Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 28
28 BERITAINDONESIA, November 2009ntuk mengetahui sekilas rekamjejak dan arah kebijakan yangakan dilaksanakan para pembantu terdekat Presiden/Wapres pada 100 hari pertama kerja merekasebagai pondasi kebijakan yang berkesinambungan untuk lima tahun ke depan,Berita Indonesia mencoba merangkumnya sebagai berikut:Menko Polhukham – Djoko SuyantoMarsekal TNIAU Djoko Suyanto, S.IP kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 dipercaya PresidenSBY sebagai Menteri KoordinatorPolitik Hukumdan HAM menggantikan Laksamana Widodo AS. MantanPanglima TNI lulusan Akademi AngkatanUdara 1973 ini sebelumnya dikenal suksesmenjalankan tugas. Penanganan terorisme menjadi salah satu bidang yangmasuk dalam program 100 hari kerjanya.Menko Perekonomian – Hatta RajasaPada KIB I iamenjabat sebagaiMenteri Sekretaris Negara danmenjadi ketua timkampanye SBYBoediono padaPilpres 2009 lalu.Dalam program100 harinya sebagai Menko, langkah paling utamanya adalah mendoronginvestasi domestik dan investasi asinglangsung dengan menghilangkan hambatan investasi. Untuk memacu pertumbuhan, pemerintah menurut pria kelahiran Pelembang, 18 Desember 1953 iniharus bekerja keras menghapus segalamacam hambatan seperti ketersediaanenergi, infrastruktur yang buruk, pembiayaan yang mahal, masalah perpajakan,perburuhan, dan aturan yang tumpangtindih yang dikeluhkan banyak investorselama ini. Dan yang lebih penting menurutnya adalah menargetkan pertumbuhanekonomi yang lebih berkualitas dalam lima tahun ke depan, yakni pertumbuhanekonomi yang lebih banyak didorong olehinvestasi riil dan ekspor.Menko Kesra – Agung LaksonoMantan ketuaDPR 2004-2009yang juga WakilKetua Umum DPPPartai Gokar 2004dan 2009, H.R.Agung Laksono dipilih menjabatMenteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menggantikan Aburizal Bakrie yangmenjadi atasannya di partai Golkar.Sebagai Menko Kesra, pria kelahiranSemarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949lulusan Fakultas Kedokteran UniversitasKristen Indonesia ini, mengatakan akanmelanjutkan program Bantuan LangsungTunai (BLT) dalam program 100 hari dan5 tahun mendatang. Jaring pengamansosial lainnya, seperti BOS, beasiswa,jamkesmas kepada masyarakat hampirmiskin dan sangat miskin juga menurutnya akan tetap berjalan.Mensesneg – Sudi SilalahiPemangku jabatan Menteri Sekretaris Kabinet padaKIB I, Letjen TNI(Purn) Sudi Silalahi kini dipercayamenjadi MenteriSekretaris NegaramenggantikanHatta Rajasa yangmenjadi MenkoPerekonomian. Sudi yang mantan Pangdam V Brawijaya (1999) Surabaya, ini dikenal merupakan orang yang sangat dekatdengan Presiden SBY. Sebelumnya, iaadalah Koordinator Bidang Politik danKeamanan di bawah MenkopolhukhamSBY dalam Kabinet Gotong Royong(2001-2004). Tentang program kerja, priakelahiran Pematangsiantar, SumateraUtara, 13 Juli 1949 ini mengatakan, sudahmembuat program 1 tahun dan 5 tahunke depan yang intinya menargetkanpencapaian hal-hal yang belum dicapaidalam 5 tahun sebelumnya.Mendagri– Gamawan FauziGubernur Sumatera Barat (2005-2010)yang juga mantan Bupati Solok (1995-Profil dan ProgramAnggota KabinetUBERITA UTAMAsulit diterapkan, masalah dana pembebasan lahan juga merupakan persoalanutama. Terkait dengan hal itu, KepalaBadan Pengatur Jalan Tol NurdinManurung mengatakan, PeraturanPresiden Nomor 36 Tahun 2007 sebagai landasan hukum pembebasanlahan pembangunan sudah tidak efektif. Jika pembebasan lahan dimasukkan dalam APBN, Nurdin meyakiniakan banyak membantu. Dia mencontohkan, untuk pembangunan TransJawa pada 2005 dibutuhkan dana Rp3,5 triliun hanya untuk pembebasanlahan saja. “Untuk landscaping sajasudah habis hampir Rp 5 triliun yangbelum tentu bisa dijalankan,” ujarnya.Karena itu, realisasi pembangunanjalan tol sampai akhir 2009 dia perkirakan hanya sepanjang 127 kilometer atau 7,9 persen. “Saat ini di Indonesia, jalan tol yang sudah terbangunsepanjang 690 kilometer,” kata Nurdin. Sedangkan sepanjang 2.397 kilometer masih dalam proses pra-konstruksi dan persiapan tender investasi.Pemerintah merencanakan membangun jalan tol sepanjang 3.087 kilometer untuk melengkapi jaringan jalannasional sepanjang 34.000 kilometer.Senada dengan Nurdin, DirekturUtama PT Jasa Marga Tbk Frank Sunito, pada acara dialog National Summit 2009 di Ritz Carlton juga mengatakan, kendala pembangunan jalan tollebih banyak akibat masalah pembebasan tanah. Selain bertabrakan danberbeda kepentingan dengan wilayahsetempat, sosialisasi tentang pentingnyapembuatan jalan tol bagi masyarakatjuga menurutnya masih kurang.Melihat kendala di atas, dimana pembangunan jalan tol saja mengalami kendala demikian, tidak diketahui lagiapakah ada investor yang berminatdengan program pembangunan infrastruktur di daerah terpencil dan wilayahperbatasan yang notabene hanya menggunakan APBN terbatas. Menanggapi haltersebut, Dr. Bambang Widianto, DeputyMenteri Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bappenas ketika ditanya disela-sela acara National Summit mengatakan, harus diciptakan agar para investor tertarik. Dan untuk membangunrangsangan tersebutlah maka pada acaraNational Summit itu yang difokuskanadalah perbaikan regulasi.Dengan adanya perhelatan NationalSummit yang baru pertama kalinya ini,masyarakat kini berharap kiranya’sumbatan leher botol’ yang selama initerjadi bisa dibuang. Dengan demikian,apa yang menjadi target KIB II, danjuga menjadi harapan semua masyarakat ini bisa terwujud. DEN/RIfoto-foto: ist