Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 73
P. 14


                                    14 BERITAINDONESIA, Januari 2010BERITA UTAMAfoto-foto: ist2008.Menurut mantan Gubernur BI Boediono, yang kini menjabat Wakil Presiden,di depan Panitia Khusus Angket Century,akibat aliran keluar dana itu, likuiditasdalam negeri semakin kering dan bankbank mengalami kesulitan mengelola arusdananya. Pada bulan Oktober 2008, bankBUMN besar meminta injeksi likuiditashingga Rp 15 triliun dari pemerintahuntuk menutup kekurangan likuiditas.Rada aneh memang, Amerika Serikatyang mengalami keguncangan keuangan,justru rupiah (IDR) yang melemah terhadap dollar AS. Logika sederhananya,seharusnya nilai rupiah naik terhadapdollar AS. Tetapi, bukan hanya Indonesiayang mengalami ’keterbalikan’ seperti itu.Namun, negara lain (tetangga) jauhlebih berani (mampu) menghadapi situasiitu. Untuk mencegah terkurasnya likuiditas, beberapa negara tetangga, sepertiSingapura, Malaysia, dan Australia, segeramengambil kebijakan menjamin 100persen simpanan nasabah di bank (blanket guarantee). Memang, Bank Indonesiajuga segera mengikuti, tetapi hanyamenaikkan penjaminan dari Rp 100 jutamenjadi Rp 2 miliar per rekening nasabah.Maka dalam situasi seperti itu, bagaimana jika Bank Century ditutup? Bayangkan, pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya menjamindana nasabah maksimal Rp2 miliar.Sementara di bank itu ada seorang nasabah yang memiliki dana Rp 2 triliun. JikaBank Century ditutup, tak mustahil banklainnya pun terimbas di-rush para nasabahnya.Dalam kaitan inilah Menkeu Sri Mulyani selaku Ketua KSSK mengajak semuapihak obyektif melihat situasi yang ada(Senin (30/11). Menurut Sri, publik akansangat mudah memahami situasi ketikapemerintah memutuskan Bank Centurysebagai bank gagal berdampak sistemiksehingga harus diselamatkan pada November tahun lalu.Hal senada dikemukakan mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono danmantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom. Menurut mereka, banksekecil apa pun, seperti Bank Century,dalam kondisi krisis bisa membawapermasalahan besar pada dunia perbankan.Kepada Panitia Khusus Angket KasusBank Century, Selasa (22/12), Boedionomemaparkan bahwa kebijakan bail-outdikucurkan karena saat itu sedang kritis.Dijelaskan, saat itu di banyak negara,termasuk Indonesia, terjadi aliran danakeluar besar-besaran karena hampirsemua negara memberlakukan blanketguarantee.Sementara itu, Miranda, ketika menjawab pertanyaan anggota Pansus AngketDPR Kasus Bank Century Ana Mu’awannah dari Partai Kebangkitan Bangsa,Senin (21/12), mengatakan dalam keadaan normal bank sekecil Century tidakperlu terlalu diperhitungkan. “Tetapi,dalam keadaan krisis, karena alur yangsedemikian rupa, karena hubungan antarbank, hubungan sistem pembayaran yangbisa terkena, apalagi kalau tidak adakepercayaan, ditambah dengan segmentasi pasar saat itu, bisa saja bank kecil inimembuat permasalahan,” ujarnya.Menurut Miranda bahwa dalam kondisikrisis, rumor kadang juga bisa dianggaplebih berbahaya daripada indikatorindikator lain. Hal ini dikemukakan,sekaligus menanggapi pandangan mantanGubernur BI Burhanuddin Abdullah danmantan Deputi Gubernur Senior BI AnwarNasution juga dalam rapat pemeriksaanPanitia Khusus Hak Angket Kasus BankCentury yang berlangsung terbuka diGedung DPR, Jakarta, Senin (21/12)Menurut Burhanuddin, dalam datainformasi yang ia miliki, bank sekecil Century itu tidak bisa sistemik. “Tidak tahukalau ada informasi lain atau ilmu lain,”kata Burhanuddin yang mengundangtawa anggota Pansus.Anwar Nasution menimpali bahwaperanan Bank Century itu secuil. “Bagaimana menularkan penyakit Bank Centuryke bank lain, baik itu melalui pasar bankdevisa maupun pasar keuangan antarbank?” ujarnya.Anwar berpandangan, kolapsnya BankCentury pun tidak ada kaitan dengankrisis global, tetapi lebih disebabkankelakuan pemilik. Bagi Anwar, tidakmasuk akal bahwa Bank Century berdampak sistemik. Anwar mengatakanbahwa Bank Century bukan Bank Northern Rock di Inggris yang, meskipun kecil,memberikan kredit perumahan yangAnwar NasutionHadi Purnomo Darmin NasutionSalah satu counter Bank Century sebelum berganti nama
                                
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18