mampu melakukan tindak nyata untuk mengubah danmenciptakan sistem pemilihan kepala negara dan kepaladaerah yang terbebas dari money politics. Di bagian lain,FRI menegaskan sudah saatnya perguruan tinggi danFRI tidak hanya menjadi komentator dan kritikus bagipemerintah. Tetapi juga harus memosisikan diri dalam memberikan pandangan ke depan, dalam merespons dan mengatasi persoalan yang menimpabangsa.Pengamat masalah nasional, RP Borrong, dalamopini Etika dan Praktik Politik (Suara Pembaruan5/8/08) menengok kembali ke awal reformasi,adanya keyakinan dan suatu kekuatan yangmemaksa melakukan perubahan. Tetapi, katanya, tampaknya re 9 yang Memerdekakan15Tinta Pemilu 2004