Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 68
P. 41


                                    BERITAINDONESIA, 16 Juni - 20 Juli 2009 41LENTERAnasional ini seakan-akan suatu bebansehingga tatkala menjelang ujian,banyak yang stres. Baik guru maupununit-unit sekolah, maupun pelajarmerasakan seakan-akan ujian akhirnasional itu beban yang maha berat. Padahal semua sudah memiliki kurikulumdan pendukungnya.Keadaan ini, menurut Syaykh, jangansampai terjadi di Al-Zaytun. Walaupunselama ini kejadian tersebut tidakpernah terjadi di Al-Zaytun. Namun,pengkajian tentang hal ini dilakukandalam Sidang Litbang dan menghasilkan jalan keluar yang dibuat menjadisuatu kebiasaan (bukan terobosan)supaya yang hanya empat dan enammata ajar yang diujikan itu tidak menjadi beban. Caranya, melakukan pendetailan pada setiap jam pelajaran yangdiberikan, antara lain dengan penambahan jam pelajaran per pekan. Sehingga tidak perlu ada tambahan dengan lesatau kursus.Namun bukan berarti pelajaran-pelajaran yang tidak diujikan dalam ujianakhir nasional, tidak diperhatikan ataudikorbankan. Tapi semuanya samasama diperhatikan dan ditangani secaraserius.Begitu pula tentang pendetailan pembimbingan dan pencapaian pembacaanAl-Qur'an maupun Al-Hadits yangdiulas komisi I, ada evaluasi yangdilakukan secara mendasar. Hasilkajian Litbang menunjukkan, ternyataanak-anak atau para pelajar tidak bisadilepaskan dengan sendirinya menghafalkan Al-Qur'an, dan Al-Hadits tanpabimbingan. Dengan adanya bimbingan,maka diharapkan, selain anak-anakakan menguasai bacaan Al-Qur'an, jugamenguasai tafsirnya, serta menguasaipesan-pesan Al-Qur'an untuk pelajaranakhlak, untuk pelajaran akidah, danuntuk pelajaran ibadah.Litbang mengkaji akan membuat satumetoda yang dinilai efektif tentang halini. Metoda itu antara lain, selain parasantri belajar 'ulumu al-fiqhi di kelas,ada juga bimbingan Al-Qur'an yangarahnya untuk mendukung itu. Jadi,Qur'an yang akan diberikan itu adalahyang berakidah, kemudian ulumul’ibadah dan mu’amalah. Hal itudiberikan secara khusus, sambil anakanak itu fasih di dalam membaca.Sesungguhnya, pedoman-pedomanseperti itu selama ini telah berlangsungdi Al-Zaytun. Namun, Sidang Litbangmengkaji penataan yang lebih baik.Antara lain dengan memanfaatkan keunggulan Al-Zaytun, banyaknya sumberdaya, baik guru dan eksponen yayasan maupun unsur-unsur lain, untuk dilibatkanmemberikan bimbingan bacaan Al-Qur'an,maupun pengertian-pengertian daripada ayat-ayatAl-Qur'an atau petikan-petikan ayat Al-Qur'anmaupun hadits-hadits.Dalam program pemberian bimbinganpendetailan Al-Qur'an maupun Al-Hadits ini,peserta didik itu tidak harus banyak dalam satukelas. Dalam satu kelas, paling banyak satu regu,yakni 10 sampai 11 orang. Kemudian adapembimbing, satu atau dua orang.Sedangkan mengenai waktu pemberian bimbingan, pada tingkat Ibtidaiyah akan diberikanpada kelas lima dan kelas enam. Sementara untukkelas satu, dua, tiga, dan empat, tetap guru-gururesmi yang ada di kelas. Artinya, bimbingan pendetailan tadi, cukup di kelas lima dan enam. Kemudian di tingkat tsanawiyah, diberikan pada kelas 3 atau kelas 9. Sedangkan di tingkat aliyah, diberikan di kelas 5 akhir atau kelas 11 akhir dan 12.Materi bimbingannya sendiri yaitu ayat-ayatQur'an yang berhubungan dengan khuluq atauakhlaq, berhubungan dengan akidah, dan berhubungan dengan ibadah dan lain-lain. Denganadanya bimbingan ini, diharapkan nanti anak ataupelajar sudah terbiasa membaca Al-Qur'an danmenghafal dengan teliti sehingga tatkala membacaAl-Qur'an atau membaca mushap secara sempurnasudah bisa dimiliki atau sudah bisa ditekuni olehmasing-masing. Termasuk di dalamnya Al-Hadits.Pendidikan Kejuruan BerkualitasMasih dalam ulasan bidang pendidikan, tahun inikuat keinginan di Al-Zaytun untuk membukapendidikan kejuruan, Sekolah Menengah Kejuruan(SMK). Program SMK yang masih baru di AlZaytun ini menjadi salah satu topik ulasan yangalot dalam sidang tahunan Litbang kali ini. Diantaranya mengenai beberapa hal menyangkutpelaksanaan pendidikan kejuruan itu sendiri danpemilihan kejuruan apa yang akan ditekuni.Biasanya kejuruan itu kaitannya adalah tenagayang dipersiapkan secara cepat dan tepat untukmencapai pekerjaan tertentu. Menurut kajianLitbang, pendidikan kejuruan seperti itu, profesional. Sekarang, profesional yang palingdiperlukan itu, adalah profesional yang berhubungan dengan informatika. \pilih terlebih dahulu walaupun banyak profesionalprofesional itu. Ada ekonomi, ada pertanian, adateknik, ada juga IT, informatika dan lain sebagainya,\Lebih rinci lagi, Syaykh mengatakan, jika sekolahmenengah kejuruan ditetapkan jadi dibentuk, yangdibuka satu jurusan dulu. Yang satu jurusan ituditekuni, baru kemudian dikembangkan. Jadi,jangan sekaligus membuat beberapa jurusan tapikemudian tidak bisa mengembangkannya secarabaik. \ijinnya kita miliki. Kemudian kita bikin sedemikianberkualitas. Kalau itu sudah berjalan, baru kitakembangkan yang lain-lain,\Ditanya Berita Indonesia mengenai latarbelakang dibukanya SMK ini, Syaykh mengatakanKuatkeinginan diAl-Zaytununtukmembukapendidikankejuruan,SekolahMenengahKejuruan(SMK).
                                
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45