Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010LenteraL ENTERA38 foto-foto: dok berindoHikmah kebijaksanaan atau pendidikanmenjadi pedoman kerakyatan, sebab iamerupakan cara yang paling lurus dan pasti,menuju ke arah harmoni, toleransi dan damai.Pendidikanlah yang memungkinkan kita selakurakyat suatu bangsa dapat bersikap toleran ataswujud kemajemukan bangsa.Hikmah kebijaksanaan menampilkan rakyatberfikir pada tahap yang lebih tinggi sebagaibangsa, dan membebaskan diri daripadabelenggu pemikiran berazaskan kelompok danaliran tertentu yang sempit.Karenanya membangun hikmah kebijaksanaanadalah membangun pendidikan, dan itulahhakekat membangun kerakyatan yangberperadaban yang kaya akan kebudayaan, yaknikerakyatan yang terhindar dari saling curiga danpermusuhan.Mewujudkan Suatu Keadilan SosialMewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia adalah merupakan tujuan daricita-cita bernegara dan berbangsa, menyangkutkeilmuan, keikhlasan pemikiran, kelapanganhati, peradaban, kesejahteraan keluarga,keadilan masyarakat dan kedamaian.Itu semua bermakna mewujudkan keadaanmasyarakat yang bersatu secara organik yangsetiap anggotanya mempunyai kesempatan yangsama untuk tumbuh dan berkembang sertabelajar hidup pada kemampuan aslinya. Denganmewujudkan segala usaha yang berarti yangdiarahkan kepada potensi rakyat, memupukperwatakan dan peningkatan kualitas rakyat,sehingga memiliki pendirian dan moral yangtegas.Mewujudkan suatu keadilan sosial, juga berartimewujudkan azas masyarakat yang stabil yangditumbuhkan oleh warga masyarakat itu sendiri,mengarah pada terciptanya suatu sistem teraturyang menyeluruh melalui penyempurnaanpribadi anggota masyarakat, sehingga wujudsuatu cara yang benar bagi setiap individu untukmembawa diri dan suatu cara yang benar untukmemperlakukan orang lain.Karenanya, mewujudkan suatu keadilan harusmenjadi suatu gerakan kemanusiaan yang serius,dan sungguh-sungguh dilakukan oleh rakyat,dengan metoda dan pengorganisasian yang jitusehingga tujuan mulia ini tidak berbalik menjadiparadoks dan kontradiktif yakni menjadi gerakanpemerkosaan terhadap nilai-nilai keadilan dankemanusiaan.Ini pemaknaan dari nilai-nilai dasar negarayang kami sampaikan untuk menjadi landasankiprah kita di dalam mencari format ideologiyang ideal bagi Gema-MA menghadapitantangan zaman. Saudara, tantangan zamansekarang dan ke depan itu hanya beda bentuksaja, hakikatnya sama. Maka caramenghadapinya itu dengan cara satu ideologiyang sama. Coba kita masukkan ideologi inidengan perjuangan Mathla’ul Anwar. DemikianSyaykh al-Zaytun AS Panji Gumilang. (Al-Zaytun, 14 Rajab 1431 H, 25 Juni2010 M)menjadi cita-cita utama untuk membangkitkanbangsa Indonesia meyadari potensi merekadalam dunia modern, yakni kerakyatan yangmampu mengendalikan diri, tabah menguasaidiri, walau berada dalam kancah pergolakanhebat untuk menciptakan perubahan danpembaharuan. Yakni kerakyatan yang selalumemberi nafas baru kepada bangsa dan negaradalam menciptakan suatu kehidupan yang penuhpersaingan sehat.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmahkebijaksanaan adalah kerakyatan yang dipimpinoleh pendidikan yang mumpuni. Sebabpendidikan merupakan prasyarat untukmenyatukan rohaniah. Pendidikan adalahtonggak utama makna daripada hikmahkebijaksanaan. Hikmah kebijaksanaan ataupendidikan akan mewarnai kerakyatan yangpenuh harmoni, toleransi dan damai, jauhdaripada sikap radikalisme apatah lagiterorisme.Hikmah kebijaksanaan atau pendidikan,mampu menciptakan interaksi dan rangsanganinterdependensi antarmanusia dalam lingkunganbangsa yang multikultural dan majemuk. Sebabmanusia berpendidikan akan selalumenghormati suatu proses dalam segala hal.Syaykh dan rombongan sebelum acara diskusi dan sharing Gema MA.
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42