Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 17
BERITAINDONESIA, Maret 2009 17BERITA UTAMAfoto: berindo240 juta jiwa ini. Asal saja optimisme itutidak berubah seketika menjadi destruktifmanakala mimpi dan target itu tidaktercapai.Sebab jika melihat hasil berbagai lembaga survei yang berguna dijadikansebagai bahan prediksi dan juga bahanevaluasi bagi partai-partai politik pesertaPemilu 2009, tidak mudah bagi ke-38Parpol untuk bisa lolos PT.Dalam survei terakhir (8-18 Februari2009) Lembaga Survei Indonesia (LSI),hanya delapan Parpol yang lolos PT, yakniDemokrat 24,3%, PDIP 17,3%, Golkar15,9%, PKS 5,7%, PKB 5,2%, PPP 5%, PAN4,3% dan Gerindra 3,6% (total 81,3%).Serta hanya ada tiga Parpol lainnya yangmendapat dukungan di atas 1% yakniHanura 2%, PKNU 1,4% dan PBB 1,1%.Selebihnya (27 Parpol lainnya) hanyamendapat dukungan di bawah 1% yangjumlah totalnya hanya 7,5%.Sementara responden yang belummenentukan pilihan tinggal 9%. MenurutDirektur Eksekutif LSI Syaiful Mudjani,ini menandakan persaingan sudah semakin keras sehingga hampir semua pemilihsudah menentukan pilihan, dan terdistribusi secara hampir merata ke semua partai sehingga tidak ada partai yang mengalami kemajuan cukup besar dalam duabulan terakhir ini.Menurutnya, persaingan sekarangmenjadi lebih keras karena harus menarikpemilih yang sudah memilih. Sedikit sajalengah maka pemilihnya akan ditarik olehpartai yang lebih kencang sosialisasinya.“Kalau melihat trend pilihan pada partaidalam setahun terakhir, atau sebelum dansesudah keputusan MK, tidak terlihat perbedaan yang berarti. Menurut Syaiful, keputusan MK tidak merubah peta persaingan antarpartai.Sementara Lembaga Riset Informasi(LRI) yang juga melaksanakan surveitanggal 8-16 Februari 2009, menunjukkan hasil yang berbeda. Jika survei LSImenempatkan Partai Demokrat padaposisi teratas dengan perolehan 24,3persen suara, posisi kedua ditempati PDIPdengan 17,3 persen suara dan PartaiGolkar di posisi ketiga 15,9 persen suara,maka pada survei LRI, Partai Golkar berada di posisi pertama 20,1 persen suara,disusul Partai Demokrat 15,5 persen, danposisi ketiga PDIP 15,3 persen.Perbedaan hasil survei dua lembagasurvei yang melakukan penelitian dengantopik yang sama pada waktu yang hampirbersamaan, ini wajar saja menghadirkandugaan publik tentang kemungkinan adapermainan data dan kepentingan dalampenelitian lembaga-lembaga survei ini.“Saya tidak percaya kalau Partai Demokrat masih memimpin karena tidak adaperubahan apa pun yang dilakukan Presiden Yudhoyono. Saya tantang LSI untukmenguji hasil surveinya itu secara terbuka,” kata Presiden LRI Johan O Silalahi,di Jakarta, Sabtu (28/2). Tantangan LRIini disambut pihak LSI dengan menyatakan LSI siap untuk mempertanggungjawabkan, silakan saja diaudit. “Menurutsaya, validasi sampel LRI itu malah yangbermasalah,” ujar peneliti LSI Burhanuddin Muhtadi.Terlepas dari perbedaan hasil survei LSIdan LRI itu, sebenarnya keduanya menunjukkan dominasi partai-partai lamadan hanya sedikit partai baru yang bisalolos PT. Hasil survei lembaga lainnyapun, seperti Lingkaran Survey Indonesia(LSI), Lembaga Survei Nasional (LSN),Cirrus Surveyor Group, Indo Barometer,serta Lembaga Penelitian, Pendidikan danPenerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES),walau ada perbedaan, tetap menunjukkansulitnya partai baru dan kecil meraihsuara signifikan.Direktur Cirrus Surveyor AndrinofChaniago, Direktur LSN Umar S Bakry danpeneliti LP3ES, Enceng Shobirin Nadj, jugasependapat hanya sekitar 10 parpol yangakan mampu lolos PT. Pendapat mereka itudidasarkan pada survei prediksi perolehansuara masing-masing lembaga. KesepuluhParpol yang diperkirakan akan mendominasi tersebut adalah Partai Demokrat, PDIP, Partai Golkar, PKS, Partai Gerindra,PKB, PPP, PAN, dan Partai Hanura sertasatu lagi dari empat parpol, yakni PDS,PBR, PBB dan PKNU.Sementara, menurut perkiraan Direktur Indo Barometer, M Qodari, Demokratdan PDI-P, akan mengalami lonjakansuara pada pemilu 9 April. Keduanya akanberebut posisi teratas. Pada 2004, Demokrat meraih 7 persen dan PDI-P 18 persensuara. Namun, menurut M Qodari, peluang Demokrat untuk meraih posisiteratas lebih besar.“Sementara Golkar yang pada Pemilu2004 menduduki posisi teratas denganmemperoleh 21 persen suara, jika kondisinya masih di bawah bayang-bayang popularitas SBY dan Demokrat, suara Golkarbisa melorot ke urutan ketiga, di bawahDemokrat dan PDI-P,” ujar Qodari. Namun,Indo Barometer sendiri belum beranimemprediksi sebaran suara masing-masingparpol karena hasil survei akan terusberubah hingga hari-H pemilu legislatif.Salah satu yang menarik dari berbagaihasil survei itu adalah adanya partai baruyang masuk dalam peta perebutan suaraPemilu 2009 yakni Gerindra, Hanura danPKNU. Dan, di antara ketiga partai baru iniyang paling menonjol adalah Gerindra.Partai ini memang sudah mengklaimmemiliki 11.300.000 anggota. Bahkanmenurut Dewan Pembina Partai GerindraHashim S Djojohadikusumo, Selasa (24/2),hingga akhir Februari diperkirakan bertambah lagi sebanyak 2.000.000 orang.Optimisme memang bukan hanya milikGerindra. Semua petinggi Parpol jugamemiliki optimisme akan meraih suarasignifikan. Namun, kata akhir ada padapilihan rakyat. Baiklah hasil pilihan rakyatpada 9 April nanti dihormati semua pihak. CRS/B69/RI/MLPung Wiranto sebagai capres pada pemilu 2009