Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 28
28 BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009BERITA UTAMApresiden (pilpres). \kinan untuk bisa mengalahkan SBYsangat kecil,\amat sukar untuk menyalip SBY, sampaiPrabowo atau calon lain mendapat momentum. Entah didesain atau secaraalamiah ada momentum itu.Head to Head SBY-JKPecahnya duet SBY-JK yang telahmemerintah Indonesia selama hampirlima tahun, menjadikan persainganPilpres menjadi ketat. Jika pasangan initidak pecah, kemungkinan sangat sulitdikalahkan. Kini keduanya bersaingdengan mengusung pasangan masingmasing.SBY menggandeng Boediono dan JKmerangkul Wiranto. Keduanya memilikiplus minus di berbagai hal. Pengamatpolitik dari LIPI Lili Romli menilai bahwaposisi SBY sebagai 'juara bertahan' lebihdiuntungkan. Rakyat lebih mengenal SBYketimbang pesaingnya (JK) yang hanyamenduduki RI 2.Romli menilai, secara popularitas,kebijakan SBY cenderung meningkatkanpopularitasnya di mata rakyat. \sebagai orang nomor dua tentu saja tidaksestrategis SBY dalam menuai pujianmasyarakat. Elektabilitas SBY lebih baikdari JK dilihat dari popularitas selamamenjabat sebagai presiden,\Menurut Romli, sebagai incumbent SBYberpeluang lebih besar, ditambah lagidengan Boediono sebagai ekonom akanmemperkuat pemerintahan SBY,\Romli, sebagaimana dirilis Detikcom,Rabu (13/5/2009).Sementara, JK-Wiranto, menurutRomli, sebenarnya sudah berusahamenyatukan dua unsur kuat ekonom danmiliter. Namun, Romli berpendapat,posisi JK sebagai ekonom hanya secarapraktis karena JK adalah pengusahabukan ekonom murni.Namun, Romli mengakui masih maraknya mitos presiden Jawa-luar Jawa.Untuk masalah yang satu ini, katanya,SBY tidak sejeli JK. \hingga mitos yang mendarah daging ini.Oleh karena itu JK memilih Wiranto, yangnotabene orang Jawa, sebagai cawaprespendampingnya,\Menurut Romli, dari sudut mitos Jawaluar Jawa, pasangan SBY-Boediono tidakterlalu diminati karena sama-sama berasal dari Jawa. \JK-Wiranto, pasangan Jawa-Luar Jawaini mungkin lebih dilirik,\\ demikian, dinamika politik di Indonesia sangat tidak menentu. PeluangJK-Wiranto tidak tertutup sama-sekali,sekalipun yang dihadapi adalah capresincumbent. Usaha keras adalah kuncinya.Tinggal kita lihat bagaimana usaha JKWiranto, apakah mampu menang pilpresnanti,\Sementara itu, Direktur Eksekutif IndoBarometer M. Qodari menilai peluangpasangan JK-Win memenangkan pemilupresiden sangat kecil. Ini disebabkanpopularitas dan elektabilitas Jusuf Kalladan Wiranto sangat kecil bila dibandingkan dengan SBY (Demokrat) danMegawati (PDIP).Qodari mengatakan dalam segi exit pollsetelah pemilu legislatif sebulan lalu,elektabilitas JK hanya berkisar empatpersen. Bila digeneralisasi, empat persendari 100 juta pemilih pada pemilu legislatif hanya sekitar empat juta jiwa. Wirantoyang pada Pemilu Presiden 2004 dipiliholeh sekitar 25 juta pemilih, ternyata jugamerosot elektabilitasnya hingga di bawahJK. \meski berhasil memperoleh tiket kepemilu presiden, peluangnya sangatberat,\Menurut Qodari, faktor lain yang membuat peluang JK-Win kecil adalah minimnya logistik untuk pemenangan Pilpres.Bila Aburizal Bakrie yang disebut-sebutdekat dengan kubu SBY tidak memberidukungan penuh, diyakini JK akan kesulitan mencari sumber pendanaan kampanye pilpres. JK hanya bisa mengandalkan dana pribadi dan bantuansejumlah pengusaha Kadin yang selamaini dekat dengannya.Sementara, menurut perkiraan Qodari,logistik Wiranto sudah habis. \JK akan kelelahan menanggung bebanlogistik pemenangan pemilu yang sangatbesar,\Sementara di kubu Megawati, masalahlogistik akan teratasi dengan menggandeng Prabowo. Megawati sendiri yangselama lima tahun berada di luar kekuasaan sudah kesulitan mengumpulkandana kampanye. Berbeda dengan SBYsebagai incumbent yang diyakini masihmemiliki keleluasaan mengumpulkandana kampanye pilpres. Apalagi, hal itudidukung tingginya popularitas danelektabilitas SBY sehingga memperkecilrisiko investasi para investor politik. MLP, BHSPasangan Megawati-Prabowo optimis menangkan Pilpres 2009.foto: daylife.com