Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 58
58 BERITAINDONESIA, Agustus 2009BERITA IPTEKTRANSFORelum habis rasa takjub melihatefek animasi Transformers 1,penikmat film kembali dipuaskan dengan special effect Transformer 2. Rupanya, hadirnya kecanggihanrobot-robot di dalam film itu, berkat kerjakeras sang sutradara, Michael Bay dantangan dingin Industrial Light and Magic(ILM), sebuah perusahaan visual effectyang didirikan George Lucas. Alhasil,mobil, pesawat, dan alat-alat berat bisadibuat berubah menjadi robot-robotraksasa yang bisa bergerak lincah.Kerja keras dalam riset dan pengembangan teknologi animasi untuk menciptakan karakter dalam film Transformerssudah dimulai sejak penggarapan filmpertama. Memang, Transformers 2 adalahpengembangan dari hasil yang telahdicapai oleh Transformers 1.Untuk menciptakan karakter yangsesuai dengan ikon dalam serial kartunTransformers, tim produksi bekerja samadengan tim dari Hasbro, sebuah perusahaan mainan yang menciptakan modelmodel Transformers. Termasuk masalahdetail dan proses transformasi para robottersebut. Orang yang berperan pentingdalam terciptanya real live action pararobot Transformers yang awalnya hanyasebuah gambar kartun adalah Jeff Mann,sang production designer pada Transformers 1.Tak mudah membuat satu karakterTransformers. Dibutuhkan ribuan kepingkomponen yang disatukan menjadi sebuah robot raksasa. Dengan menggunakan teknik digital, tim spesial efek menciptakan komponen-komponen itu lalumenempatkan titik-titik pergerakan agarnantinya lebih mudah untuk digerakkan.Jika semua komponen dari tiap karakterrobot yang ada dalam film itu disusunberjejer, maka panjangnya mencapai 180mil atau seluas negara bagian California.Setelah merangkai setiap komponen,tantangan berikutnya adalah membuatrobot-robot itu bergerak. “Orang berpikirbahwa sebuah robot raksasa pasti akanmemiliki pergerakan yang lambat, tetapiMichael Bay justru menginginkan robotitu selincah ninja dan penuh aksi,” kataJeff White, Digital Production SupervisorILM. Untuk merealisasikan hal itu, timproduksi mengumpulkan berbagai rekaman adegan stunt yang kemudiangerakannya diimitasikan pada robot-robot animasi tersebut.Lalu untuk pergerakan mulut dan rautwajah, mereka menggunakan facial animation process. Tim produksi akanmelakukan riset berapa titik wajah yangharus dipetakan ketika seseorang bicara.Titik-titik itulah yang ditransformasikandalam bentuk digital. Misalnya, untukmembuat Optimus Prime seolah berbicara dibutuhkan sekitar 34.000 titikyang harus digerakkan.Visual Effects Supervisor ILM, ScottFarrar mengatakan, pada Transformers 2setiap detail animasi dikembangkan padatahapan yang lebih halus. Di film ini jugaterdapat sekitar 40 karakter tambahan.“Karena akan ditayangkan di IMAX,maka film ini memiliki resolusi yang besardan lebih kompleks,” jelasnya. Karenamenambahkan beberapa detail dalampenggarapannya, sang eksekutif produserSteven Spielberg harus mengeluarkandana lebih besaruntuk menambahdaya tampunghard disk komputer tim produksi.Kalau Transformers 1 menghabiskan 20 terabyte(sekitar 1,024 gigabyte), pada Transformers 2 dibutuhkan ruangan digital sebesar150 terabyte. Proses rendering (proses final dari beberapa deretan proses animasi)juga membutuhkan waktu lama.Sebagai gambaran, bila proses tersebutdilakukan oleh satu komputer palingcanggih, maka sebanyak 555 gambar yangmelibatkan visual efek, baru akan selesaidi-render setelah 16.000 tahun.Kerumitan tingkat tinggi juga dihadapidalam membuat karakter Devastator, roPembuatan film ‘Transformers 2 : Revenge of theFallen’ membutuhkan skill dan spesifikasi hardwaretingkat tinggi.Teknologi di BalikBDMegatron