Page 42 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 42


                                    42 BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010LenteraL ENTERA42Menurut Syaykh al-Zaytun,Mathla’ul Anwar (MA) jauhsebelum berdiri secara legal —legalnya adalah 1916 — sepuluhtahun sebelumnya sudah wujud namun belumlegal, maksudnya, belum diresmikan olehpenguasa Hindia Belanda pada waktu itu. Jaditahun 1906, MA sudah berdiri, itu bisa dibaca dibuku The New World of Islam.Tokoh (kiyai) agen perubahan, yang antaralain tokoh muda bernama KH Raden MasAbdurahman Jamal2 yang berasal dari daerahyang jauh dari kota, Janaka, (yang orang Hindusangat menghormatinya karena Janaka ituSatrio Wirotomo), pulang dari Mekahbergabunglah dengan tokoh yang datang dariMenes, kemudian meletakan dasar-dasar daripesantren yang ghairu madrasih menjadimadrasih bahkan cenderung kepada madrasahbukan pesantren.“Jangan kita gambarkan sekolah zaman duluseperti zaman sekarang, jauh sekali. Zaman dulu,belum semua sekolah bisa memegang buku. Itumasih haram. Sekolah menulis masih haram,belum bisa dilakukan,” kisah Syaykh PanjiGumilang, yang pernah mengabdi sebagai guruPerguruan Mathla’ul Anwar di Menes,Pandeglang. Dia menuturkan yang mula-mulamengadakan sekolah pada 1899 yaitu diTebuireng, mulai duduk pakai bangku, berbuku,kemudian berkembang ke Kenanga. “Menesbelum pakai buku waktu itu karena belumdatang agen perubahan. Lalu datanglah KHRaden Mas Abdurahman Saleh AbdurahmanJamal mengajak semuanya untuk melegalkan halini supaya bisa bergerak di tataran HindiaBelanda,” tutur Syaykh Panji Gumilang.Menurut Syaykh Panji Guilang, namanya jugacukup luar biasa. Bukan Mathla’ul Nur, tapiMathla’ul Anwar3. Anwar itu plural, jamak. “Kitapunya sekarang ini lima nilai dasar, janganjangan sejak dulu sudah mengarahnya ke sanayakni nur tauhid uluhiyah, nur insaniah, nuraddaulah, nur arro’iyah, nur al-ijma’iyah. Jadinamanya Mathla’ul Anwar. Sumber tempatterbitnya nur-nur yang kemudian nur inidijadikan landasan oleh negara Indonesia. Itutafsiran saja,” jelas Syaykh Panji Gumilang.Adapun tujuan didirikannya Mathla’ul Anwarini adalah agar ajaran Islam menjadi dasarkehidupan bagi individu dan masyarakat. Untukmencapai tujuan tersebut, maka disepakatiuntuk menghimpun tenaga-tenaga pengajaragama Islam, mendirikan madrasah, memeliharapondok pesantren dan menyelenggarakan tabligke berbagai penjuru tanah air yang pada saat itumasih dikuasai oleh pemerintah jajahan Belanda.Pemerintah kolonial telah membiarkan rakyatbumi putra hidup dalam kebodohan dankemiskinan.Syaykh menuturkan, bahwa MA telah menjadisuatu madrasah ataupun pesantren yang modernpada zamannya. Ada murid yang belajar duduk,ada papan tulis, kapur, ada buku, ada kitabrujukan. “Pada saat itu sudah mengajar putraputri. Bayangkan, sampai sekarang ini sayamasih gamang untuk menggabungkan satu kelasputra dan putri, tapi kita hadap-hadapkan saja,ini kelas putra dan ini kelas putri, berhadaphadapan, supaya bisa mengungkapkan rasasenangnya.“Padahal, KH Abdurahman sudah beranimenggabungkan kekuatan putra dan putri,betapa modernnya,” ungkap Syaykh al-Zaytun.Dibimbing sampai perjalanan masa kini,menurutnya, kalau kita perhitungkan atau kitaGema Kader Mathla’ul ASyaykh al-Zaytun Panji Gumilang kepadaGenerasi Muda Mathla’ul Anwar (Gema MA)mengungungkap sejarah perjuanganMathla’ul Anwar (MA)1 untuk mendorongpara kader Gema MA menjadi kader MA dankader bangsa yang berintegritas tinggi danmemiliki kompetensi yang mumpuni dibidang masing-masing.1 Mathla’ul Anwar sebuah organisasi masyarakat yang berorientasipada pendidikan dan dakwah. Berdiri pada10 Ramadhan 1334H/10Juli 1916 di Kampung Kananga, Menes, Didirikan oleh KH MasAbdurrahman bin KH Mas Jamal bersama beberapa kiyai lainnya,antara lain: KH Tubagus Muhammad Sholeh, KH Entol MuhammadYasin, Kiai Tegal, KH Abdul Mu’thi, Kiyai Soleman Cibinglu, KH Daud,Kiyai Rusydi, Kiya Entol Danawi, dan KH Mustaghfiri. Alamat KantorPengurus Besar Mathla’ul Anwar saat ini: Jalan Al Amanah, KavlingPolri No.1, Jelambar Jakarta Barat. Telp/Fax 021 5658880. (Sumber:unmabanten.ac.id)2 KH Raden Mas Abdurahman Saleh Abdurahman Jamal, salahsatu ulama yang berjasa dalam dunia pendidikan di Banten dan Indonesia. Dia tokoh muda, sepulang dari Mekkah mendirikan Mathla’ulAnwar bersama kiayi sepuh lainnya. Lahir tahun 1882 di KampungJanaka (Gunung Aseupan), Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglangdan wafat 1943. (Muhammad Idjen, penulis buku berjudul KH MasAbdurrahman Ulama Besar Kharismatik Dari Tutugan GunungAseupan). Sumber lain menyebut, ulama ini lahir sekitar tahun 1875dan wafat 16 Agustus 1944 dan dimakamkan di Cikaliung Sodong,Kecamatan Saketi, Pandeglang atau sekitar Lokasi UniversitasMathlaul Anwar (UNMA). (M Nahid Abdurahman, penulis bukuberjudul KH Abdurrahman Pendiri Mathlaul Anwar). Sementaramenurut buku ‘Dirosah Islamiyah I Sejarah dan Khittah MA’ yangditerbitkan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, disebutkan dia lahirtahun 1868 dan wafat tahun 1943. (Pusat Data Tokoh Indonesia)3 Mathla’ul Anwar, secara literalistik berarti terbitnya cahaya-cahaya(nur-nur, jamak) atau terpancarnya percerahan.foto: dok. berindo
                                
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46