Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 60


                                    60 BERITAINDONESIA, November 2009BERITA PUBLIKfoto: dok. samsuriModernisasi Persinyalan KeretaKata modernisasi semakin sering disebut dan menjadi ukurankemajuan. Begitu pula dengan pembangunan perkeretaapianIndonesia, baik sarana maupun prasarana kereta menjadibagian yang tak terpisahkan.ebagai salah satu BUMN, PT LENIndustri terus mengembangkandiri sesuai dengan tuntutan dantantangan masa kini. Baru-baruini, perusahaan ini kembali menghasilkanproduk yang terbilang baru di negeri ini,yaitu sistem persinyalan otomatis elektrifikasi melalui modifikasi yang kini digunakan di Parung Panjang.Menurut Adi Sufiadi Yusuf, GeneralManager Transportation System BusinessUnit dari PT LEN, lingkup pekerjaan PTLEN Industri dalam elektrifikasi SerpongParung Panjang terdiri dari 3 bagian.Pertama, modifikasi sistem persinyalanuntuk operasional KRL, dimana peralatanyang lama tanpa aliran listrik atas.Kedua, membangun gardu traksi barusebagai suplai daya listrik pada jaringanaliran atas untuk keperluan di ParungPanjang. Berikutnya, membangun sistembackbone telekomunikasi berbasis fiberoptik pada lintas tersebut.Ketiga, setelah berfungsinya listrikaliran atas dan sistem backbone di jaluritu, ke depan, kata Adi, akan dibangungardu traksi di stasiun Maja pada lintasyang sama. Dari sisi persinyalan tidak adaperubahan, namun perlu modifikasi yangterintegrasi dengan peralatan baru sebagai suplai listrik aliran atas. PT LENsendiri siap mendukung pelaksanaan dantugas satuan kerja (satker) dalam pembangunan sistem persinyalan, baik kebutuhan single track maupun jalur ganda.KompetitifSelain produk yang disebutkan sebelumnya, ada pula beberapa produk LENsedang dalam proses pengembangan diantaranya, Inter Locking System danComputer Based Interlocking. Sepertidiketahui, pekerjaan engenering sampaiaplikasi produk yang digunakan di Serpong-Parung Panjang adalah buatandalam negeri dan dikerjakan oleh tenagadari PT LEN sendiri.Menurut Adi, pengembangan dan rancangbangun, sepenuhnya buah karya bangsasendiri, namun tetap memiliki standarinternasional. “Tenaga ahli kita bila diberikesempatan, tidak kalah dibanding denganvendor-vendor asing,” kata Adi bangga.Persinyalan yang terpasang di SerpongParung Panjang misalnya, kualitasnyamemiliki standar yang sama dengan produkyang dihasilkan negara maju. Seperti operasional kereta, karena hal itu terkait denganfaktor keselamatan, maka produk LEN yangdigunakan di Serpong-Parung Panjang ataudi tempat lain (negara maju), sesuai standarkeselamatan internasional.Sebagai pembanding dari proses danteknologi, jika dibandingkan dengankontraktor asing, dihitung dari cost dankualitas yang sama, perbedaannya sekitar35 persen lebih efisien. Sementara dari sisiwaktu, lebih singkat 50 persen dari waktuyang dibutuhkan. Sebagai contoh, pekerjaan sejenis yang diikuti kontraktorasing perlu 2-3 tahun, sementara di PTLEN penyelesaian pekerjaan itu hanyabutuh waktu 1 tahun. Jadi, biaya lebihrendah dan waktu lebih cepat denganstandar safety yang berlaku universal.Produk LEN, kata Adi, tidak akan mengorbankan safety terhadap penguranganwaktu dan biaya, akan tetapi tetap mempertahankan kualitas produk maupunspesifikasi sesuai standar internasional. DiIndonesia, pekerjaan membangun sistempersinyalan yang diberikan pemerintahkepada LEN merupakan kepercayaan,peluang sekaligus tantangan, dimana setiapproduksi LEN selalu mengacu kepadastandar kualitas yang tinggi.Secara kompetitif, bila dibanding dengan signaling di negara lain, produkyang dihasilkan LEN tidak kalah, baikkualitas maupun teknologi yang dikembangkan. Dalam produknya, PT LEN jugaselalu memaksimalkan kandungan lokaldan melakukan proses transfer teknologikepada sumber daya lokal. PT LEN jugasecara bertahap mengurangi ketergantungan terhadap produk asing. Meningkatkan daya saing dan kompetitif di pasarglobal juga terus dilakukan.Perubahan, ungkap Adi disesuaikandengan dinamika perkembangan yangada. Adanya revitalisasi Perketaapian selama 3 tahun misalnya, dilihat darisejauhmana PT LEN mempersiapkan diridan mengembangkan diri terhadap tuntutan penggunaan produk dalam negeri.Serta kesiapan berbagai produk LEN turutmendukung program pemerintah.Sebagai gambaran, ungkap Adi, berbagai inovasi produk dan rekayasa rancang bangun yang dihasilkan, kualitas dandesainnya sesuai perkembangan global.Tapi yang terpenting menurutnya adalahterus memperluas pasar sesuai dinamikayang berkembang.Bagaimana memberi kepuasan kepadapelanggan, menjadi komitmen PT LEN.Oleh karena itu, perusahaan mempunyaikomitmen kuat untuk senantiasa menyediakan produk yang memiliki teknologi,kualitas dan desain seperti keinginanpelanggan. „ RISPengurus Aspeknas Banyuasin Periode 2009-2013Kepedulian Asosiasi Pelaksana KonstruksiNasional (Aspeknas) Dewan Pimpinan Daerah(DPD) Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akankualitas pembangunan di Kabupaten Banyuasinpatut mendapatkan dukungan. Demi menciptakan pengusaha yang berkualitas danbertanggung jawab Aspeknas Sumsel sengajamenggelar Kongres Cabang (Koncab) AspeknasKabupaten Banyuasin di Rumah Makan SariAlam Pangkalan Balai awal November lalu.Koncab sekaligus pemilihan dan pelantikanDewan Pimpinan Cabang (DPC) yang di hadirioleh Asisten III Pemkab Banyuasin, Drs IsnainiMPd, beserta perwakilan dari Dinas PU BinaMarga dan PU Cipta Karya tersebut, Hj SriWindayani SH akhirnya terpilih secara aklamasisebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang(DPC) Aspeknas Banyuasin Periode 2009-2013.Sedangkan Wakil Ketua I Aspeknas diembankankepada Kartika Sandra Desi, Sekretaris UmumSyamsuri H Anang Jahri dan Bendahara M Joni.Ketua Umum DPC Aspeknas Banyuasin terpilih,Hj Sri Windayani, mengatakan dengan kehadiranAspeknas di Banyuasin berarti pengusaha putradaerah mampu bersaing dengan pengusaha yangberasal di luar Kabupaten Banyuasin. \dengan apa yang diamanahkan, saya akanberbuat maksimal untuk kemajuan pembangunandi Banyuasin. Terutama kualitas untuk proyek jasakonstruksi,\Adi Sufiadi Yusuf
                                
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64