Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 62


                                    62 BERITAINDONESIA, Agustus 2009 foto: istBERITA HIBURANBabak BaruSihir Sainsr. Roger Highfield - editor ahli yangtelah bekerja lebih 16 tahun mengurusi naskah sains dan teknologi diharian The Daily Telegraph - tengahkerasukan sihir dari buku Harry Potter. Karena kedua anaknya yang masih tergolong belia tengahdilanda euphoria Harry Potter, akhirnya ia juga ikutan membaca kisah penyihir lelaki berkacamata itu.Kala itu baru masuk seri pertama, Harry Potterand Philosopher’s Stone. Untuk keduakalinya iamembaca ulang buku dengan kesadaran penuhingin membuktikan bahwa apa yang disajikan olehJ. K Rowling adalah cerita berkekuatan riset danbukan isapan jempol semata.“Sihir ternyata dekat dengan sains,” ulasHighfield yang akhirnya ia tulis dalam sebuah bukuberjudul The Science of Harry Potter.Highfield membaca tuntas minimal tiga kalisetiap bukunya, dan terus membolak-balikhalaman untuk menemui kejadian dalam ceritaHarry Potter dengan segala keanehannya. Kelakia masukkan sebagai “sihir” ala Harry Potter yangbisa dijelaskan secara saintifik. Buku yang padaakhirnya diterjemahkan di Indonesia menjadiSains Harry Potter itu seperti ingin menemukan“versi logisnya” dari sejumlah keseruan cerita sihiryang terjadi dalam cerita. Buku terbagi dalam duapokok bahasan besar, yaitu bermain-main dengansains dan bagian yang satu lagi kritisi yangberkaitan antara mitos dan kenyataan.Sebelumnya, di sejumlah negara bagian diAmerika, sebagian dari negara Eropa utara,sebagian Asia kecil, dan Timur Tengah sempattersiar pelarangan akan film Harry Potter karenamengundang sihir dalam hiburan anak-anak.Lebih dari 40 persen, cerita “sihir” dalam sejumlahseri Harry Potter adalah sebuah rekayasa proseskimia. Rowling bukan saja brilian yang pandaimembolak-balik akar kata dari setiap namatokohnya yang mempunyai perwakilan sifat, tapijuga mahir membuat sains jadi hiburan.Beberapa ilmuwan berpendapat, imajinasiRowling sebagai kreator ceritanya ini bukan cumadongeng. Mereka menganggapnya sebagai inspirasi sains. Contoh menariknya adalah apa yangdilakukan Clinton Rubin. Direktur Pusat PenelitianBioteknologi pada State University of New Yorkini mengkaji buku-buku Harry Potter dengan Jasper, anak laki-lakinya. Sebagai ahli bioteknologi,ia tertarik dengan sihir Madam Pomfrey. Dalamsebuah pertandingan Quidditch, Potter kehilangantulang lengan karena dihantam bola yang telahdiguna-gunai Profesor Lockhart. Untunglah adaMadam Pomfrey yang bisa menumbuhkan tulang.Ia menggunakan ramuan Skele-Gro.Rubin mengemukakan teori awalnya denganlambaian tongkat sihir Lockhart yang telahmengaktfkan sel-sel ‘pemakan-tulang’ yangdisebut osteoklas. Sel-sel ini diketahui berperandalam penyakit tulang seperti osteoporosis danpengeroposan tulang yang terjadi ketika oranghidup di lingkungan bergravitasi rendah. Hal inijuga yang menjadi momok menakutkan paraastronot dalam misi luar angkasa jangka panjang.Salah satu cara melawan sel-sel itu adalahdengan mengaktifkan osteoblas, sel-sel pembentuk tulang. “Dalam semangat (seri) cerita HarryPotter, kamu dapat melakukan itu dengan medanmagnet tingkat rendah, seperti yang digunakanDPerjalanan Harry PotterSeri Harry Potter sudah memasuki tahun keenam.Menjelang kisah pamungkasnya, film Harry Potter and theHalf-Blood Prince bukan lagi untuk konsumsi anak-anak.enanjak di tahun keenam,film terbaru Harry Potterand the Half-Blood Princetak juga surut dari penantianpara peminatnya. Dalam putaran pekanperdana tayangan di Amerika, Kanadadan Inggris Raya, film ini sudah mengantongi lebih dari 3,8 juta penonton. HarianNew York Time menyambut peluncuranfilm ini dengan memberi persamaan yangtegas bahwa Harry Potter diperkirakanbisa menandingi kemasyuran trilogy Lordof The Ring dan (mungkin) akan menyamai Star Wars.Melihat riak penonton yang semakinmeningkat (30 persen) dari seri sebelumnya, maka tak pelak kisah penyihir berkacatama itu tengah menuju gelar “film legendaris” sepanjang masa. Bahkan untukfilm Inggris (banget) ternyata bisa diterimadengan gempita di publik Amerika (yangkonon sering enggan dengan film yangberlogat sangat ke-British-british-an).Harian Amerika ternama NewYork Timemenyebutkan, “bahkan dalam rentangwaktu yang panjang dalam satu generasi,Harry Potter and the Half-Blood tetapbertahan di antara film fantasi dan genresejenis. Tidak disadari waktu telah menunjukkan perubahan yang berarti, kedewasaan cerita ini tidak membuat fanatiknyastagnan, tapi malah berlipat dengan berjalannya waktu.”Di penghujung tahun 2000, ketika bukupertama versi aslinya Harry Potter andPhilosopher’s Stone (dalam versi AmerikaSerikat judulnya diubah menjadi Soccerer’s Stone dengan alasan komersial) disambut meriah di kalangan anak-anak.Penulisnya, Joanne Kathleen Rowling menegaskan bahwa ia menulis kisah si Harrybukan untuk anak-anak, tapi untukpembaca dewasa.Sampai empat seri, para orangtuamasih anteng saja kalau mendapati anakmereka sedang membaca buku yangdimasukkan dalam genre fantasi tersebut.Pembaca dewasa baru sadar, saat menjejak seri ke lima dan seterusnya. Si Harrysudah beranjak dewasa berikut kisahnyayang semakin kompleks dan terutamaintrik dalam ceritanya.MPERGUMULAN: Kepala Sekolah Albus Dumbledore tekekuatan gelap dari Voldemort
                                
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66