Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 52
52 BERITAINDONESIA, November 2009BERITA TOKOHRegenerasi Tiga Pemimpin TNIAlex NoerdinRapat Pemprov Wajib PakaiBahasa InggrisSejak menjabat sebagai gubernur Sumatera Selatan, 7 November 2008 untuk periode2008-2013, Alex Noerdin terusbekerja keras untuk memajukan daerahnya. Seperti diketahui, mantan Bupati Banyuasin dua kali berturut-turut(2001-2006 dan 2007-2012)ini, berhasil menerapkan program berobat gratis bagi seluruh warganya hingga membawa Sumsel sebagai provinsipertama yang melaksanakanprogram tersebut. Dan sesudah itu, pria kelahiran Palembang9 September 1950 ini juga menjalankan program pendidikangratis mulai dari tingkat SD,SMP, SMA, Madrasah baik negeriatau swasta. Kini, lagi-lagi ide segar kembali terlontar daripikirannya. Ia meminta para pejabat di Pemprov untukmempersiapkan diri menguasai Bahasa Inggris yang kini telahdimulai dari eselon II, bahkan nantinya akan diterapkan dalamseluruh eselon. Alex Noerdin mewacanakan untuk tahun 2010,akan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantardalam rapat. Ia mengatakan bahwa rapat dalam Bahasa Inggrisbukan mau sok-sokan tapi tuntutan era globalisasi. Iamengingatkan bahasa global salah satunya Bahasa Inggris, jikatidak dikuasai akan rugi sendiri. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantikdan mengambil sumpah Kepala Staf TNI AngkatanDarat (KSAD), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yangbaru di Istana Negara awal November lalu.Pelantikan dihadiri Wakil Presiden Boediono,Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI,serta seluruh Menteri Kabinet Indonesia BersatuII. Ketiganya diangkat sebagai kepala staf TNIberdasarkan Keppres 49/TNI tahun 2009.Jenderal TNI George Toisutta –Meneruskan Kodim Papua danKalimantanJenderal George Toisutta resmi menjadi KepalaStaf Angkatan Darat (KSAD) yang ke-26 menggantikan Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo.Toisutta kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 1Juni 1953 sebelumnya menjabat sebagai Panglima Kostrad (2007-2009). Seusai serah terimajabatan dari Jenderal TNI Agustadi SasongkoPurnomo di Mabes TNI AD, Jakarta (11/11) lulusandari Akademi Militer, Magelang (1976) inimengatakan, pihaknya akan meneruskan rencanapembentukan Komando Daerah Militer (Kodam)di Kalimantan Barat dan Papua. Menurut dia, tidakada kebijakan baru terkait pergantian pimpinandi matra darat. “Saya akan teruskan apa yangtelah ditetapkan oleh pejabat lama,” kata mantanPangdam III/Siliwangi 2006. Ia juga menegaskankeberadaan komando teritorial tetap diperlukanagar seluruh wilayah Indonesia dapat diawasi dandijaga dari kemungkinan masuknya penyusup. Dibawah kesatuannya, George berkomitmen TNIAngkatan Darat akan membantu Polri dalampemberantasan terorisme.Marsekal TNI Imam Sufaat – UsulGanti Pesawat TempurLahir di Wate, Yogyakarta, 27 Januari 1955,Marsekal TNI Imam Sufaat menjabat sebagaiKepala Staf TNI Angkatan Udara menggantikanMarsekal TNI Soebandrio. Lulusan AkademiMiliter 1976 ini sebelum menjabat sebagai KSAUadalah Panglima Komando Angkatan Udara.Seusai serah terima jabatan (12/11), ia mengatakan, TNI Angkatan Udara akan terusberupaya meningkatkan kemampuan alat utamasistem persenjataan. Dengan rencana menggantipesawat tempur Hawk MK-53 dan OV 10 Bronco.Sedangkan dua pesawat angkut Hercules sedangProf. Dr. Mohammad MahfudDicemooh Cari MukaKeberanian danketeguhan KetuaMahkamah Konstitusi yang sudah teruji beberapa kali inipatut diacungi jempol. Contohnya, iaberani memutar rekaman, barang buktiyang diduga terkaitdengan adanya rekayasa kriminalisasiKPK atas penangkapan dua pimpinanWakil Ketua KPK,Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah pada awal November lalu. Dalam rekaman tersebut disebutkan keterlibatansejumlah nama pejabat petinggi penegak hukum di kepolisiandan kejaksaan agung bahkan mencatut nama presiden. “Sayatidak ada beban apapun untuk membuka rekaman itu.Semua bisa saja,” kata Mahmud yang lahir di SampangMadura, Jawa Timur, 13 Mei 1957. Langkah berani Mahfudtidak sedikit menuai pujian. Tapi ada juga pesan yang masukyang tidak setuju dengan sikap MK dari orang yang tidakdikenal. Yang menilai MK mencari muka kepada PresidenSusilo Bambang Yudhoyono. Menanggapi hal tersebut iamengatakan, “Sikap begitu ya saya biarkan saja. Siapapunboleh berpendapat,” katanya.