Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 59
P. 44
44 BERITAINDONESIA, 29 Agustus 2008LenteraL ENTERA44aulatan. Tetapi kita perlu kerjasamadalam membangun identitas regional.Kalau sudah ada identitas regionalyang sudah membangun dalam bentukkomunitas maka kita bisa jadi penyeimbangan dari utara ke selatan.Bagaimana Anda melihat pentingnyahubungan Timor Leste dengan Indonesia?Sekarang ini, apa yang kita konsumsidi Timor Leste datang dari Indonesia.Sekarang hubungan antar dua negaraini sangat baik. Orang Timor datang keIndonesia seolah-olah di rumah mereka sendiri, begitu pula dengan orangIndonesia. Jika ke depan, bila ada pendidikan yang menjadi dasar membangun ke depan, banyak sekali pemudapemuda yang membentuk merekadalam arti pendidikan di Indonesia.Bukan hanya hubungan fisik dan geografis saja melainkan hubungan emosional. Ini yang sangat kuat sekali, bukan hanya ekonomi. Siapa pun yangmemerintah Timor Leste perlu berusaha untuk memberikan perhatianbesar pada Indonesia.Dalam kaitan dengan kondisi masyarakat yang tenteram, bersahabat dan toleran, bagaimana kerukunan beragamadibina di Timor Leste?Banyak orang bertanya kepada saya,bagaimana mungkin satu negara mayoritas Katolik sedang saya muslim bisamenjadi Perdana Menteri. Saya inginmengatakan bahwa saya adalah pendirinasionalis Timor Leste. Kalau kita mulai ingin memisahkan antara masalahnasionalisme dan agama maka di Tike dunia lain. Politik adalah hubungan saya dengan masyarakat yang membuat masyarakatini hidup lebih baik. Ini adalahperbedaan jelas antara agamadengan politik.Ya, tapi itu berarti Anda sendiridalam mengamalkan agama, tidak hanya mementingkan kepentingan kelompok agamayang Anda anut. Sementara adajuga orang yang hanya mementingkan kelompok agamanya?Selalu ada indikasi orang mempergunakan agama. Itu di mana-mana. Saya kira kita harusmulai untuk mengklarifikasimasalah ini dengan jelas. Semasa saya menjadi Perdana Menteri, banyak orang bertanya kenapa saya tidak membentuksatu departemen agama, sayamenjawab saya Islam, saya setelah mempelajari di semuanegara-negara, hanya negaranegara Islam sajalah yang mempunyaidepartemen agama.Maka sebab itu Timor Leste mayoritas Katolik ini menginginkan adanyadepartemen agama, mau ikut negaramana yang mayoritas Katolik punyadepartemen agama?Jadi menurut Anda prinsip sebuahnegara tidak memerlukan departemenagama?Bukan masalah perlu atau tidak perlu.Tetapi berdasarkan study comparativeyang saya lakukan. Kalau saya yang Islam lalu saya membentuk satu departemen agama, orang akan mengatakansaya mengikuti negara-negara Islamyang memiliki departemen agama.Dari sudut pandang Anda, apa yang paling menarik di Indonesia?Saya kira Indonesia adalah suatunegara yang sangat besar. Mampu jugamembangun satu persatuan yang sangat kuat. Dulu orang berkata bahwapersatuan ini ada karena diktator. Sayamelihat bahwa persatuan ini terus akanmeningkat karena demokrasi. Dan apayang bisa ditunjukkan oleh Indonesiaadalah suatu negara yang besar dan Islam adalah mayoritas, mampu berbuatdemokrasi, ini adalah salah satu contoh yang penting sekali.Karena ada indikasi yang mengatakan bahwa Islam itu fanatik, anti demokrasi, kekerasan. Indonesia menunjukkan dengan jelas bahwa tidak demikian. Indonesia adalah sebuah negarakepulauan mayoritas penduduknyaberagama Islam, melaksanakan demokrasi dengan baik. Ini bisa merubahmentalitas dunia. Ini yang menjadikanketertarikan saya besar pada Indonesia. „mor Leste hal ini tidak. Mayoritas Katolik hormat pada agama lain. Hubungan antara Islam, Katolik, dan Protestan berjalan dengan sangat baik.Jelas bahwa ada orang tertentu yangingin membuat agama dalam politik.Kalau sudah tidak ada alasan lain lagi,alasan satu yang mereka pakai adalahagama. Dan ini hanya individu. Dan inibukan berarti dari pihak gereja secaralembaga yang kontra kepada Islam atauIslam dari segi lembaga yang kontra kepada Katolik, itu tidak ada.Ini hanya orang-orang individu yangoportunis. Oportunis politik yang inginmencapai tujuan dia sendiri, namunmasyarakat tidak mengikuti dia. Karena itulah Katolik masih kuat sampaisekarang.Luar biasa! Hal ini mungkin di TimorLeste sudah dipraktekkan dengan baik,walaupun tingkat kedewasaan demokrasi masih baru tumbuh. Anda sendirisebagai seorang muslim bisa menjadiPerdana Menteri di negara yang penduduknya mayoritas Katolik. Tapi itumungkin tidak hanya karena kesadaranpolitik di Timor Leste yang demikiantinggi, tapi mungkin karena kapasitasAnda sendiri?Saya ingin mengatakan bahwa dalampolitik, saya bukan bagian dari minoritas tapi bagian dari mayoritas. SayaSekretaris Jendral Fretilin dan Fretilinadalah mayoritas bukan minoritas. Dalam agama ya saya tahu, bahwa sayaminoritas. Tetapi agama ini adalah merupakan hubungan saya dengan Tuhan, yang akan membawa saya hidupGENERASI PENERUS: Anak-anak Timor Leste perlu pendidikan, kesehatan dankesejahteraan yang memadai