Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 73
P. 18
18 BERITAINDONESIA, Januari 2010BERITA UTAMAfoto-foto: istsampai ke ujung mana pun. Rapat-rapatPansus disepakati terbuka untuk umum,sehingga seringkali disiarkan langsungoleh televisi.Banyak hal diungkap. Namun, sangatterasa bahwa hampir semua pihak ataulembaga resmi yang terkait dengan pengungkapan kasus bail-out Bank Centuryterkesan berusaha mencegah gulunganliar bola salju kasus bank Century untukmelindungi Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY). Tak terkecuali anggotaPansus Angket (DPR) dari fraksi nonkoalisi pemerintah pun tidak tampakingin mengetahui sejauh mana kemungkinan keterlibatan Presiden SBY dalamkasus ini. Tentu saja hal ini suatu hal yangmenarik.Mari kita lihat ulang, ketika PansusCentury mengajukan pertanyaan kepadaWapres Boediono dalam kapasitas sebagai mantan Gubernur BI yang secaralangsung sangat menentukan kebijakanbail-out Century. Tidak ada pertanyaan,apakah ada komunikasi dengan PresidenSBY selama proses, terutama sebelum,pengambilan keputusan bail-out itu?Apakah ada arahan dari Presiden SBY?Hanya ada pertanyaan dari BambangSoesatyo dari Partai Golkar: “Mengingatini persoalan yang luar biasa dan menyangkut keuangan negara dan presidenmerupakan penanggung jawab tertinggikeuangan negara, apakah presiden tahusoal bantuan bail-out ini?” Lalu, dijawabBoediono: “Dilaporkan, Pak. Begitudiputuskan dilaporkan.” Pertanyaan danjawabannya bermakna penegasan bahwaPresiden SBY tidak terlibat dalam prosespengambilan keputusan.Cegah Bola SaljuDi tengah munculnya kekuatiran akanterjadi pelemahan Pansus Angket Centurydengan terpilihnya Idrus Marham dariFraksi Partai Golkar sebagai ketua, halmenarik justru segera dimunculkan.Pertama, sebelum Idrus terpilih, AktivisBenteng Demokrasi Rakyat (Bendera),Senin 30/11/2009, secara mengejutkanmerilis nama-nama penerima dana talangan Century dari lingkaran kekuasaanPresiden SBY.Bendera merilis Partai Demokrat menerima Rp 700 miliar, Edhie BaskoroYudhoyono Rp 500 miliar, Hatta Radjasa(Ketua Tim Kampanye Nasional CapresCawapres SBY-Boediono) Rp 10 miliar,Mantan Panglima TNI Djoko Suyanto(Wakil Ketua Tim Kampanye NasionalCapres-Cawapres SBY-Boediono) Rp 10miliar, mantan Jubir Presiden AndiMalarangeng Rp 10 miliar, Rizal Malarangeng Rp 10 miliar, Choel MalarangengRp 10 miliar, dan Hartati Murdaya Rp 100miliar, serta LSI Rp 50 miliar, FOX Rp200 miliar dan KPU menerima dana Rp200 miliar. Jadi total Rp 1,8 triliun.Kesempatan ini segera dioptimalkanPresiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) untuk kedua kali membantahadanya aliran dana talangan Bank Century ke lingkaran tim kampanyenya dalamPemilu lalu. Presiden dengan gaya menarik simpati rakyat mengungkapkankeprihatinan dan menyebut hal itu sebagai fitnah yang tak mengandung kebenaran. Presiden yang telah membantahhal itu dalam pidato khusus menyangkutkasus Bibit-Chandra dan Bank Centurypada 23 November 2009 lalu, kembalimenyampaikan bantahannya itu dalamperingatan Hari Guru Nasional di Jakarta,Selasa (1/12).Selain itu, nama-nama yang disebutBendera pun segera melapor ke polisikarena merasa telah terjadi pencemarannama baik, Rabu (2/12), yang berlangsung amat cepat, hanya sekitar 40 menitsemuanya sudah selesai.Tapi, banyak kalangan merasakan halini hanya sebuah skenario intelijen untukpengalihan perhatian. Sebab perolehandata Bendera itu dianggap terlalu gampang, culun. Sudah hampir dipastikan,jika alur data Bendera itu dijadikan acuanakan sulit, bahkan tidak mungkin, terbukti. Sehingga anggota Pansus Century,terutama dari fraksi nonkoalisi pemerintah, tidak mau terseret dan terkecoh.Kedua, terjadi ‘perang mulut’ antaraMenkeu Sri Mulyani Indrawati denganKetua Umum Partai Golkar AburizalSejumlah inisiator hak angket Bank Century saat konferensi pers Bakrie. Aburizal dikesankan akan melepasAktivis Bintang Demokrasi Rakyat (Bendera) merilis da