Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 51
BERITAINDONESIA, November 2009 51BERITA MEDIAKekuatan Baru dari Dunia MayaGencarnya dukungan media dan berbagai kalangan didunia maya kepada KPK terbukti membuat penguasa tidakbisa berbuat sesuka hatinya.esatnya perkembangan teknologiinternet dewasa ini, telah mempercepat dan mempermudah orang dalam mengakses informasi.Baik yang bersumber dari dalam negeriataupun mancanegara sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Semua orangjuga makin saling terhubung di duniamaya lewat Twitter, blog-blog, dan situsjejaring sosial dan pertemanan, Facebookyang saat ini sangat diminati oleh masyarakat.Tanpa mengenal batas, tidak lagi disekat oleh status sosial, semua menyatu danberbaur dalam situs tersebut. Seseorangyang telah memiliki akun, bebas menggunakannya untuk berinteraksi.Kehadiran Facebook ini memang sempat mendapat penolakan bahkan dikabarkan akan dihapuskan. Namun, MenteriKomunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring membantah rumor yang melarangfacebook digunakan. “Facebook itu kantidak bertentangan, tidak akan dilarang,”katanya usai dilantik 22 Oktober di IstanaMerdeka, Jakarta. Seperti diketahuimantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga merupakan salah satupolitisi yang dikenal aktif di dunia maya.Tifatul memiliki akun sendiri di Facebook,bahkan ia juga memiliki laman di situsyang mirip, Twitter dan menuliskanbanyak pantun untuk menyapa parafansnya.Di sisi lain, Facebook juga dijadikansarana untuk menyuarakan pendapat dandukungan terhadap seseorang atau kelompok. Peristiwa penahanan dua WakilKetua Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK), Bibit dan Chandra, misalnya,mengundang simpatik dan keprihatinanpara facebooker terhadap keduanya.Pasalnya, facebooker melihat ada upayamengerdilkan lembaga pemberantaskorupsi Tanah Air tersebut.Ketika dua wakil pimpinan tersebutditahan, gelombang simpati 1.000.000Facebookers Dukung Chandra Hamzah &Bibit Samad terus mengalir. Apalagisetelah keluarnya pernyataan PresidenSusilo Bambang Yudoyono yang tidakakan mengintervensi proses hukum.Padahal publik sangat menginginkanPresiden bisa turun tangan meredamgejolak di masyarakat menyusul polemikantara KPK dan Polri yang kini terusbergulir. Ditambah lagi dengan keterangan Kapolri yang belum juga bisa meyakinkan publik, dukungan di facebook-punsemakin melonjak.Bak gayung bersambut, riak-riak demonstrasi di dunia nyata semakin meluasdi berbagai kota. Seperti diketahui padatanggal 8 November diperkirakan 500-anfacebookers turun ke jalan untuk menggelar aksi damai seperti long marchmenuju gedung KPK dengan kostumpakaian putih dan memakai pita hitam dilengan.Fakta ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Chandra dan Bibit dariberbagai kalangan yang sangat besar, yangmungkin di luar dugaan otoritas pemerintah yang menahan kedua wakil KPKtersebut. Kemudian dukungan yangdatang telah melintas batas, tidak hanyadi dunia riil tetapi juga datang dari duniamaya. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah berubah menjadimasyarakat multimedia yang tidak hanyamengandalkan media cetak, televisi, radiountuk mendapatkan informasi. Sepertikomentar seseorang yang dituliskandalam laman komentar sebuah situsternama di Jakarta. “Melawan tidak mestilewat parlemen jalanan, lewat langitternyata lebih cepat pada masa maju ini.Tiba saatnya rakyat bangkit bergerak.”Walau terdengar sangat blak-blakan,terkesan semangat yang sangat heroik.Diucapkan dengan tulus, mengalir tanpaada tekanan atau paksaan, menyikapisituasi yang sedang terjadi. Sejauh ini,pengguna facebook di Indonesia terusbertambah. Dari 240 juta penduduk Indonesia saat ini, facebooker sudah lebihdari 3 juta orang.Pada dasarnya, suguhan informasi yangsecara terus menerus telah membuatmasyarakat harus bersikap. Perkembangan informasi yang kian terbuka, telahmerubah perilaku masyarakat semakinkritis. Setelah pemutaran rekaman diMahkamah Konstitusi, yang diduga sebagai barang bukti adanya rekayasa kriminalisasi KPK yang dibuka kepadaumum semakin meyakinkan bahwa media yang disebut sebagai pilar keempatdemokrasi, telah menjalankan fungsinyasebagai alat kontrol terhadap penguasa.Melihat fenomena gelombang dukungan yang datang terhadap KPK baik daridunia maya ataupun dari media lainnya,mengindikasikan bahwa media dapatmengarahkan bahkan merubah opinimasyarakat. Seperti yang diungkapkanpraktisi dan teoritis pers Prof Dr TjiptaLesmana MA, tidak ada yang tahu persisapa yang menyebabkan 90 persen mediaberdiri di belakang KPK. Bahkan, paraJenderal di Markas Besar Polri sempatmerasa jengkel dan marah dengan sepakterjang media.Keberpihakan media kepada KPK telahmembuat pemberitaan di media cetakataupun radio dan televisi yang terkadangtidak fair, kurang obyektif. Ia mengatakan, banyak kampiun pers Amerika,bahwa media dalam menghadapi kasuskasus besar erat hubungannya dengankepentingan publik tidak bisa bersikapnetral. Kebenaran dan keadilan haruslahmenjadi pedoman berpijak media. BSPfoto: daylife.comDari dunia maya, facebooker kemudian melakukan aksi di dunia nyata