Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 13
BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010 13BERITA UTAMAg Hingga Kiamat Tibakapita per hari atau Rp. 552.000 per bulan(kurs Rp.9.200/USD 1), maka jumlah orang miskin di Indonesia lebih 90 juta orang.Tampaknya, pemerintah selalu dengangiat menurunkan angka kemiskinandalam data Badan Pusat Statistik. Apakahdata itu sesuai dengan realitas kehidupankeseharian rakyat, itu adalah soal lain.Yang penting ada data-data publikasipenurunan angka kemiskinan untukmeningkatkan citra pejabat pemerintah.Bila perlu, paling menyedihkan, rakyatdisuapi saja dengan BLT (bantuan langsung tunai) dan Raskin (beras miskin).Tak peduli apakah dengan hal itu rakyatsemakin mandiri atau tidak. Sehinggasemakin ‘paripurna dan permanenlah’kemiskinan rakyat dengan mental peminta-minta. Akibatnya, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskinserta karakter kemandirian bangsa semakin melorot pula.Barangkali hal inilah yang dikuatirkanPresiden Soekarno ketika dengan lantangmenolak tawaran utang dari negaranegara maju (kapitalis), dengan ucapanyang terkenal: Go to hell your aid! Diapemimpin visioner yang memilih lebihbaik menyerukan dan mengajak rakyatuntuk Berdikari (berdiri di atas kakisendiri) sekaligus mengedepankan pembangunan karakter bangsa (character andnation building).Kendati pemerintahan Soekarno tidakbebas murni dari utang luar negeri, tetapidia mempunyai visi dan sikap yang tegasbahwa untuk membangun kejayaan bangsa harus dengan mengandalkan kemandirian dan karakter bangsa yang kuat. VisiSoekarno ini memberi penegasan yangcerdas bahwa berutang dan menerimainvestasi luar bukanlah hal yang haramatau tabu, tetapi harus dengan visi,prinsip, sikap dan tujuan yang jelas danteguh membangun kemandirian bangsa.Prinsip inilah tampaknya yang dilupakan pemerintah Indonesia sejak OrdeBaru hingga Era Reformasi hari ini.Dengan amat mudah, pemerintah berkatabahwa utang adalah konsekuensi daripostur APBN (yang mengalami defisit),dimana penerimaan negara lebih kecildaripada belanja negara. Bahkan, apabiladipercaya sebagai negara pengutang,sudah menjadi kebanggaan pemerintah.Sehingga jumlah nominal utang luarnegeri Indonesia (utang pemerintah danutang swasta) setiap tahun melonjaksemakin tinggi. (Baca: Utang dari Soekarno Hingga SBY).Rekor Utang TerbesarTim Indonesia Bangkit (TIB) yang‘beroposisi’ dengan pemerintah mencatatutang Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 31persen menjadi Rp 1.667 triliun. “Utangsebesar itu merupakan utang terbesar Indonesia sepanjang sejarah,” kata KetuaTim Indonesia Bangkit, Rizal Ramli.Menurut Rizal, itu menempatkan Indonesia pada rekor utang terbesar sepanjangsejarah.Rizal juga menjelaskan jumlah utangper kapita Indonesia pun meningkat. Jikapada 2004 utang per kapita Indonesiasekitar Rp 5,8 juta per kepala, maka padaFebruari 2009 melonjak jadi Rp 7,7 jutaper kepala. “Kan aneh, data TIB menunjukkan utang naik, kok berani-beraninya pemerintah bikin iklan utang turun,”katanya.Total utang pemerintah pusat sampaiMei 2010 telah mencapai USD 175,31miliar (ekuivalen Rp.1.609,31 triliundengan nilai tukar Rp.9.180/USD.1).Bahkan berdasarkan perhitungan asumsimakro 2011, jumlah utang pemerintah inidiperkirakan akan mencapai Rp.1.878triliun.Jika dilihat dari posisi utang pemerintah (pinjaman luar negeri dan SuratBerharga Negara) yang dirilis DirjenPengelolaan Utang, Kemkeu RI, Edisi Juni2010, telah terjadi kenaikan jumlah nominal utang pemerintah yang sangat tinggidalam kurun waktu 2001-2010. Jika padaakhir tahun 2001 utang pemerintah pusat