Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 59
P. 46


                                    46 BERITAINDONESIA, 29 Agustus 2008wal Agustus lalu, perihal Merpati yang sakit parah mengemuka di berbagai media massa.Pemberitaan tentang maskapaipenerbangan \puncak ketika Presiden Susilo BambangYudhoyono dalam Rapat Kabinet (Kamis,7/8) memutuskan mempertahankanMerpati dengan menyuntik dana hinggaRp300 miliar yang dikucurkan sekitarSeptember 2008.Upaya pemerintah menyelamatkanMerpati yang kian \adalah yang kesekian kalinya selama 11tahun belakangan ini, ketika perusahaantersebut mengalami defisit keuangan yangsemakin besar. Alasan pemerintah mempertahankan Merpati adalah agar perusahaan yang didirikan pada tahun 1975 itutetap pada tugasnya yaitu melayani ruterute penerbangan terutama jalur perintisdi wilayah Indonesia bagian timur.Keputusan pemerintah ini membuat gusar sejumlah kalangan. \bebani biaya negara, lebih baik BUMN iniditutup saja, dananya kan bisa dialokasikan ke program pemerintah yang lain,\demikian tanggapan sejumlah anggotamasyarakat seperti dikutip dari sebuahmedia online terkait rencana pemerintahitu. Sebagian kalangan bahkan menganggap bahwa penyelesaian masalah di tubuhMerpati sulit dilakukan karena praktik koABERITA EKONOMIMerpatiku Sakit-SakitanMerpati seharusnya menjadi simbol kabar baik. Namunmengapa selalu membawa kabar buruk dan menyusahkannegara?lusi, korupsi dan nepotisme (KKN) di perusahaan itu masih terasa kental. KetuaFederasi Serikat Pekerja BUMN Arief FXPoyuono mengatakan, mendukung aparathukum memeriksa dan meminta pertanggungjawaban manajemen terkait pendanaan Merpati.Menurut Arief, Merpati sudah beberapakali mendapat suntikan dana, tetapi terusmemburuk. Ini faktanya bukan karenamasalah kelebihan tenaga kerja, tetapisalah urus yang diwarnai praktik kolusi,korupsi dan nepotismen (KKN) yangmemberi warisan utang yang tidak terbayarkan. Seharusnya ada audit menyeluruh, kalau terindikasi ada korupsi harussegara diperiksa dan dimintai pertanggungjawaban hukum.Sejak krisis moneter melanda negeri ini,kinerja Merpati makin memburuk, tercermin dari utang yang lebih besar dibandingasetnya sendiri. Seiring bermunculannyamaskapai penerbangan yang menerapkansistem layanan low cost carrier (LCC),Merpati yang memiliki slogan a pleasantflight a wonderful place (penerbanganmenyenangkan ke tempat yang indah) inisemakin tidak bisa berbuat banyak, karena mesti bersaing dengan perusahaanswasta yang pengelolaannya lebih efisien.Memasuki persaingan maskapai di erapenerbangan internasional itu, Merpatimemang berupaya meningkatkan performanya dengan menerapkan tiga tahapanyaitu masa \\ ( 2001-2004), \tion\jemen yang tentunya telah bergonta-gantiternyata tidak mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih sehat.Kerugian terus meningkat sejak tahun2002 dan mencapai puncak pada tahun2006, ketika perseroan yang memiliki2.590 karyawan ini mencatat defisitRp283 miliar. Akibat utang yang terusmembengkak, memaksa Merpati memangkas rute-rute penerbangannya, padahal di sejumlah daerah terutama dipedalaman jelas-jelas masih membutuhkan \Menurut catatan Kementerian BUMN,hingga tahun 2007 perseroan memilikiutang sebesar Rp2,1 triliun, dengan modalnegatif sekitar Rp1,1 triliun serta total asetyang hanya sekitar Rp952 miliar. Parahnya, perseroan dibebani rugi operasi sebesar Rp20 miliar per bulan. Kondisi tersebut mendorong manajemen perusahaanpada 2003 mengajukan suntikan dana dari APBN ke Merpati dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun danatalangan sebesar Rp450 miliar baru terkabul tahun 2007 di saat perusahaan dinakhodai Direktur Utama Hotasi Nababan, di bawah kuasa pemegang saham pemerintah yaitu Menneg BUMN Sugiharto.Suntikan dana sebesar Rp 450 miliar itudialokasikan untuk biaya revitalisasi armada sebesar Rp140 miliar, restrukturisasi utang sebesar Rp180 miliar dan peDIBUTUHKAN: Merpati banyak melayanirute-rute penerbangan terutama jalur perintisdi wilayah Indonesia bagian timurfoto: airliners.net
                                
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50