Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 48
48 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 ilustrasi: dendyBERITA KHAS48 BERITAINDONESIA, November 2009 ilustrasi: dendyLagu LamaByarpet Listrikemadaman listrik di Tanah Airibarat lagu lama yang terus diputar. Pemadaman bergiliryang terjadi belakangan ini didaerah Jakarta dan sekitarnya dirasasudah sangat membebani dan merugikanmasyarakat. Komplain dari masyarakatpun tidak bisa dihindarkan karena pemadaman berlangsung cukup lama. Pemadaman bergilir yang diumumkan punkadang tidak tepat waktu. Akibatnya,berbagai aktivitas dan produktivitasmasyarakat menjadi terganggu.Akibat kerusakan gardu induk PLN diCawang, Jakarta Timur, akhir Septemberlalu, pasokan listrik ke sejumlah kawasanindustri di Jakarta, Bekasi, Tangerang,dan Banten terganggu. Untuk mengurangidefisit energi listrik itu, PLN harusmemasok listrik dengan membeli listrikdari PT Bekasi Power Jababeka sebesar37 MW dan membeli excess power dariPT Argopantes sebesar 2 MW sebagaiupaya mengurangi dampak pemadamamlistrik di Jakarta dan sekitarnya.Pemadaman listrik beruntun ini menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi, akan mengganggu industri tekstil di kawasan Jakartadan Tangerang. Setidaknya terdapat 500industri besar yang terganggu. Kapasitasproduksi yang semakin anjlok akan berdampak pada menurunnya pendapatanperusahaan. Diperkirakan kerugian industri mencapai lebih dari Rp 1 triliun.Kerugian ini akan terus membengkakkarena gardu Cawang diperkirakan barunormal pada Desember 2009.Tak ketinggalan, pengusaha Jepangyang tergabung dalam Grup IndustriKansai juga menyampaikan keluhannyaterkait dengan pemadaman listrik yangsering terjadi kepada Menteri Perindustrian, MS Hidayat. Menurut mereka, haltersebut telah mengakibatkan prosesproduksi dan pengiriman barang perusahaan terganggu. Hidayat sendiri mengingatkan, jika hal tersebut berlarut-larutbisa mengakibatkan banyak sektor industri yang akan kehilangan kesempatandalam berusaha. Namun, Hidayat mencoba menenangkan hati dan memahamikeluhan para pengusaha Jepang itu, untuk tidak khawatir dalam melanjutkaninvestasinya di Indonesia. Hidayat mengatakan, bahwa dalam paruh waktu2010, pasokan listrik dari proyek 10.000Megawatt (MW) sudah dapat dimanfaatkan.Pemerintah atau Perusahaan ListrikNegara (PLN) sebagai penyedia listrik nasional dinilai sangat lambat dalam mengatasi masalah listrik ini. Pasalnya, pemadaman bergilir yang kerap terjadi bukanhanya kali ini terjadi, bahkan tahun-tahunsebelumnya pun sudah sering terjadi. Takhanya di Jawa, defisit pasokan listrik jugamelanda sebagian besar wilayah Indonesia. Namun, kepekaan untuk segera beradaptasi dengan masalah kekuranganenergi listrik ini tidak juga bisa segera teratasi. Indonesia sebagai salah satu negarapengekspor minyak, tidak seharusnyamembuat-buat alasan kalau bahan bakaryang digunakan sebagai sumber energipembangkit listrik tidak mencukupi. Indonesia bahkan memiliki tambang batubara yang pemanfatannya bisa lebihdioptimalkan sebagai sumber energipembangkit listrik.Ironisnya, seperti di daerah KalimantanTimur, yang merupakan salah satu basispenghasil batu bara dan migas, masihmengalami pemadaman bergilir. Pemprov Kalimantan Timur mengalami persoalan kelistrikan yang berkepanjangan,di samping membebani rakyat tapi jugatelah mengganggu perputaran ekonomi.Pemerintah yang selama ini berorientasi pada bahan tambang lebih menjadikannya sebagai komoditi ekspor daripada digunakan untuk mencukupi ketahanan energi dalam negeri. Cukup seringkita mendengar dan menyaksikan antrianpanjang masyarakat akibat krisis BBM.Begitu juga dengan pembangkit listrikyang kekurangan pasokan batu bara, dansebagainya.Melirik ke negeri Cina misalnya, bolehdibilang sebagai negara penghasil minyak,jauh di atas Indonesia, masih saja mengimpor minyak untuk kebutuhan dalamnegeri. Karena Cina menyadari betul,untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, penyediaan infrastruktur energitidak bisa ditawar-tawar lagi. Dan terbukti, ketahanan energi dalam negeritersebut telah menjadikan negara itu memiliki nilai plus untuk menarik investorinvestor asing yang ingin menanamkanmodalnya di sana.Dan sebagai konsekuensinya, semuamenyaksikan, mereka kini hadir sebagairaksasa Asia dalam ekonomi dan mulaidiperhitungkan. Krisis ekonomi globalyang menimpa negara-negara di duniatidak terlalu signifikan untuk menghambat laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Bahkan Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi China di2009 akan naik jadi 8,4 persen dibandingkan sebelumnya sebesar 7,2 persen. Disamping semakin membaiknya infrastruktur, hal ini juga diakibatkan negeritersebut mampu merangsang permintaandomestik.Bila dibandingkan dengan Indonesiayang hanya memproduksi batubara kirakira 230 juta ton per tahun dimana hanyasebesar 20-25 persen yang diserap didalam negeri selebihnya di ekspor. Padahal China yang produksi batu baranya 2,2miliar ton dan India 800 juta ton tidakPemadaman listrik yang sering terjadi menunjukkanpemerintah masih lamban dan sulit untuk beradaptasidalam mengelola persoalan energi listrik. Sedangkanuntuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,ketersediaan listrik yang memadai tidak bisa ditawartawar lagi.P