Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 58


                                    58 BERITAINDONESIA, November 2009BERITA DAERAHAgathis Menjadi PilihanSeluruh areal tambang migas Tarakan, yang selama inigundul akan dihijaukan. Pemerintah Kota Tarakan bekerjasama Pertamina, kini bahkan sudah mulai menanamribuan bibit pohon agathis. Penanaman perdana dilakukanMenteri Dalam Negeri.imson (48), petugas Security PTPertamina EP Unit Bisnis Eksplorasi dan Produksi (UBEP) Tarakan merasa kesal karena tidakberhasil mencegah penggarap liar yangberkebun dekat sumur minyak.“Terus terang, kami kewalahan menghadapi masyarakat,” kata pria kelahiranKecamatan Krayan Kabupaten Nunukanitu. Apalagi kalau yang menggarap ituoknum-oknum tertentu. Wilayah KuasaPertambangan (WKP) yang mestinyaterlarang untuk dimasuki, kini tak sejengkal pun yang tersisa.Kebutuhan ruang untuk sebuah kotaseperti Tarakan, memang tidak dapat dipungkiri. Dan, itu juga alasan PemerintahKota (Pemkot) Tarakan, mengantisipasike depan dengan Pertamina bekerjasamamelakukan penghijauan di seluruh kawasan WKP Pertamina Tarakan. Ini dimulaidi lahan seluas 8-9 Hektare (Ha) pada lokasi Tanki Induk (TIN) Lingkas denganmenanam 2.000 bibit pohon agathis.“Penghijauan ini bukan program pusatatau daerah, tapi merupakan kebutuhanyang harus kita laksanakan,” ujar H UdinHianggio, Walikota Tarakan, seusai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto, melakukan penanaman perdana,Kamis pertengahan Oktober lalu.Udin Hianggio mengungkapkan, keikutsertaan pejabat negara yang saat ituMendagri dijabat Mardiyanto, berdampaksangat positif. “Kebetulan beliau (Mardiyanto, Red) melakukan kunjungan kerjake wilayah Utara Kalimantan Timur.Sebelum kembali ke Jakarta kita daulatbergabung bersama kita pagi ini,” kataUdin Hianggio kepada wartawan. Penghijauan yang dilakukan di TIN Lingkas itusendiri merupakan permulaan, dan akanterus bertahap di seluruh WKP minyakdan gas (migas) Tarakan.Penghijauan dengan menanam bibitpohon agathis dimaksudkan bukan untuktujuan komersial, tetapi mengembangkankembali pohon asli Kalimantan yangsudah punah itu di “Paguntaka” Tarakan.Tujuan ini layak didukung mengingatsudah sulit menemukan agathis di Tarakan. Padahal, kayu berserat halus inibeberapa puluh tahun lalu pernah menjadi maskot Pulau Tarakan.“Saya pernah terharu ketika jalan-jalandi hutan kota negara tetangga,” ujarSatoto Agustono, General Manager PTPertamina EP UBEP Sanga-sanga Tarakan. Yang membuatnya terharu karenahampir semua jenis pohon yang ada ditaman hutan kota di negara tetangga yangenggan disebut nama ini merupakan kayuasal Indonesia. “Setiap pohon diberi labelnama dan asalnya, termasuk pohonagathis dari Tarakan,” ujarnya kepadaBerita Indonesia.“Masak negara lain dapat membudidayakan pohon yang selama ini tumbuhdi Kalimantan, sementara di tempatasalnya sendiri pohon ini sudah langka.Sayang kalau tidak dilestarikan. Itu sebab,lahan yang ada kita manfaatkan untukagathis,” ujar Satoto Agustono.Tapi, penanaman kayu agathis di lahanPertamina, atau WKP belum merupakanjaminan akan terwujudnya rencana Pemkot Tarakan dan Pertamina. Di sinilahbiasanya muncul masalah. Masyarakatakan bersikukuh menyatakan tanah yangtelah mereka kuasai itu miliknya. DanPemerintah Kota Tarakan dengan PTPertamina EP UBEP Tarakan, berdasarkan “Mijn Politie Reglement” Staatsblad 1930 No – 341, menganggap semuakegiatan yang dilakukan masyarakat diWKP dilarang.“Asal ada ganti rugi ongkos penggarapan,” kata Suwarno, 53, seorang penduduk Kelurahan Kampung Enam, Tarakan Timur. Nah, kalau itu yang terjadi,lantas siapa yang harus bertanggungjawab. Memang, sulit dibayangkan apajadinya bangunan-bangunan yang berdiridekat sumur migas itu. „ SLPGM PT Pertamina EP UBEP menanam pohonagathis di TIN Lingkas Tarakan disaksikanMardiyanto, dan Walikota Tarakan H UdinHianggio.Sfoto-foto: dok. berindoJambi Mampu, Maju dan MandiriPersatuan dan kesatuan merupakan modaldasar membangun Jambi ke depan. Silaturahmimerupakan salah satu upaya memperat rasapersatuan dan kesatuan itu, guna membangunJambi menuju Mampu, Maju dan Mandiri.Demikian benang merah yang sering disampaikan Gubernur Jambi H.Zulkifly Nurdin dalambeberapa kali kesempatan, termasuk dalamsambutannya pada Sholat Ied 1430 H lalu.Di bawah kepemimpinannya, pertumbuhanekonomi Provinsi Jambi terbilang cukup bagus.Tahun 2008 misalnya, provinsi ini meraihpertumbuhan ekonomi 7,16%. Di atas rata-ratapertumbuhan ekonomi nasional yang 6,1% danmerupakan yang tertinggi di Sumatera. Menanggapi pertumbuhan yang otomatis akanmengurangi angka pengangguran sebesar 2.4%di provinsi itu, Zulkifly Nurdin dengan rendah hatihanya menyebutkan, hal tersebut patut disyukuri.Sementara untuk tahun 2010, suami dari RatuMunawaroh ini mengatakan, Jambi menargetkanakan menaman karet seluas 1.300 hektare untukmeningkatkan ekonomi berbasis kerakyatan.Untuk pembangunan sarana pendidikan agamadan pesantren, gubernur ini juga menaruhperhatian yang tinggi. Untuk tahun 2009 ini,Pemda Jambi mengalokasikan dana sebesarRp116 milyar. „ SWH. Zulkifly Nurdin
                                
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62