Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 68
P. 40
40 BERITAINDONESIA, 16 Juni - 20 Juli 2009Selain parasantri belajar'ulumu al-fiqhi dikelas, ada jugabimbingan AlQur'an yangarahnya untukmendukung itu.Jadi, Qur'an yangakan diberikanitu adalah yangberakidah,kemudian'ulumul’ibadah,dan mu’amalah.LenteraL ENTERA40kian diharapkan dapat menumbuhkanmanusia yang bertanggung jawabkepada diri dan lingkungannya.Kemudian setiap kegiatan penelitiandan berbagai perkembangan hendaklahdicatat dan diadministrasikan denganbaik. Pengadministrasian ini bergunauntuk memberikan informasi kepadapihak luar maupun sebagai rujukandalam menentukan langkah ke depan.Sehubungan dengan itu dipandangperlu melakukan penelitian danpengembangan (Litbang) untukmembahas hal-hal tersebut di atassebagai upaya yang responsif daninovatif dalam mewujudkan cita-citapendidikan.Sidang KomisiSidang ini sudah diawali dari tahappersiapan, terutama persiapan materiSidang Litbang yang akan dibahas.Tahap persiapan ini dilakukan olehbeberapa orang untuk mendetailkanhal-hal yang perlu dibahas dalam sidangberdasar hasil kajian Litbang sepanjangtahun.Sesuai materi hasil tahap persiapanitu, dikelompokkan dalam tujuh pokokmateri bahasan. Selanjutnya, setiappokok materi itu didetailkan pembahasannya dalam sidang yang dibagidalam tujuh komisi.Komisi I bersidang membahas masalah pembaruan pendidikan. Komisi IImembahas masalah bimbingan kebahasaan. Komisi III membahas masalahekstrakurikuler. Komisi IV membahasmasalah perawatan gedung. Komisi Vmembahas masalah manajemen asrama. Komisi VI membahas masalahpemakanan. Sedangkan yang terakhir,komisi VII membahas masalah dokumentasi dan penelitian.Selain memberi arahan untuk mempertajam dan mempersatukan visi parapeserta sidang, Syaykh al-Zaytun jugamemberi masukan kepada setiap komisi. Misalnya kepada Komis I yangmembahas masalah pembaruan pendidikan, antara lain tentang hari belajardan kurikulum. Tentang hari belajar,selain dalam acara pembukaan sidang,dalam beberapa kesempatan dan melalui pesan-pesan Jumat, Syaykh sudahberulang kali mengemukakan gagasanagar para santri dan mahasiswa tidaksepenuhnya dalam sepekan duduk dikelas. Tapi ada beberapa hari yangduduk di kelas, ada hari-hari yang tidakduduk di kelas. Yakni, lima hari di dalamkelas, dan dua hari di luar kelas. Hal initelah menjadi salah satu keputusandalam Sidang Tahunan Litbang 2009.Lima hari belajar dalam kelas per pekanitu yakni mulai hari Senin sampaiJum'at.Kemudian mengenai item yang menyangkut kurikulum, yang dibahasdalam sidang tahunan Litbang antaralain tentang mata pelajaran yang diujikan pada ujian akhir nasional (UAN).Mata ajar yang akan mendapatkanevaluasi nasional dalam bentuk ujianakhir nasional, itu ternyata tidak semuamateri ajar yang diberikan berdasarkurikulum. Tapi jumlah mata ajar yangdiujikan dalam ujian nasional hanyaempat dan enam. Yakni untuk tingkatmadrasah tsanawiyah empat matapelajaran (Bahasa Indonesia, BahasaInggris, matematika dan IPA), dantingkat menengah atas atau aliyahenam mata pelajaran (untuk jurusanIPA: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,matematika, biologi, fidika dan kimia;dan untuk IPS: Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, matematika, sosiologi,geografi, dan ekonomi).Dalam sidang Litbang dibahas bagaimana cara memaksimalkan mata ajaryang diikutkan dalam ujian akhirnasional itu. Dikaji, jika diberikandalam bentuk seperti yang telah berlangsung selama ini, kemudian ditambah les-les tertentu, sesungguhnyamembuang waktu. Sudah duduk dikelas, tapi masih ada les, atau jam-jamtambahan dan lain sebagainya. Cara itudinilai tidak efisien dalam penggunaanwaktu, tenaga dan lain sebagainya.Maka, dinilai lebih baik kalau pendetailan mata ajar yang diujikan dalamujian akhir nasional itu berlangsung didalam proses belajar di kelas saja.Tanpa ada pelajaran-pelajaran tambahan. Sebab yang diujikan itu hanyaenam, tapi mengapa terjadi seakanakan tidak cukup waktu dalam beberapa tahun atau tiga tahun untukmengatasi ujian nasional yang hanyaenam ini.Sidang Litbang mencari jalan keluar,sehingga anak didik sudah harus selalusiap dan mampu menghadapi ujiannasional. Kapan saja diadakan ujiannasional itu, santri sudah siap. Syaykhal-Zaytun menginspirasi peserta sidanguntuk mencari jalan keluar terbaik,dengan mengutip kata orang Cina, lihaiatau pintar, untuk mengatur materi ajaryang diujikan secara nasional itu didalam kelas, dalam jadwal belajarreguler saja.Hal ini menjadi bahan kajian SidangLitbang secara serius. Melihat kenyataan yang terjadi di lain tempat, bahkansecara nasional, menghadapi ujian